Chapter 2

1.6K 218 44
                                    

My Medicine Is You

||

Happy Reading

Previous

"Bolehkah Aku menciummu, Saint? Bibirmu dari tadi menggodaku." Perth mendekatkan bibirnya pada bibir Saint yang terus meronta minta di lepaskan.

"Oh astaga aku akan mencium-"

-

-

-

-

Saint mungkin saja akan memberikan obat agar lelaki dihadapannya ini mati secara mendadak. Bayangkan saja kejadian beberapa menit yang lalu, Ia bahkan sudah berpikir kalau Perth akan menciumnya, tapi lelaki ini hanya memberikan jitakan di kepalanya. Bodoh! Pikiran macam apa itu. Ia jadi semakin membenci Perth.

Perth yang melihat perubahan ekspresi dari Saint pun menautkan alisnya, memandang wajah Saint yang menatapnya kesal. Perth terkekeh lucu, ternyata saint semanis ini jika marah. Perth melepaskan jimatnya dan saat itu juga Saint terduduk lemas. Menurutnya penyihir dengan obat itu tidak berguna jika tidak ada cairan ditangannya.

"Kau lemah sekali tanpa obat sihirmu itu, Saint." Perth berucap santai dan meninggalkan raut wajah kesal Saint.

Saint mendengus jengkel ketika kata-kata itu kembali didengarnya. Ya! Kenapa harus ada laki-laki seperti itu di dunia ini? Astaga, ia benar-benar sangat kesal sekarang.

DUGH!

"Argh! Apa yang kau lakukan, Saint? Ini sakit asal kau tau!"

"Ah kupikir kau tidak punya rasa sakit?" Saint tersenyum puas saat melihat Perth yang meringis menahan sakit di kakinya. Sebenarnya Ia tidak bermaksud untuk menginjak kaki itu, hanya saja ingin membalas dendam karena selalu mengejeknya. Apakah itu sama saja? Hahaha

"Dasar penyihir gila! Kaki mungilmu itu apa terbuat dari batu!"

Untuk kesekian kalinya Saint mendengus pelan dan tanpa Perth sadari, kakinya kembali menendang lutut itu dengan lebih keras lalu lari keluar setelah berhasil membuka pintu kamar Perth.

"Oh, Astaga! Kau ini monster, Saint!"

"Aku terima pujianmu, Perth."

Saint tersenyum puas melihat wajah Perth yang merasa kesakitan dua kali karena ulahnya. Saint keluar dari kamar Perth dengan wajah berseri-seri. Louis tau bahwa anak sulungnya itu sudah mendapatkan balasan yang setimpal dari perbuatannya.

-

-

-

-

Clara sudah menyiapkan seragam baru Saint untuk sekolahnya besok. Peraturan yang diterapkan untuk kelulusannya adalah bersekolah di sekolah khusus manusia biasa. Tanpa sihir, obat dan jimat. Saint masuk sekolah yang sama dengan Perth. Hal yang membuat Saint semakin kesal, ia harus berangkat dan pulang bersama dengan lelaki gila itu. Ah tugas kelulusannya ini berat sekali jika berhubungan dengan manusia vampire yang menggunakan jimat itu.

"Saint, besok adalah hari pertamamu masuk di sekolah manusia biasa. Lebih baik kau beristirahat. Besok akan menjadi hari paling melelahkan karena tidak ada sapu terbang, obat sihir, atau pun kekuatan lainnya. Oh ya, Perth akan memberitahumu soal kasta di sekolah barumu nanti. Jaaa good night..." Clara mengusap halus pucuk kepala Saint lalu tersenyum.

"Baiklah, Aku akan mematuhi segala aturan yang ada di sekolah itu. Good night." Saint membungkuk dan masuk ke dalam kamarnya. Ia begitu bersemangat untuk menunggu besok pagi.

My Medicine is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang