🌼8🌼

51 20 21
                                    

"Dunia sempit ya? Aku kenal kamu, kamu kenal dia, dia kenal aku."

~ Full of Memories ~

"Iya Lang iya gue ngerti, kenapa sih? Kayaknya dari awal lo sendiri yg paling sering wanti-wanti gue? Lo ngga nyembunyiin sesuatu kan?"

"Ga ada, gue cuma ngingetin." Jawab Galang cuek.

"Iya tapi jangan sinis gitu. Bikin curiga Lang." Ucap Qirta.

"Gue udah bilang. Gue kurang suka sama permainan ini. Gue gatega liat cewe kaya dia di mainin kaya gini Qi."

"Game udah di mulai Lang. Engga akan bisa di pause."

"Gue tunggu sampe end game." Saut Galang lalu mulai sibuk dengan telpon miliknya.

"Aneh lo." Qirta mengernyitkan dahinya menagap Galang. "yaudah gue cabut ya, mau langsung cari hadiah buat Angel." Qirta berdiri dari kursi lalu bersalaman dengan teman-teman nya setelah itu ia menuju ke tempat motornya terparkir lalu bergegas membelikan hadiah untuk Angel.

Qirta sudah sampai di toko yang menurutnya menjual barang-barang yang cocok dijadikan hadiah untuk Angel. Qirta masuk kedalam toko dan langsung disambut oleh pegawai toko itu.

"Selamat sore kak, ada yang bisa di bantu?" Sapa pegawai itu dengan senyum sopan.

"Aksesoris buat perempuan yang paling banyak dicari apa ya mba?" Tanya Qirta pada pegawai itu.

"Wah banyak kak biasanya sih sejenis kalung, gelang, atau hiasan rambut. Ini kak boleh di liat dulu," Pegawai itu menuntun Qirta ke arah rak sebelah kiri. Ada jejeran perhiasan wanita, Qirta mencari-cari sesuatu yang berbeda. "Kaya gini mah udah mainstream banget." Ucap Qirta dalam hati. Kemudian Qirta berjalan ke arah rak sebelah kanan. Ada banyak aksesoris menarik, tapi kayaknya terlalu biasa juga. Sebenernya ngapain sih dia harus repot-repot cari hadiah yang spesial?

Qirta berjalan lagi melihat-melihat mengelilingi toko. Rak kiri, rak kanan lalu ke semua rak. hingga ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Muncul ide unik waktu ngeliat benda tersebut. Akhirnya dia nemuin hadiah yang pas untuk Angel.

"Mba saya mau yang ini, di bungkus ya mba, yang rapih." Katanya, lalu setelah pegawai membungkus hadiah itu Qirta membayar dan keluar dari toko.

Saat di perjalanan menuju parkiran Hp Qirta berdering menandakan ada panggilan telepon masuk. "Papa," gumam nya setelah melihat nama siapa yang menelepon.

"Halo," Sapa Papanya A.K.A Bams Hardin, namun Qirta tetap diam tidak menjawab.

Terdengar helaian nafas sebelum akhirnya Hardin melanjutkan.

"Kamu dimana?"

"Saya di luar." Jawabnya.

"Bisa pulang sekarang?"

"Ada perlu apa?" Tanya Qirta balik. Aneh, kalau tidak salah Papanya ini sedang ada di luar kota, kenapa dia disuruh pulang?

"Ada yang ingin Papa bicarakan"

"Nanti saya pulang, tapi tidak sekarang." Jawabnya.

"Papa bilang sekarang, Qirta." Terdengar penekanan saat Hardin mengatakan itu.

Full Of MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang