🌼10🌼

35 14 7
                                    

"Lo bukan Tuhan yang bisa ngelakuin apapun semau Lo."

~ Full of Memories ~

Jalanan pada Sabtu malam alias malam Minggu udah pasti ramai setengah mampus. Jadilah sekarang cowok yang masih bahagia dengan pertemuan nya dengan cewek unik tadi memilih melewati jalan pintas untuk menuju tempat yang akan dia datangi.

Iya, setelah mengantar Angel pulang tadi akhirnya Qirta mutusin buat Dateng ke acara Om Fino dan Tante Fifi alias teman Papanya itu. Qirta sama sekali nggak mau kebahagiaan nya buyar karena di telpon Papanya terus sedaritadi. Nggak tau apa orang lagi nyetir?

Papanya emang terlalu menyebalkan. Di pikir Qirta mau apa dijadiin bahan pelancar usaha dia? Tanpa sadar sekarang dia sudah sampai di parkiran rumah besar bernuansa modern milik teman Papanya ini. Dia melepaskan helmnya setelah itu memarkirkan motornya disana lalu melesat masuk ke dalam rumah itu. Dari luar saja banyak kendaraan yang terparkir di halaman, pasti di dalam juga banyak yang datang menghadiri acara ini. Baru aja dia masuk kedalam rumah sudah langsung disambut oleh cewek yang dari dulu suka banget mengganggu ketenangannya.

"Qirta! Gue pikir Lo nggak dateng!"

Cewek itu bicara sambil menarik2 jari tangan Qirta. Dia Fikha, anak dari om Fino dan Tante Fifi. Dari kecil mereka memang sudah saling mengenal karna sejak masih muda orang tua mereka sudah menjalin kerjasama yang otomatis membuat Fikha dan Qirta jadi sering bertemu. Dari kecil Qirta enggak pernah suka sama Fikha. Cewe itu dari dulu nggak berubah. Manja, egois, keras kepala, pokonya bukan selera Qirta banget.

Dia emang cantik sih, Tapi cantik aja enggak cukup.

"Minggir" Qirta melepaskan tautan jarinya dengan Fikha.

"Qirta! Nanti dulu dong. Udah lo disini aja sama Gue!" Fikha masih mengejar Qirta tertatih karna dia sedang menggunakan heels lumayan tinggi. Mana tidak direspon Qirta pula. Dia terus mengejar Qirta yang tatap berjalan menuju meja yang diatasnya berjejer makanan dan gelas-gelas minuman berwarna-warni tanpa memperdulikan suara manja Fikha.

"Ih Qirta! Aduh! Lo selalu aja nggak pernah mau deket-deket sama gue! Kenapa sih Qirta?" Tanya Fikha pada Qirta. Tiba-tiba Qirta berhenti berjalan. Fikha hampir saja terjatuh karena ikut berhenti tiba-tiba. Untung saja buru-buru ditahan dengan Qirta. Nggak mungkin kan dia biarin anak orang jatuh gitu aja apalagi lagi rame kayak begini, Kalo dia masih bisa bantu kenapa engga?

"Lo pergi aja deh sana. Gue lagi males dengerin Lo ngomong."

"Kok gitu? Gue kan kangen sama Lo Qirta. Kita kan udah dua Minggu enggak ketemu!" Ucap Fikha dengan nada manjanya.

"Lebay"

"Kok lebay sih? Terserah deh pokonya Gue lagi kangen berat sama Lo jadi bodo amat kalo Lo semprot gue pake mulut pedes Lo itu" Fikha lalu merangkul lengan Qirta dan bergelayut manja disana.

"Lepasin Fik! Suka banget gelayutan sama gue! Lo pikir Gue pohon?!"

"Kurang ajar Lo! Emangnya Gue simpanse apa?!"

"Yaudah makanya lepasin" Qirta berusaha melepas pegangan Fikha di lengannya namun pegangan Fikha lumayan kuat, Qirta bisa aja lepas paksa pegangan Fikha tapi itu cewek pasti bakal kesakitan, habis itu bakal ngadu sama orang tuanya. Dan ujungnya Qirta yang kena marah Hardin karena dianggap bikin malu orang tua.

Full Of MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang