Elvina, sebuah nama yang di berikan kedua orang tua ku saat aku terlahir ke dunia ini, hidupku baik baik saja sebelum Ayah sakit, ayah ternyata memiliki penyakit jantung, aku dan Mama baru tau setelah Ayah masuk rumah sakit.
Takdir berkata lain, tidak lama setelah itu Ayah pergi ke pangkuan Tuhan, meninggalkanku dan Mama di dunia ini.
Satu tahun setelah Ayah meninggal Mama menikah dengan Papa Ray, Papa Ray cukup kaya, sehingga aku dan Mama bisa hidup enak, Papa menyekolahkan aku sampai sarjana, sedangkan kak Aileena anak semata wayang Papa Ray dia sedang kuliah S2 waktu itu, kak Aileena bukan anak yang manja, dia wanita sederhana dengan semua yang dia miliki, tidak dengan ku, dulu aku hanya ingin membeli tas seharga dua ratus ribu, aku harus memohon mohon pada Ayah dan Mama, tapi saat ini, tas seharga satu juta bukan hal mustahil.
Papa dan kak Aileena enggak tinggal satu rumah, katanya kak Aileena mempunyai apartemen sendiri, tapi baik Papa ataupun Mama dan aku tidak ada yang tau, waktu itu aku sedang mengerjakan tugas akhir dengan teman di apartemennya, dia anak orang kaya raya, jadi apartemen elite pun bisa jadi miliknya.
Tanpa sengaja aku melihat kak Aileena sedang bergandengan tangan dengan seorang laki laki, aku tau laki laki itu kak Derian, anaknya Om Rio teman Papa.
"Huh,, besok aku harus ke Medan ngurus rumah sakit baru, kamu jangan kangen ya" Ucap Kak Aileena.
"Enggak akan Dek, kan bisa vc kalau kangen, kamu jaga kesehatan ya, jangan capek capek," setelah mengcapkan kalimat itu kak Derian langsung mengecup kening kak Aileena, sungguh pasangan yang sangat romantis, andai aku juga punya kekasih seperti kak Derian pasti aku akan bahagia.
"El, ngeliatin orang pacaran mulu, pengen ya" Tanya andrea temanku.
"Enggak, Cuma aku penasaran aja, muka mereka enggak asing" Gimana enggak asing jika mereka berdua orang yang cukup dekat dengan ku.
"Udah ah,, yuk masuk" Andrea membuka pintu apartemennya yang tidak jauh dari apartemen kak Aileena.
Kak Aileena pergi ke Medan selama satu bulan, jadi hari ini, Papa mengundang Om Rio dan keluarganya untuk makan malam, wah,,, bentar lagi bakalan bertemu kak Derian.
Sebisa mungkin aku tampil cantik malam ini, Mama yang melihatku terheran heran karena jarang jarang aku tampil seperti sekarang ini.
Semua sudah berkumpul di meja makan, kebetulan atau keberuntungan untuk ku, kak Derian duduk di hadapanku, sehingga aku bisa leluasa memandangi kak Derian, kak Derian yang merasa di pandangi akhirnya menatapku, namun bukan tatapan penuh cinta, namun tatapan tajam, entah lah, yang penting kak Derian menatapku aku sudah bahagia.
"Ekheemmm,," Papa berdehem, mungkin dia tau aku sedang menatap laki laki tanpan di hadapanku ini.
"Setelah makan malam kita bicara dulu, Elvina dan Derian," Ucap Papa membuatku penasaran, entahlah apa yang akan Papa bicarakan nanti semoga ada hubunganya dengan ku.
Selesai makan malam, semuanya duduk di sofa, aku duduk disamping kak Derian, entah tadi Mama menyuruhku duduk di sebelahnya.
"Malam ini, aku ingin menjodohkan anakku pada Derian, tapi sayang anakku yang satu sedang pergi ke Medan, jadi tinggal Elvina saja yang di rumah ini" Derian hanya melirik ku sekilas, entah apa yang kak Derian fikirkan.
"Aku terserah sama Om Ray saja, tapi, aku ingin mengenal kedua anak Om Ray terlebih dulu, hanya sebatas teman karena saat ini saya memiliki kekasih" Ucapan kak Derian entah kenapa sedikit menyulut emosiku, apa secara tidak langsung kak Derian tidak tertarik dengan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love [END]
Romancehai gaes..... cerita ini udah selesai aku edit, enggak semua aku edit, hanya beberapa part yg aku edit untuk penyesuaian cerita... Tapi aku enggak up di wattpad, aku up cerita ini di DREAME, buat kalian yg mau baca kalian bisa langsung ke DREAME...