Chapter 6

1.3K 184 51
                                    

My Medicine is You
-o0o-
Happy Reading

Kelasnya masih kosong, terlihat belum ada yang mendudukinya. Plan masuk lebih dulu, sedangkan dirinya masih berada di ambang pintu. Ia masih memikirkan perempuan yang ia lihat bersama Perth tadi. Apa itu kekasihnya? Mereka terlihat sangat akrab sekali. Bahkan ia masih mengingat, bagaimana gadis itu tersenyum begitu manis dihadapan Perth.

"Bodoh sekali pemikiranmu, Saint. Jelas-jelas gadis itu siswi baru di sini." Sahut Plan yang ternyata bisa membaca apa yang sedang ia pikirkan. "Kenapa? Kau cemburu padanya?"

Saint terdiam. Bagaimana bisa Plan tahu bahwa perempuan itu adalah siswi baru? Padahal jelas sekali ia melihat Perth begitu akrab dengan perempuan itu. Apa kemampuan seorang vampire selain membaca pikiran juga bisa mengetahui identitas seseorang? Bisa saja seperti itu, mengingat Plan bahkan sudah tahu tentang dirinya saat pertama kali mengenalkan diri di sekolah ini.

"Kau yakin bahwa kau manusia biasa?" Saint bertanya balik dengan tatapan menyelisik kearah Plan.

"Oh jadi benar kau memikirkan tentang perempuan itu. Hahaha bukankah aku berbakat menjadi seorang cenayang?" Plan tertawa geli melihat tatapan Saint yang begitu tajam padanya.

"Lebih baik kau diam saja," perintah Saint sinis sambil menggembungkan pipi kanannya.

Beberapa saat setelah pertikaian itu lonceng tanda masuk berbunyi, dan seluruh siswa-siswi yang berada di luar pun berlarian untuk segera masuk ke dalam kelas. Tidak bisa mereka bayangkan jika guru killer itu memberikan hukuman akibat terlambat masuk kelas.

Lain halnya di kelas Perth. Semua tatapan mata tertuju pada siswa baru berparas cantik yang sedang memperkenalkan dirinya di depan kelas. Tatapan Perth sungguh datar saat perempuan itu menatapnya dengan senyuman lebar hingga kedua matanya menyipit.

"Salam kenal semuanya, Saya Veerinsara. Saya pindahan dari London. Senang bertemu kalian dan mohon bimbingannya." Ucap gadis bernama Veerinsara dengan begitu manis.

"Baiklah, Veerinsara. Kau bisa duduk di kursi kosong samping Perth" sahut guru itu menunjukkan tempat dimana Perth duduk.

Veerinsara memekik senang di dalam hati. Lelaki yang ditemuinya di gerbang sekolah tadi ternyata satu kelas dengannya. Wajahnya yang begitu tampan dan cuek itu benar-benar membuatnya terpikat. Ternyata benar bahwa jodoh itu tak akan kemana.

"Hey perkenalkan namaku veerinsara! Namamu Perth kan?" tanya veerinsara sambil mengulurkan tangannya untuk mengajak Perth berjabat tangan, tapi Perth hanya menatap perempuan itu datar.

"Aku sudah mengenalmu. Jadi simpan saja uluran tanganmu itu." Perth mengarahkan tatapan malasnya, dan kembali fokus pada buku tanpa mempedulikan eksistensi Veerinsara.

Veerinsara bukannya sakit hati, malah tersenyum sumringah mendapati sikap dingin Perth kepadanya. Bukankah Perth begitu keren? Dia seperti seorang vampire di dunia nyata yang nyaris sempurna. Ia pastikan akan betah ada di sekolah ini, apalagi bersama Perth sepanjang waktu membuatnya tak kuasa menahan letupan kebahagiaan. Ia seperti bertemu sang idola saja. Haha...,

"Ini menyenangkan!" pekik Veerinsara di dalam hati tanpa menyadari seringai tipis yang diberikan Perth untuknya.

Perth memang seorang vampire yang memiliki kekuatan telepati dan bisa membaca pikiran seseorang. Setidaknya dengan kemampuan ini, ia bisa tahu apa yang ada dalam pikiran Veerinsara agar bisa mengawasinya. Entah kenapa Perth memiliki feeling buruk dengan perempuan ini. Perth meyakini dirinya bahwa Veerinsara hanyalah gadis biasa, aroma tubuh dan desiran darah dalam tubuhnya begitu kuat menandakan bahwa dia adalah manusia. Tapi, Perth  tetap tidak bisa memungkiri bahwa ada aura berbeda dari gadis ini. Ah sudahlah, ia tak perlu memikirkan itu lebih dalam.

My Medicine is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang