...
...
...
Srek ... Srek ... Srekkk ....
Taburan majalah makhluk imut nan manis memenuhi ruang tamu malam ini.
"Apa ini Len?" tanya Bapak Reza ketika terlihat bingung dengan kelakuan tiba-tiba anak tengahnya.
"Bapak lihat itu, cek dah," ujar Lenea melirik Kunea
Bapak Reza pun mengamati satu persatu gambar-gambar para cewek imut dengan gaya centil mereka pada majalah tersebut.
"Apa yang salah?" tanya Bapak Reza bingung.
Memutar kedua bola matanya Lenea menjelaskan maksud dari kekacauan yang dia buat.
"Hmm ...," respon Bapak Reza setelah mendengar penjelasan anaknya, "kalian semua berkumpul Bapak ingin memberi pemaham kepada anak-anak Bapak."
Kunea yang merasa ada hal aneh di rencanakan Kakak keduanya. Sudah ingin menangis ketika ketahuan mengoleksi majalah yang remaja di saat ia sendiri masih bocah.
Mencoba mendapatkan bantuan. Kunea memandang penuh harap kepada si Kakak Sulung agar mendapatkan pembelaaan dari Manea. Kunea mengapit manja kepada Manea.
"Bapak ingin bertanya ini punya siapa?" tanya Bapak Reza sambil memandang lurus ketiga Putri tercintanya.
"...."
Hening.
"Bapak tidak ingin kita saling menyimpan rahasia," ujar Bapak Reza tegas saat tidak ada satupun kata yang keluar dari Anak-anaknya.
"Punya A..., ku Pak," ujar Kuen terbata, ia gemetaran takut akan kemarahan sang Bapak tercinta, "maaf ya Pak," lanjutnya tertunduk lesu, "Bapak jangan marah."
Tangis Kuen pecah. Ia sudah amat takut. Menangis tersedu-sedu sambil terus berlindung di pelukkan si Kakak Sulung, Manea.
Kuen meratapi kesialannya. Dia ketahuan menentang aturan sang Bapak Reza. Menatap galak kepada Kakak keduanya. saat itu juga ingin rasanya Kuena mengunus Lenea melalui tatapannya.
Lenea sendiri hanya memandang cuek kepada sang adik. Sebenarnya ada perasaan bersalah saat ia melihat Adik tersayangnya menangis begitu heboh.
Walaupun terkadang kesel dengan sifat Adik Bungsu nan manja tersebut, tetapi namanya Keluarga, apapun kekurangan mereka masing-masing pasti akan menerima dengan ikhlas dan rendah hati.
Lenea memejamkan mata dan mendekati sang adik. Berucap tanpa suara ia meminta maaf kepada sang adik dan mengeluarkan permen lolipop coklat kesukaan Kunea serta memberikan sebuh kecupan ringan kepada Adik tercinta.
"Jangan hukum Kuen Pak," ujar Lenea mendekati sang Bapak Reza.
"Maafkanlah Kunea, Pak," tambah Manea, ia pun ingin membela sang Adik.
Tersenyum dan memandang haru kepada ketiga putri tercinta. Bapak Reza Mahardika mendekati ketiga putri cantiknya dan merangkul mereka dengan penuh cinta.
"Bapak bangga sama kalian," ujarnya di sela-sela pelukkan hangat tersebut.
Melepaskan pelukkan drama picisan keluarga rindang Kucing Mahardika tersebut.
Memandang intens kepada ketiga putrinya. Bapak Reza Mahardika Memberikan sapuan hangat pada rambut kepala putri tercinta. Menunjukkan bagaimana bangganya sang Bapak memiliki ketiga Putri yang mulai beranjak dewasa dan luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Kucing
Diversos"Original Character" Sebuah keluarga Aneh penuh dengan rumput rindang serta para tetangga yang unik. Dipenuhi berbagai drama dan hiru ara karakter lucu setiap cast didalamnya. Semoga terhibur dengan story khusus ini.