#7

24 4 0
                                    


Lanjutan...

Dan saat itu juga varo kehabisan tenaga,salah sendiri membuka kesempatan musuh!

Aku menghunuskan salah satu pedang ku dan menempelkannya dekat sekali dengan leher varo dan lehernya sudah mulai mengeluarkan darah...Aku segera teringat kata kata bunda..."jika musuhmu sudah kalah,biarkan saja kath...jangan lernah kau membunuhnya!"

Aku menarik pedangku dan melemparkan sapu tanganku ke muka varo...aku kembali ke molly dan lisa...

"Kau hebat sekali sepupuku!" ucap lisa menepuk nepuk pundakku dan merangkulku

"Tapi kenapa kau melepaskannya begitu saja kath?" bisik molly

"Aku hanya teringat kata kata bunda." ucapku pelan

Molly menjawab dengan oh panjang..

Aku dan kj berjalan beriringan dan sesekali mengobrol...aku akan tertawa saat mereka membuat hal konyol tapi aku tak akan tertawa didepan orang kecuali bunda,molly dan lisa...

Dan tiba tiba saja ada yang menghadangku..Tifani lagi,tifani lagi!

"Apaan kau ini menghadang jalanku seenaknya!" ucap molly marah

"Sesukaku!"

"Dasar tifani!" maki lisa

"Aku tak ada urusan dengan kalian,jadi menyingkirlah!" ucap tifani mendorong lisa dan molly

"Kau,berani sekali kau mendorong ku!" ucap kj kompak

"Sudah kubilang aku tak ada urusan dengan kalian,aku hanya ada dengan cewe bg ini!" ucap tifani mencengkram hodieku kencang

"Lepaskan tangan najismu!" ucapku memukul tangan tifani sangat keras

"Akh..kau!"ujar tifani langsung menyerangku...termasuk tina menyerangku aku hanya menagngkat kepalaku menatap mereka dan tersenyum miring...

Aku segera menghindar saat bertubi tubi pukulan menyerangku...

"Giliranku bodoh!" ucapku menendang perut tina dengan keras hingga tina memuntahkan darah kental

"Tina!"...." tak akan kumaafkan kau,kau telah membuat sahabatku terluka!"ucap tifani dengan nada tinggi

"Benarkah,bukannya kebalik ya!"

Dan kali ini tifani yang maju menyerangku...Hah,ini anak kapan sih mau kelar urusannya sama aku,kurang kerjaan apa gimana?

"Apa sudah perlawananmu?" tanyaku..."kalau begitu gantian aku!"

Aku berlari didinding menembakkan tubuhku yang berputar seperti gasing dan kakiku segera menendang perutnya,tifani menghantam tembok sangat kencang...Kepala sekolah segera mendekati kami...

"Seli,sudah hentikan!" lerai bu kiran

"Kau ikut aku,varo,max,alex bawa tina dan tifani!" ucap kepala sekolah,aku mengikutinya menuju kantor kepala sekolah...

"Seli,kenapa kau berbuat seperti itu?" tanya bu kiran tegas

"Jawab seli,jawab ibuk!" kini nada bu kiran tinggi

"Aku tak mempunyai urusan sama dia,dianya aja yang salah cari lawan!" ucapku enteng

"Hah...aku tau jika kau pandai dalam bertarung sel,tapi mengertilah-"

"Apa ibu mengerti perasaanku?tifak bukan...lalu kenapa aku harus menegrti ibu?!" aku memukul meja bu kiran

"Hah...orangtuamu-"

"Ibu mau mengungkit masalah orang tua saya?jika ibu mengungkit masalah orang tua saya saya akan membongkar seluruh masalah ibu kesemua siswa siswi disini!" ancamku...aku langsung pergi dan menutup ruang kepala sekolah dengan kencang sekali

Barbie In The Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang