Namaku Tristan Hadi. Biasanya dipanggil Tristan atau Tan. Aku merupakan siswa baru di SMA Bina Sakti Jakarta pindahan dari Surabaya. Masa lalu ku cukup kelam. Papa ku meninggal dunia akibat kanker otak oleh karena itu,aku memutuskan untuk homeschooling dan sejak itu kepribadian ku pun mulai berubah. Bertingkah sana sini. Namun, mama ku tetap tabah menghadapi ku dan mama selalu mengerti dengan apa yang ku rasakan. Akhirnya, Dony sahabat ku sejak TK merasa iba melihat ku nakal dan suka melakukan kekacauan sana sini. Kebetulan keluarga Dony ingin pindah ke Jakarta dan hendak membawa ku ikut pindah bersama nya lalu memulai kehidupan yang baru disana bersama mama di Jakarta. Dony pun datang ke rumahku dan berbicara dengan mama ku soal aku dan pindah rumah ke Jakarta. Hingga akhirnya mama pun setuju. Awalnya aku menolak hal itu ketika mama membicarakan kedatangan Dony kepadaku pada malam hari nya. Mama ku memohon kepada ku untuk memenuhi permohonan dan aku pun menerima semua itu. Karena papa Dony baik hati,uang masuk sekolah dan SPP bulanan untuk satu semester telah lunas ia bayar di SMA baru ku nanti. Papa dan mama Dony tak sedikit pun merasa keberatan menolong kami sebab papa dan mama Dony telah menganggapku dan mama bagian dari keluarga nya. Aku berharap di Jakarta nanti kehidupan ku berubah dan mama bisa secepatnya mendapat pendamping hidup yang baru hanya saja untuk saat ini aku belum siap dengan kepergian papa justru itu mama hingga saat ini belum juga menikah padahal papa telah lama pergi sejak tujuh bulan yang lalu.
~~~
Upacara pun telah usai sejak sepuluh menit yang lalu sedangkan aku baru saja Sampai di sekolah dan saat ini tepat nya aku sedang berada di depan gerbang sekolah. Kacaunya,gerbang sekolah telah dikunci oleh pak satpam. Untungnya aku telah menitipkan motorku dengan pemilik toko yang letaknha berada diseberang sekolah.
Aku pun berusaha memanggil-manggil satpam sekolah. namun,pos penjagaan kosong.
Hari pertama sekolah ku saja sudah kacau begini apalagi di hari berikutnya. Pikirku ngeri.
Dony beruntung menjadi anak baru di SMA ini sejak seminggu yang lalu sedangkan aku, baru hari pertama saja sudah mengerikan bagi ku.
Namun,tiba-tiba ku melihat seorang siswi yang manis jelita tengah berjalan menyusuri koridor sambil membaca sebuah buku . Kelihatannya dia orang yang cukup cerdas dan disiplin. ia pun sadar saat ku meneriaki nya dengan kuat
"Hey ! Loe !!!" Teriakku sambil menunjuk ke arah nya
Dia pun menolehkan kepalanya ke segala arah seperti orang kebingungan.
Lalu ia sadar bahwa yang ku teriaki adalah dirinya.
"Siapa ? Loe manggil gue ?" Tanya nya masih merasa heran.
"Iya. Loe,siapa lagi coba ? " Jawab ku sedikit kesal.
Bagaimana tidak kesal karenanya.jelas jelas hanya dia yang tengah berjalan sendirian.
Ia pun menghampiriku dengan tatapan aneh.
"Loe,anak baru ya?"
"Iya,gue anak baru di SMA ini. Bantuin gue masuk dong plisssss....."
Melihat ku sedang kesulitan, ia pun berpikir keras untuk membantu ku masuk ke dalam sekolah yang gerbang nya saja telah dikunci dengan gembok yang cukup WOW maksud ku cukup besar.
Pada akhirnya,ia menemukan akal.
"Oh iya, tunggu disini bentar ya gue punya ide. Gue minta dulu kunci pagar nya ke satpam dulu" serunya sambil berlari secepat mungkin.
"Tapi...tapi....-" kata ku ragu.
"Udah tenang aja ! Stay here ok " ucap nya lagi
"Ok " jawab ku masih merasa ragu dengan ide nya itu.
Beberapa menit kemudian,ia pun kembali dengan membawa kunci pagar . Aku pun tersenyum melihat usahanya menolong ku . Gadis ini sangat baik dan aku yakin sekali dia adalah murid teladan dan disiplin di sekolah ini. Gumam ku."Eh loe kok bengong ? Buruan masuk nanti ketahuan tau ! " Bisiknya pelan sambil menarik lengan ku agar masuk ke dalam sekolah tanpa ketahuan oleh siapa pun.
"Gimana caranya loe dengan mudahnya meminta kunci pagar ? Heran gua " tanya ku terheran-heran.
"Ah lupain aja yang penting loe udah gue selamatin dari hukuman sekolah apalagi kalau Troy tau klu loe terlambat. Anak baru kok terlambat sih " ucap nya dengan nafas terengah-engah karena berlari tadi.Aku pun merasakan yang terjadi pagi ini seperti di alam mimpi . Bagaimana bisa dia dengan mudahnya meminta kunci pagar yang ku tahu anak murid tak boleh meminjam kunci pagar kecuali alasan nya sangat masuk akal dan darurat.
"Woy !!! Loe kok melamun Mulu sih ? Ada apa ? " Kagetnya sambil menepis bahuku.
"Hehe sorry yakk..... "Jawab ku seperti orang terkena hipnotis.
"Oh yah, emangnya loe tau dimana letak kelas nya dimana ? " Tanya nya lagi sambil melirik ke arah buku ia bawa tadi.
"Gak tau sih. Yang gue tau sih gue sekelasnya sma sahabat gue namanya Armadony" jawabku kebingungan sambil menggaruk-garuk kepala yang tak terasa gatal ini.
"Kalau gitu,nama loe siapa ?" Tanya nya lagi seperti sedang meng-interview seseorang.
"Oh nama gue Tristan Hadi. Panggil aja gue Tristan siswa pindahan dari Surabaya. "Jelasku dengan gaya sok cool.
"Hmmmm..... Tunggu bentar yah gue cek dulu nama loe soalnya pak Mardi ngasih buku absen siswa baru ke gue . Isinya data-data siswa baru kelas XI " .
" Emang....... Ada lagi anak baru selain gue ?".
"Ada dong. Dunia ini luas bray" sambil mendorong sedikit bahu bagian kanan ku dan tersenyum lebar kepadaku.
"Kalau gitu loe cek lah nama gue entar keburu masuk tuh " pinta ku sambil melirik ke arah bukunya yang sedang ia pegang.
"Oke oke, kita lihat nama loe ada di kelas mana" kata nya sambil membaca data-data siswa baru dengan teliti dan cermat yang telah tertera di dalam buku itu.
"Gimana ? Ketemu kagak? " Tanya ku lagi tak sabaran.
"Nah...ini dia nama loe. Kelas loe di XI IPA-2 ada dlantai dua dekat dengan tangga dan nama teman loe yang loe sebutin tadi ada ada " katanya sambil menutup buku nya kembali.
"Mantap lah. Makasih ya udah banyak bantu in gue ". Aku pun tersenyum.Tak pernah ku senyum selebar ini.
"No problem. Tapi gue minta maaf ya gak bisa ngantarin loe . Kunci pagar ini harus gue balikin segera kalau tidak pak satpam nya malah curiga "serunya .
"Emang tadi loe bilang apa sama pak satpam nya ? " Tanya ku sambil mengerutkan kening.
Namun, tiba-tiba dari kejauhan aku melihat seorang siswa yang terlihat rapi dan gaya sok cool tengah berdiri sambil melipatkan kedua lengan nya di atas dada dan sepertinya ia kesal. Melihat ku kebingungan dan memandang ke arah lain. Cewek itu pun menoleh kebelakang ke arah yang aku lihat. Anehnya cewek yang menolong ku kaget dan sepertinya panik sekali melihat sosok laki-laki itu . Ia langsung mendorong ku pergi."Lupa in aja pernyataan loe tadi ya. Sekarang,loe cepatan pergi dan Masuk ke kelas yang gua sebut in tadi. Ok !" Ucap nya panik sambil mendorong dorong ku agar beranjak dari tempat ku berdiri bersama nya dan menuju kelas.
Aku pun segera pergi dan masih melirik ke arah cewek tadi berlari-lari menuju laki-laki itu . Dari kejauhan,aku melihat cewek itu sedang berbicara dengan laki-laki itu. Sepertinya ia sedang dimarahi dan merasa bersalah. Namun aku heran,mereka berdua siapa ?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next yuk guys....!
Jgn lupa masukan kalian yah....😁
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day:TrisTan
RomanceSeorang badboy yang nakal sejak kepergian sang ayah yang tak kan pernah ada lagi di sisinya Hari demi hari Tristan semakin tak terkendali Bagiamana ? Bagaimana ia bisa berubah demi kebaikan dirinya dan mama nya yang mana dia lah orang satu satu nya...