5.5 × Them

307 24 17
                                    

Underworld
Unknown—xxx

"Sudah ?" suara berat laki laki yang memegang kapak itu terdengar jelas di telinga seorang gadis. Avarice nama laki laki tersebut. Jubahnya terlentang panjang ke belakang seperti sebuah karpet.

"Ckckck" Avarice menyunggingkan senyuman licik pada wajahnya yang tampan. Dirinya terduduk di atas singgasananya yang tinggi.

"Sebenarnya aku bingung, sangat bingung. Hidupmu di dunia manusia dipenuhi oleh segalanya, hidupmu disana sempurna. Lalu, mengapa kau melakukan ini ? Aku kira kau akan tenang tinggal disana" Kekehan pelan milik gadis tersebut terdengar menggema di area kekuasaan milik Avarice.

Namun perlahan lahan kekehan itu terdengar semakin keras. Kekehan itu berubah menjadi tawaan licik yang membuat Avarice bingung ada apa dengan gadis yang berada di hadapannya.

"Aku pernah mendengar, jangan pernah bermain main dengan api. Anggap saja aku sebagai api yang tidak berbahaya. Namun jika kau sudah mengetahui jati diriku yang sebenarnya, maka kau sudah tau bahwa aku api yang dapat menjatuhkan siapapun dengan perangkapku"

"Aku tidak peduli, siapa yang berani denganku. Aku bisa langsung membuat mereka mati seketika. Namun bukankah kau tau siapa diriku ? Aku Ira, sang kemarahan. Aku ingin mereka menderita, sama dengan hal yang mereka lakukan pada tubuh manusiaku ini" Avarice menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat kakaknya.

"Sebenarnya ada apa dengan dirimu ? Mengapa kau bisa marah dengan manusia biasa ?" Ira berjalan mendekat ke singgasana Avarice sambil memegang trisula miliknya. Penjaga yang berada disana mulai waspada pada Ira.

"Menurutmu karena apa ? Aku punya dendam besar itu juga karena perbuatan diri mereka sendiri. Aku masih ingat kejadian masa itu. Aku benci mereka beraninya menghajar diriku dalam wujud manusia" Avarice pun merasa makin tertarik dengan cerita Ira.

"Lalu apakah rencanamu berhasil ? Aku dengar dengar kau mengirimkan satu juniormu dan meminta bantuan dari Acedia" Ira mengangkat dagu milik Avarice pelan. Senyumannya menunjukkan amarah pada dirinya.

"Menurutmu bagaimana ? Aku ini Ira, AKU IRA ! Aku bisa melakukan segalanya hanya karena amarah. Maka jangan pernah bermain main dengan diriku. Salah satunya sudah kulukai, dan sisanya hanya menunggu tanggal mainnya" Avarice melepas tangan Ira dari dagunya dan mulai berdiri, berjalan dan menaruh kapaknya.

"Dari ceritamu sepertinya akan sangat seru. Untuk membantu kakakku dan karena ada adikku di dunia itu, aku akan turun ke dunia yang bernama Bumi itu. Jadi jangan panggil aku Avarice disana" Ira mengerutkan dahinya mendengar perkataan adiknya.

"Apa maksudmu ? Aku bisa menyelesaikan semuanya dengan mudah" Ira semakin penasaran dengan maksud dari adiknya disaat Avarice mulai merubah dirinya dalam bentuk manusia.

"Aku sudah membulatkan tekadku. Panggil aku Minghao, bagaimana kak Chaeyoung ? Oh- atau harus ku panggil sabagai Rose ?"

 Panggil aku Minghao, bagaimana kak Chaeyoung ? Oh- atau harus ku panggil sabagai Rose ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















TBC

Aima ✖ 97 LinerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang