(14)

208 18 0
                                    

.
.
.
.

Di siang yang terik.. Sinb masih dalam perjalanan menuju tempat pemakaman..

3 jam di perjalanan Sinb pun sampai di pemakaman tua yang berumur sudah ratusan ribu tahun.. Banyak yang sudah patah tanda salib nya , ada juga yang sudah retak bahkan hancur batu nisannya... TPU itu ada yang membersihkan tetapi jika di bayar oleh seseorang pembersih disana mau membersihkan..Namun..hanya satu pemakaman yang mengkilat dan bersih sejak dulu..

Ya, pemakaman Yuqi , Karena Sinb menyuruh 3 orang untuk membersihkan makam Yuqi setiap hari , ia bayar mahal demi Yuqi..

Sinb pun berjalan menuju makam Yuqi secara perlahan dengan muka datarnya. Sampai.

Ia pun berjongkok sambil memegang batu nisan milik Yuqi , tanpa izin , air mata lolos begitu saja saat mengingat kejadian malam itu. Dimana Yuqi mengatakan aku mencintaimu dan saat Yuqi selalu tersenyum saat bersamanya.

"Bogoshipoe.." lirih Sinb sesekali menghapus air matanya.

Sinb pun menjatuhkan kepalanya di batu nisan milik Yuqi , ia menangis tanpa bersuara disitu dan selalu melontarkan kata "bogoshipoe". Air matanya sedari tadi sudah membasahi batu nisan Yuqi..

Setelah itu Sinb mengangkat kepalanya dan berbicara..

"Yuqi-ah.. aku ingin bercerita denganmu.. aku bertemu perempuan , yang awalnya aku tak tahu dia artis..bahkan kita bertemu di lift saat itu..dan pas sekali apartment nya bersebelahan dengan apartmentku.. sering sekali aku keberisikan karena suara cempreng nya itu, hah..itu membuat gendang telinga serasa mau pecah.. Sampai sejak kini.. dia selalu mendekatiku padahal aku tidak mau dekat dengannya.. dan pagi ini..aku bolos kerja karena dia memberantakan apartment ku, hah...aku benci wanita jorok kenapa aku bisa dipertemukan dengan dia? Wanita itu aneh , apa dia kurang obat?? Hahaha" setelah ngomong panjang lebar , Sinb melihat ke arah jam tangannya..

"Yuqi-ssi , sudah jam setengah lima sore, lebih baik aku pulang ya..." Ucap Sinb lalu Sinb mengusap batu nisan itu dan menciumnya pelan..

"Aku akan kembali..anyeong.."

SKIP---

Cekrek! Cekrek! Cekrek!

"Mohon untuk menjauh!"

"Kenapa anda jarang muncul lagi di televisi??"

"Apakah anda memputuskan kontrak dengan agensi dan iklan anda?"

Cekrek! Cekrek!

"Mohon dijawab"

"Apakah anda tidak tahu jika brand reputasi anda menurun karena di kalahkan oleh Park Eunha???"

Yerin pun berhenti saat mendengar tentang brand reputasinya menurun , ia membalikkan badannya menghadap yang bicara tadi.

"Jinjja?? Brand reputasi ku menurun??" Kaget Yerin.

"Kajja nona.." ucap manager-shin sambil berusaha menarik tubuh Yerin namun Yerin menghepaskannya.

"Jinjja???"tanya Yerin lagi. Namun tidak ada yang menjawab, malah semuanya kembali menanyakan hal yang lain kepadanya , Yerin pun kesal dan berjalan cepat ke dalam dengan manager-shin di sampingnya.

~~

Ceklek!

Semua staff disitu termasuk Mr Lee terkejut karena kedatangan Yerin dengan ekspreksi kesalnya itu.

Yerin membanting tas nya ke sofa disitu , ia langsung menjatuhkan dirinya ke sofa itu lalu melihat kearah Mr Lee yang sedang menatapnya takut.

"Apa liat liat!" Bentak Yerin membuat semuanya yang didalam tersentak.

"Sabar nona.." ucap manager-shin.

Yerin menatap Mr Lee tajam, ia tak rela jika brand reputasi nya menurun..

"Kau!" Teriak Yerin sambil menunjuk Mr Lee membuat Mr Lee kaget sampai terdorong ke ujung sofa.

"Kau! Tinggikan brang reputasi ku! Aku tak mau tahu , aku harus yang menjadi nomor 1! Dan Eunha , menjadi nomor 2 , aku tidak mau tahu!" Bentak Yerin. Mr Lee pusing , karena schedule Yerin saat saat ini memang kosong karena tidak ada yang menawarkan iklan karena kejadian beberapa waktu yang lalu..

"Begini--"

"Tak ada begini beginian! Pokoknya aku harus nomor 1!" Ucap Yerin dan mengambil tas nya lalu pergi.

----

Yerin sudah masuk kedalam mobil pribadinya bersama tata make upnya dan managernya.

"Nona..kau harus sabar.." Ucap manager-shin sambil melihat muka Yerin dari kaca.

"Bagaimana aku bisa sabar, dari dulu puncak ku selalu nomor 1! Kenapa tiba tiba ada Eunha di nomor 1" balas Yerin.

"Yasudah nona..jangan terlalu dipikirkan, hari ini jadwal nona shooting drama yang baru saja kemarin nona terima" Jelas manager-shin.

"Drama yang mana? Kan ada 2" Tanya Yerin.

"Yang judulnya "warning"

"Ah iya..apakau bawa naskahnya?"

"Tentu saja nona , itu kewajiban ku" Balas manager-shin.

"Apa kau belikan aku snack yang aku suka?" Tanya Yerin membuat manager-shin diam tak bicara.

"Kenapa diam?

"Apa..jangan jangan..kau tidak membelikannya ya?" Manager-shin pun tersenyum kikuk.

Puk puk puk!

"Akh akh! Akh! Nona!" Ya, itu kebiasaan Yerin jika managernya lupa atau iseng kepadanya , botol minum adalah senjatanya di mobil. Tapi manager-shin tidak menganggap itu serius , ia sudah kenal lama dengan Yerin, ya..jadi biasa aja walaupun sakit sedikit..

"Hukuman jika kau tidak membelikanku snack!" Ucap Yerin lalu menyilangkan tangannya sambil menatap ke arah jendela.

"Mianhae nona, saya tidak ada waktu untuk membelikan nona snack" Ucap manager-shin tapi tak dibalas oleh sang nonanya.

30 menit.

"Apa masih jauh?" Tanya Yerin dengan nada jutek.

"Ne-ne nona , mungkin setengah jam lagi untuk kesana" Yerin pun mendengus mendengar jawaban manager-shin.

30 menit lagi.

"Nona , sudah sampai" ucap manager-shin.

"Mwoya..."












Tbc.

Voment.🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ice From The StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang