Three

6 1 0
                                    

Tap...
Tap....
Tap.....

Aku pun terus berjalan menyusuri koridor demi koridor dan akhirnya ku menemukan anak tangga sesuai petunjuk si cewek tadi . Namun, aku dikagetkan oleh suara yang tak asing lagi bagi ku sambil menepuk punggung ku dari arah belakang.

"Tan ... Loe kemana aja sih ? Dicariin sana sini gak ada ! Itu pak Eko udah nungguin loe dari tadi masa anak baru telat sih " kata Dony sambil geleng-geleng kepala .
"Haha sorry gue ketiduran lagi tadi tuh. Loe sih nyerah gitu main tinggal tinggal in orang " balasku sambil menepuk jidatnya.
"Dari pada gue ikutan telat kan mending gue duluan pergi sekolah. Udah lah itu pak Eko udah nungguin " kata dan ajak Dony menuju kelas baru ku.

Sepanjang koridor menuju kelas, anak-anak yang berada di dalam kelas melirik kearah ku melalui pintu kelas mereka sambil terkagum-kagum. Siapa lagi kalau bukan para cewek tak mungkin para cowok lirik-lirik kagum ke arah ku. Entar dibilang jeruk makan jeruk . Najis ahhhh
Sesampainya didepan pintu kelas,kami dipersilahkan masuk oleh pak Eko. Dony segera duduk di bangku nya sedangkan aku ? Ya , tentu saja berdiri dihadapan mereka semua yang berada di dalam kelas untuk memperkenalkan diri. Di sebelah kiri ku pak Eko sedang berdiri. Ku lihat , Tasya tersenyum sumringah memandangi ku. Aku pun bergidik ngeri .

" Halo semuanya ! Perkenalkan nama saya Tristan Hadi. Panggilan Tristan. Saya siswa pindahan dari Surabaya SMA galaksi II "
"Ada yang mau di tanyakan anak-anak?" Tanya pak Eko tegas

Tiba-tiba saja Tasya mengacungkan tangan nya . Langsung saja ku memotong perkataan nya .

"Saya pak !!! Saya-"
"Udah kenal pak !" Ucap ku sambil memotong perkataan nya .
" Huuuuu... Dasar cewek cabe-cabean" tukas May sedikit geram.
" Lihat cowok macho langsung terbelalak matanya !" Sambung Riska.

Semua murid pun tertawa dengan nada mengejek Tasya.

" Eh....itu mulut atau corong minyak sih ?" Balas tasya tak terima sambil berdiri dari bangku tempat ia duduk.
"Sudah... sudah...jangan ribut! Ya susah nak Tristan silakan duduk disana ya " perintah pak Eko .

Dan aku pun pergi menuju bangku yang telah disediakan oleh kelas ini. XII IPA-2.

Beberapa jam kemudian, istirahat pun tiba. Bel tanda istirahat berbunyi nyaring. Pak Eko pun menutup kegiatan belajar dan para siswa siswi membereskan buku-buku nya yang terletak di atas meja masing-masing. Aku melihat layar ponsel ku yang menyala seperti ada pesan masuk lagi. Ku raih ponsel ku yang terletak di atas meja. Setelah ku perhatikan, ternyata pesan via WhatsApp dari Bianca. Dia adalah cewek yang menemaniku ketika ayah pergi tuk selamanya. Bisa dibilang ia adalah cewek yang kurang baik bagi ku. Dia sangat senang jika dikelilingi oleh para cowok.

Aku pun hanya menatap layar ponsel dan terdiam membisu. Aku membaca isi pesan yang ia kirim.

Tiba-tiba saja terlintas dibenak ku dengan sebuah peristiwa masa lalu ku yang cukup kelam dimana aku banyak melakukan hal-hal bejat dan brengsek saat bersama nya. Bukan tindakan free sex . Namun , tindakan krimal lainnya seperti mencuri. Syukurlah pada waktu itu kami tak tertangkap oleh polisi. Jika tertangkap , bagiamana nasib mama ku nanti ? Yang ku tahu pada akhirnya mama akan dirawat di rumah sakit jiwa karena kelakuan ku itu yang cukup kriminal dan jahat. Aku tahu, sejak papa pergi dari kehidupan ku untuk selamanya kepribadian ku pun mulai berubah , sekolah ku hancur,semua teman teman ku menjauh. Ya , aku memiliki teman hanya saja teman ku itu tak jauh dari sifat ku yang buruk. Mereka yang selalu membawa ku ke jurang yang dalam yang dulu nya aku terkenal baik Dimata orang-orang, sejak kepergian papa hidup ku terasa hampa seperti pohon yang tak berdaun. Namun, syukurlah sahabat ku sejak TK tetap bersama ku memberi masukan dan motivasi agar aku semangat untuk menjalani hari dan iklhas akan kepergian papa.

Teringat oleh ku, ketika Dony mendapati ku sedang berpesta ria sambil menghisap sabu-sabu di dalam kamar bersama teman-teman ku. Saat itu, mama sedang pergi ke rumah orang tua nya . Karena aku suntuk, teman-teman ku pun datang dan mengajak ku berpesta.
Malam itu, Dony sedang mengendarai mobil dan melewati depan rumah ku yang pintu depan terbuka lebar dan terlihat ramai sekali. Entah apa uang terlintas dibenak Dony untuk bersikeras memasuki rumah ku . Ia tahu kalau mama ku sedang tak berada di rumah dan tinggal aku hanya seorang diri.
Dony memasuki rumah ku . Ia melihat banyak sekali sampah berserakan dimana-mana. Diatas meja makan penuh dengan sampah makanan ringan begitu juga dengan ruang TV. Dony melihat rumah ini seperti neraka nya dunia.
Ketika ku sedang bercengkrama bersama teman-teman ku,Dony langsung menggedor-gedor pintu kamar dengan cukup kuat . Aku pun tersentak kaget . Awalnya ku pikir yang datang adalah mama. Pikiran ku semakin kacau dan hati terasa panas serta berdegup kencang Jika mama tahu apa yang sedang ku perbuat malam ini. Sungguh nakal.

"Keluar kalian dasar brengsek !!!!" Bentak Dony dengan wajah penuh amarah.

Sontak, teman-teman ku pun keluar dengan tergesa-gesa. Aku hanya tertunduk sambil membuang muka dari tatapan Dony yang terlihat emosional itu. Hatiku kesal bercampur rasa sedih. Dony pun menendang botol-botol miras hingga pecah dan Dony menghampiri ku yang sedang tertunduk sambil menatap ku penuh amarah dan sedikit kecewa karena melihat sahabatnya sejak TK melakukan perbuatan diluar hal yang sewajarnya. Ia mengarahkan sabu-sabu itu ke wajah ku. Namun , aku tetap membuang muka.

"Loe punya akal sehat gak ? Ini apa ? Loe mau mati ? Sini gua bantuin!!!" Bentaknya sambil melemparkan sabu-sabu yang ia pegang ke wajahku . Aku tetap diam tak berkutik sedikit pun. Masih membuang muka.
"Loe dengar gak yang gue omongin tadi ? Masa depan loe masih panjang " katanya sambil menggelengkan kepalanya.
Aku masih terdiam dan terpaku.
"Woy jawab !!! Kalau mama loe tau loe kayak ini, pasti- "

Aku pun menyela pembicaraan nya.

"Pasti apa ? Gila? Yes I know that ! Tapi loe seharusnya mengerti dengan apa uang yang gue rasain sekarang. Orang yang paling berjasa di kehidupan gue harus pergi untuk selamanya ! " Kata ku pilu sambil menunjuk bahunya.

aku berdiri lalu pergi menuju jendela menatap suramnya malam ini. Aku termenung sambil melipatkan kedua lengan ku diatas dada. Dony pun bangkit dari setengah duduknya lalu menghampiri ku.

"Tan .... Loe sayang gak sama diri loe ? Loe sayang gak sama mama loe ? Dia lah yang selalu ada di setiap elo membutuhkan bantuan dan selalu ada di sisi loe. Jangan buat ia kecewa. Oke !" Ucap Dony menunduk.
"Ya gue sayang sama diri gue sendiri dan mama gue. Tolong bantu gue menjalani ini semua "kata ku lirih sambil menunduk dan meneteskan air mata dengan rasa penyesalan.

Dony pun beranjak pergi dan menutup pintu kamar dengan pelan. Meninggalkan ku sendiri agar ku dapat mendalami kalimat-kalimat yang telah di ucapkan oleh nya.

Disini, aku masih menangis menyesali atas apa yang telah ku lakukan . Aku terduduk dan bersandar di dinding sambil menangis tersedu-sedu.

Malam itu air mata ku seketika tumpah seperti air hujan . Hati ku yang keras ini akhirnya luluh dengan apa yang telah di ucapkan oleh Dony.

"Maafkan aku ma...love you !" Kata ku pilu sambil mendongakkan kepala ku keatas langit-langit kamar. Meratapi segala perbuatanku.

~~~~~

"Hey Tan ! Kok melamun sih ?" Kaget Tasya genit.

Wajahku langsung berubah . Merasa diteror oleh sifat nya yang membuat merinding tepat nya geli. Aku pun langsung beranjak pergi dari bangku .

"Tan ! Loe mau kemana sih ?" Tanya nya masih dengan gaya centil nya itu.

Aku masih terus berjalan menuju luar kelas .

.....
....
...
..
.
..
...
....
.....
....
...
..
.
..
...
....
.....
....
...
..
.
..
...
....
.....

Gimana guys ?? Seri pastinya kan ?? Yuk di vote dan comment yah.. jangan lupa share oke !!!! 💪☺️

One Day:TrisTanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang