Semalam ku coba menutup mata, mencoba mengurangi sedikit lelah dihari itu, berharap esok kan cerah seperti sebelumnya.
Sepasang mata itu berhasil ku tutup, ku dekap erat boneka kesayangnku. Mencoba menyalurkan kegundahan di hari itu dan berharap ia mengerti lalu membalas pelukanku sembari berkata "tidak apa apa, kau wanita kuat"
Seulas senyum menghiasi ritual menjelang tidur. Harapan akan esok hari yang cerah pun mulai muncul. Kilas bayangan akan esok hari mulai terlihat. Perlahan ku memasuki ambang sadar, dunia mimpi di depan mataku dan aku siap berpetualang dengan leluasa.
Perlahan ku menapaki rerumputan hijau di depan mataku, seulas senyum menghiasi bibir yang selau terlihat pucat di cermin. Dengan yakin ku melangkah setapak demi setapak sebelum akhirnya sekelebat bayangan masa lalu berdiri tepat di depanku.
"Pergi!"
"Kau harus berusaha"
"Kau tidak pernah bersungguh sungguh"
"Teman mu sudah berhasil, kau kapan?"
"Bergunalah sedikit"
"Jangan tidur kau pemalas"
Langkahku mundur, menarik kaki menjauh mencoba menutup kedua telinga dan teriakan itu masih terdengar. Lantang!
Mataku terbuka. Menatap dinding putih di hadapanku. Mencoba mengatur nafas, mencerna apa yang terjadi.
"Ah ini cuma mimpi, mungkin aku terlalu lelah hari ini"