x.c.x

63 8 0
                                    

TIGA

*Flashback...
Umji POV

Jimin menapak langkah keluar Minimarket, meninggalkan ku sendiri di depan kasir.

"Loh? kenapa sikapnya terhadap ku mendadak berubah seperti ini? dasar Jimin" gumam batin ku.

Pikiran ku berkecamuk memenuhi setiap ruang hampa di otak ku, lantas aku langsung menggeleng, menepis setiap pikiran yang aneh-aneh tentangnya.

"Ini saja, Kak" aku menyodorkan sebungkus rokok pesanan Jimin tersebut kepada si kasir Minimarket.

"Semuanya xxx, apa ada tambahan?" tanya si Kasir dari balik counter.

"Hmmmm..." waktu memberikan ku izin untuk berpikir sejenak.

Saat aku tengah berpikir, tanpa disengaja, ingatan ku menangkap salah satu ucapan Jimin tadi.

"Aku jadi ingin makan tuh pipi bakpao lo" ucapannya tadi terlintas di benak ku.

"Ada Kak! tunggu sebentar!" jawab ku kepada si Kasir.
Si Kasir hanya menganggukkan kepalanya pelan.

Aku pun segera meninggalkan meja Kasir, dan berjalan menuju bagian 'snack' (makanan ringan).

Aku lalu mengecek satu per satu rak pada bagian 'snack' tersebut sambil sesekali merapalkan kata "Bakpao...bapkpao" secara berulang-ulang.

"Ah, ini dia!" ucap ku dengan mimik berseri.
Aku pun segera mengambil dua bungkus Bakpao kacang merah pada rak tersebut, lalu berjalan kembali menuju kasir.

"Ini tambahannya, Kak!" ucap ku seraya menyodorkan dua bungkus Bakpao kacang merah tadi pada si Kasir.

Si Kasir menghitung total belanjaan ku, "Semuanya xxx" ucapnya.

"Ini uangnya" ucap ku seraya menyerahkan selembar uang kepada si Kasir.

Si Kasir lalu menaruh belanjaan ku ke dalam plastik yang bercetakkan logo Minimarket, lalu menyerahkannya kepada ku.

"Gomawo..." ucap ku seraya tersenyum tipis. Aku pun segera melenggang ke luar Minimarket.

•••

Aku lalu berjalan menuju area parkiran Minimarket, seperti yang Jimin katakan tadi.

Aku berjalan melewati pintu dan pagar pembatas area parkiran tersebut, lalu aku mendapati Jimin tengah duduk di atas sepeda motor V-ixion nya, ia mengenakan setelan kaus casual putih polos dengan jeans biru dongker
Kesan santai, keren dan kasual langsung ku dapatkan.

"Keren..." batin ku berdecak kagum melihat pesona Jimin saat itu.

"Woy! ngapain lo melototi gue? genit banget" Jimin menyergah membuat ku tersadar dari lamunan ku.

"Dasar cowok konyol" dengus ku kesal padanya.

"Mana barang titipan gue?" tanya Jimin.

BANGCHIN SemesterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang