🌼1🌼

223 103 38
                                    

Kringg... Kringgg... Kringggg

Semua murid berhamburan keluar kelas untuk berbagai kegiatan. Ada yang ingin mengisi kekosongan perut-nya, ada yang cuma berleha-leha di depan kelas, ada juga yang hanya sekedar bermain musik, dan sebagainya.

Tak terkecuali empat bersahabat ini, mereka memilih nongkrong di belakang toilet cewe. Tempat paling 'PW' kalo kata mereka.

Haqirta POV

Gue sama temen-temen gue lagi nongkrong di belakang sekolah, oke gue ngaku, tepatnya sih di belakang toilet cewe.

Jangan mikir macem-macem loh!

Ya. Gue punya sahabat beragam jenis di sini, Dika dengan sifat playboy nya lagi modusin cewe-cewe yang lewat depan kita, Galang dengan sifat datar dan dingin nya cuma mainin hp-nya nggak minat, dan Kemal dengan sifat gokil dan gak pernah serius nya lagi baca komik 'kesukaan' nya.

Gue cuma celingak celinguk kaya anak kucing mau kencing, apaan sih Qirta.

Ah bosen nih gue, pada tega banget sibuk sama urusan nya masing-masing.

"Lah, lo ngapain bengong kang?" tanya Dika. Oh ternyata cewe yang tadi di modusin dia udah ngilang.

"Abisnya lo pada sibuk sendiri, kantin aja lah" kata gue, seraya berdiri dari posisi duduk gue.

"Gue nitip es campur teh teta Qi" kata Kemal sambil masih sibuk berkutat sama komik nya. Teh Teta itu salah satu penjaga kantin di RHS.

"Ogah"

"Ah pelit lu, tega banget temen ganteng kaya gue lo biarin kehausan."

"Lebay lo" yang lain cuma cengengesan. "mal gue punya kabar baru mau tau nggak mal?" Kerjain dikit ah.

"Apaan?"

"Kemarin Disya di TEMBAK sama Rizky ."

Indisya Denirda, anak kelas sepuluh yang cantik nya bukan main. Dan katanya Disya ini lagi deket sama Rizky anak kelas sebelas. Iya, musang satu ini emang naksir sama si Disya cuma nggak mau ngomong.

"Ah,demi lu?!Di terima nggak? Ah paling enggak." katanya sok dramatis. Orang gue bohongin juga.

"Terima lah."

"Anjing!"

Hahaha.

"Haha, parah lu Qi anak orang jantungan aja." Dika.

"Haha, anjrit muka lo kaya sendal jepit pemulung mal." ledek gue sambil lemparin komik dia ke-mukanya.

"Hahaha parah mal, basmi mal." Galang pun beraksi kawan, dia gitu-gitu jago manas-manasin orang loh.

"Haha Qi, iya itu muka nya kemal kaya ulekan tukang ketoprak." anjir si Dika.

"Apa sih lo.." kata si Kemal sambil masang muka datar. "Jayus banget sih bang." katanya seraya senderan tembok. Lah lah lah dia ngucek ngucek mata, ini ceritanya dia pura-pura nangis gitu? Dikira-nya gue nggak tau apa.

"Elah mal gue bercanda mal, mal iya dah sini gue beliin es campur nya." ucap gue dengan nada yang dibuat semenyesal-nyesalnya, padahal gue tau dia ngerjain kita doang.

Basi banget si kemal

"Huahh Mamah Kemal patah hati." noh'kan lebay. "Huahhhh pulangkan saja Kemal kepada orang tua Kemal..." lah ngomong opo toh ndo?

"Apaan sih gajelas deh.." kata Dika seraya meneroyol kepala si kemal.

"Tau lu, udahan ah capek gue."kata gue

"Noh kan, gue di dzolimi.."kata si Kemal lagi.

"Yaudah diem, kantin yuk."

***

"Apaan sih mal gurih banget." Ucap Dika mulai bosen. Abisnya, Kemal tuh emng dari tadi nge-lawak terus, tapi nggak lucu.

"Emang-nya gue tempe goreng."bales Kemal sewot.

"Berisik dah."celetuk Galang sambil masih sibuk ngotak atik hp nya.

"Yaudah sih selow, yang lagi pdkt mah beda."ucap Kemal.

"Ya, apalah dayaku yang hanya bisa memandang-nya dari depan layar lcd hp" sambung Dika,dia punya cewe tapi jauh, sejenis LDR lah ya. Jadi dia manfaatin itu buat modusin cewe lain deh. Ck. Jangan di contoh.

Nama pacarnya Dika itu Fellira Salwa, Felli ini cantik banget, pinter banget, dan sempurna banget. Dia tinggal di Bandung sekarang, seadainya aja dia tau kalo Dika itu, sadis. Mau jadi apa Dika?

"Galau aja terus lo, playboy kaya lo mah gak pantes galau, nggak ada yang percaya cuy."sergah gue

"Ya mending gue lah, dari pada lo banyak yang mau tapi nggak di ladenin, kan mubazir."saut dika

"Gimana mau di ladenin kalo dianya belom juga move on."

Deg

Author POV

"Gimana mau di ladenin kalo dianya belom juga Move on" ucap Galang dengan datarnya.

Raut wajah Qirta-pun berubah, semua langsung beralih menatap Galang yang berucap sangat santai tanpa merasa bersalah sedikit-pun itu.

Yang lain pun tau jika Galang adalah orang terdatar dan terdingin disini. Tapi, seharus-nya dia nggak perlu ngomong gitu'kan.

"Kenapa sih, dari tadi diem aja, sekalinya ngomong malah buat masalah. Ah si Galang--" batin Kemal.

Hening.

1 detik

5 detik

8 detik

"Hahaha" terdengar tawa getir Qirta. Semua tau itu tawa palsu.

Yang lain hanya diam, menatap miris salah satu sahabatnya ini. Bahkan, mereka sempat Maringis saat mendengar tawa sahabat-nya itu.

"Gue mah tinggal pilih kali, tinggal tepuk tangan sekali, yang dateng banyak" jawab Qirta.

Terdengar nada bicaranya bergetar, seperti menahan emosi yang cepat atau lambat bisa saja meledak dan menimbulkan masalah.

"Ehm..." dehem Dika berusaha menetral kan suasana yang menjadi canggung ini.

"Gimana kalo kita ngajak lo taruhan." ucap Kemal.

____

Hallo gue kembali...

Vote 👌

Chap satu nya gitu dulu ya biar greget hahaha.
Vote dan saran nya dong, masa cuma baca doang sih, terus gue kena kacang gitu? Vote vote vote

Follow official akun Full of Memories

Ig : @haqirtaangel

Happy reading!

Full Of MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang