#3

42 6 0
                                    

Pagi hari aku sangat malas menuju kesekolah...Aku malas bertemu orang dan berbicara..tapi ya sudahlah berangkat aja...

Aku mengetuk pintu kelas dan langsung asal nyelonong...

"Kamu itu ya...ga punya adap atau gimana sih...apa kau tak pernah diajari oleh orangtuamu?ibumu tak pernah mengajarimu ya!atau ayahmu tak peduli denganmu!" sindir bu nesya,aku hanya diam membiarkan omongan bu nesya karena aku sedikit bisa menahan amarahku

"Apa kau tuli seliana?!" tanya bu nesya dengan nada mengejek,sekali lagi aku diam...tak menghiraukan ucapan bu nesya...jika ketiga kali bu nesya masih memngungkit soal pribadiku atau mengejekku aku tak akan segan segan untuk menghajarnya...aku tak takut!kenapa karna dia guru terus aku jadi takut?tentu tidak!

"Kau ini benar benar anak gila,pasti orangtuamu menyesal telah melahirkanmu!" ucap bu nesya dengan nada tinggi,terdengar gelak tawa menertawaiku...aku memukul meja hingga meja itu retak walaupun meja itu terbuat dari kayu...

"Ada apa dengan ibu hah!apa karena kau guru bisa seenaknya mengatai murid sepertiku?apa maksudmu mengataiku seperti itu hah!dasar,bisanya cuma merendahkanku!dasar bodoh,bego!" ucapku memegang kerah baju bu nesya (jangan ditiru adengan ini kecuali seorang bad girls sejati,jangan jadi bad girl!!!)

"Dasar murid kurang ajar!" ujar bu nesya menonjok pipi kiriku sampai hidungku mengeluarkan darah kental berwarna merah menyala

"Kau guru ba***!" ucapku mendorong bu nesya

"Lia,sila antarkan dia ke ruang kepala sekolah!" ucap bu nesya membenarkan bajunya yang tidak rapi

"Aku bisa sendiri!" ucapku menghapus darah di hidungku dengan hodie boolds ku,aku melepas earphone ditelingaku.

Saat sampai di ruang kepala sekolah...
Aku tak mengetuk pintu dan langsung melangkah masuk membuat kepala sekolah kaget

"Kau?kenapa tidak mengetuk?" tanya bu kiran sang kepala sekolah

Aku hanya menatap dan menundukkan kepala.

"Bu kiran,anak ini sudah berani mendorong saya sebagai guru matematikanya!" suara bu nesya yang tiba tiba dan mengelegar

"Tolong duduk dulu jelaskan ke saya apa yang sebenarnya terjadi!" perintah bu kiran

"Saat saya mengajarkan rumus seli masuk tanpa apapun,dia langsung duduk dan saya bertanya dia malah tidak menjawab lalu tiba tiba saya didorong!" ucap bu nesya hiperbola

"Bu nesya anda terlalu hiperbola,kau bertanya aku diam saja karena kau mengata kataiku..dan tiga kali pertanyaan itu menyinggung perasaanku apalagi yang terakhir...kau bertanya sepertinya orang tuaku menyesal telah melahirkanku!dan aku sudah tidak tahan dengan ucapanmu bu nesya,apakah kau tidak bisa berkata yang lebih baik?kau seorang guru!apa hanya karena kau guru kau bisa merendahlanku?!" ucapku tegas

Bu kiran menoleh pada bu nesya "Apa itu benar?"

Wajah bu nesya seketika pucat

"Jika ibu tidak percaya tidak apa,kau bisa bertanya pada lia dan seli!" ucapku berlangkah pergi tapi bu kiran menghentiaknku

"Tunggu seli,kau duduk dulu,nesya sekarang kau boleh pergi." ucap bu kiran mempersilahkan

"Ada apa lagi sih bu?!" tanyaku dingin

"Kenapa orangtuamu tidak pernah datang saat dipanghilnke sekolah,apakah mereka sibuk?" tanya bu kiran hati hati

Aku diam sebentar dan,"aku tidak tau!"

"Bukankah kau anaknya?kenapa mereka tak pernah datang sel,jawab!" suara tinggi bu kiran muncul

"Saya tidak tau apakah ayah saya masih menganggap saya anaknya,ibu saya-...ah sudahlah orang seperti kalian tidak mengetahui posisiku sekarang,aku permisi!" ucapku meninggalkan ruangan kepala sekolah

Aku kembali kekelas dan itu adalah pelajaran terakhir...Ending yang membuatku bad mood...Aku segera mengambil tasku dan lergi dari kelas...Aku buru buru memasangkan earphone ditelinga dan menyetel musik yang menenagkan...Aku tak sengaja menabrak orang didepanku karena aku tak melihat jalan,aku masih asyik dengan pikiranku...

"Hih!" ucapnya kesal

"Kamu nabrak nabrak ngapa?!" suara itu meninggi tak lain adalah varo,disampingnya ada max dan alex

Aku hanya melirik dan terus berjalan tanpa menghiraukan mereka yang marah marah gj

"Tunggu dulu!jawab pertanyaanku Bad Girl!" ucap varo,tangannya memegang pundakku dan mencengkramnya agar aku tak bisa pergi

"Lepaskan tanganmj dari pundakku!" ucapku menoleh kearah varo

"Jawab pertanyaanku dulu baru boleh pergi Bad Girl!" bentaknya lagi

"Aku emang bad girl,sekarang lepaskan tanganmu!" ucapku tak melihat muka mereka yang panas karena amarah

"Bukan itu bodoh!" ucap alex tak sabar

"Lepaskan!" ucapku menepis tangan varo

"Beraninya bad girls menepis tangan varo!" ucap max mulai marah

Aku membalikkan badan dan menatap mereka satu persatu,aku melepaskan earphone ku,"mau cari masalah?apa kau ngajak aku ribut?!"tantangku

"Kamu akan kalah jika melawan kami  dasar cewe lemah!" ucao alex

"Kaulah yang akan kalah pria sok tampan!" ucapku meninggalkan mereka dan kembali memasangkan earphone ku...tanpa kuketahui varo menarik tudung hodieku...aku marah besar karena dia itu anak baru kok berani buka tudung hodieku....

"Jangan pernah kau menarik tudung hodieku,camkan itu!'ucapku menutup kembali penutup kepalaku

Tangan varo menarikku,aku memutar tangannya dan memukul pundak kirinya,max ikut melawan tapi ku pukul menggunakan buku biologi yang tebal dan menendang alex,mereka terlihat menyedihkan...aku sorry gue ga akan ngerasa iba!

" Jangan pernah anggep remeh aku!"ucapku menghentakkan kaki berjalan ke anak tangga,menuruninya dan kembali kerumah... Aku kaget karena sudah ada dua orang besar berotot yang berdiri didepan pintu rumahku..."siapa kalian?"tanyaku

Tiba tiba dua orang itu menyekapku dan aku pingsan...Saat aku membuka mata aku melihat ruangan yang megah...

"Anakku,apa kau baik baik?" tanya ayah memelukku dan keluarlah sully si sekretaris ba**

"Lepaskan tanganmu!aku benci padamu!kau pengkhianat!lepaskan tanganmu!" ucapku memukul mukul dan menendangnya agar pelukan itu terlepas

"Kenapa kau begitu sayangku kath?" tanya sully

"Minggir kau wanita murahan!aku tak ada urusan denganmu,dasar iblis!" aku mendorong sully sampai ia terjatuh

"Auu..kau benar benar tak punya adap !" ucap sully marah

"Kenapa?kau siapa ku hah!" ucapku mendorongnya lagi

"Dasar perempuan tak punya adap,bodoh!" ucap sully menatap mataku yang masih tertutup hodie

"Apa kau bilang,bukannya kau yang waniya bodoh,tak punya adap,pembunuh,dasar p***!" aku menaparnya kuat sekali

"Hentikan kath!" bentak ayah

"Oh...kau lebih memilih perempuan najis ini?" ucapku memukul pundak ayah

"Ayah bukan memilih sully,ayah hanya-" ucap ayah terpotong

"Apa?ayah,apa aku ga salah denger?" sindirku

"Ya,aku adalah ayah mu,kath!" ucap ayah

"Jangan harap,aku tak mengakuimu sebagai ayahku!" bentakku

Dua orang berotot besar itu mulai maju tapi dicegah oleh ayah menyuruh dua bodigard itu mundur...

"Kenapa kau,tega!" ucapku mendekat ke arah sully membenturkannya ketembok,aku mencekiknya tapi segera di halangi oleh ayah

"Lagi lagi kau,kenqpa sih kau harus jadi pengganggu urusanku,jangan datang kerumahku lagi,aku membencimu,kau manusia tak punya hati!" ucapku melangkah pergi dan meninggalkan rumah Whirsten... Aku menangis dengan masih memmakai baju seragam...

Aku pulang dan langsung mengunci pintu,mengunci kamar dan ngga mood untuk makan apapun dan besok aku ga bakalan ngomong sama molly sama lisa dia mengkhianatiku!

Aku mulai memejamkan mata dan beberapa menit aku langsung terlelap....

Barbie In The Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang