Part 2

32K 1.4K 42
                                    

Rifat' POV

Aku menyapukan handuk guna mengusap peluh yang masih saja mengucur deras dari seluruh tubuhku. Hampir satu jam sudah ku habiskan di sini untuk membakar kalori. Sambil menunggu kelas pertamaku yang masih akan berlangsung tiga setengah jam lagi, ku putuskan untuk mengiyakan ajakan Faris menemaninya bermain badminton. Lumayan juga rasanya setelah lama tak menyentuh gagang raket dan pagi ini dipaksa bertahan selama satu jam penuh. Ku lirik Faris yang tengah meneguk minumannya sambil melirik ke arah jam di tangannya.

"Buru-buru?" Tanyaku memecah keheningan.

"Engga juga, Cuma ngecek jam aja" Jawabnya singkat.

Inilah yang ku sukai dari Faris, tidak terlalu banyak omong dan sangat to the poin. Tak terlalu suka basa-basi dan irit bicara. Tapi tentu saja semua akan berbeda saat situasinya bukan seperti ini. Keadaan akan langsung berbalik seratus delapan puluh derajat begitu dia tengah bersama para komplotan berat. Bahkan Faris yang terbilang cuek pun akan turut menjelma sebagai salah satu anggota kawanan lebah. sungguh efek yang cukup mematikan.

Aku menarik ponsel dari saku tas seblah kiri dan mendapati beberapa notofikasi pesan bahkan panggilan tak terjawab dari Ustadz Khilfi. Salah satu kecerobohanku yang seringkali membuat Umi mengomel panjang adalah menyetel ponsel menjadi mode hening tanpa suara maupun getaran. Seketika itu juga aku langsung berdiri tegak sambil membuka pesan-pesan yang beliau kirimkan.

Ustadz Khilfi : Assalaamualaikum, Fat, jam 10:00-11:15 nanti tolong gantikan saya di kelas Muammalat Gedung Syariah Kompleks B ruangan paling ujung. Bagikan kertas ulangan yang sudah saya siapkan di atas meja saya, dan suruh mereka kumpulkan hari ini juga! Saya harus menemani Dekan untuk jadi narasumber di seminar umum di UIN.

Aku terperanjat melirik jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 09:50. Aku Cuma punya waktu sepuluh menit untuk mandi dan bersiap sebelum masuk kelas. Faris yang menyadari perubahan ekspresiku lantas mencibirku.

"Yang nanya buru-buru siapa, yang buru-buru beneran siapa? Dasar Fatir geblek"

"Sepuluh menit lagi Ustadz Khilfi minta gantiin ngisi kelas" jawabku ketus.

"Ya udah mandi sono! Lihat tuh badan penuh keringet, mana asem banget lagi"

"Nggak usah dikasih tau juga udah paham, kucur" sergahku sambil berlari menuju kamar mandi.

***

Sybill

Hampir empat menit berlalu, namun dosen yang kami tunggu-tunggu belum juga muncul menampakkan diri. Sangat tidak biasa, mengingat dosen satu ini terkenal dengan disiplin waktunya yang tidak main-main. Bahkan biasanya sebelum kami memasuki kelas, beliau sudah berdiri dengan sigap di depan kelas menanti dan mengawasi kami memasuki kelas satu persatu sambil menghafalnya. Dalam kamus beliau, isi absensi hanya ada dua macam, hadir atau alpa tidak peduli apa pun alasannya, bagaimana pun keadaannya. Dan tidak ada tradisi mengabsen secara kovensional dengan memanggil nama mahasiswa satu persatu. Hal itu hanya berlaku di beberpa minggu pertama pertemuan, dan tidak pernah terjadi lagi sampai akhir semester. Bagi beliau, mengabsen dengan gaya seperti itu hanya membuang-buang waktu. Dan akan jauh lebih efektif hanya dengan menghafal para mahasiswanya saja.

Tentu saja jika tidak didukung dengan kecerdasan di atas rata-rata, menghafal nama mahasiswa sebegitu banyak dalam setiap kelas bukanlah hal lumrah yang mudah untuk dilakukan. Tapi tidak bagi Ustadz Khilfi. Dosen yang masih terlihat begitu muda meskipun telah beranak dua itu, memang digadang-gadang menjadi kandidat kuat pengganti rektor di masa jabatan selanjutnya. Selain karena kemampuan intelektualnya yang tidak diragukan lagi, secara fisik memang harus diakui beliau sangat bisa disandingkan dengan para artis ibukota. Dengan tubuh atletis dan wajah ganteng yang cukup membuat para Wanita tergoda, beliau memang cukup memiliki peminat yang lumayan di antara para mahasiswi di sini. Bahkan dengan status pernikahan bahagia Sakinah mawaddah warrohmah yang tak sedikitpun tercium aroma kegoyahannya, beliau tetap memiliki pasarnya sendiri.

Be My Real Gus!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang