Kau perlu meninggalkan apa yang membuat mu sesak.
Yang menyisakan segala isak.Lukamu itu biarlah waktu yang membuatnya kering. Kelak, kau akan dibuatnya bersyukur setelah mencoba memberanikan diri untuk melongoknya sesekali.
Mungkin, dahulu kamu adalah seseorang yang paling rela meluangkan segala waktumu untuknya. Karena bagimu kuatmu ialah dirinya.
Mungkin, dahulu kamu adalah seseorang yang paling ingin melihat senyumnya. Karena bagimu, tenangmu ialah menatapnya.
Mungkin, dahulu kamu adalah seseorang yang rajin bangun di sepertiga malam. Karena bagimu, memohon kebaikan untuknya ialah kebaikan untukmu juga.
Mungkin, dahulu kamu adalah salah satu orang yang paling menginginkannya. Karena bagimu, bersamanya adalah kelak-kelak yang senantiasa ada dalam semogamu.
Namun, semesta selalu memiliki cara untuk menjauhkan apa yang semestinya tak bisa bersama.
Ada skenario yang hanya mampu diterima oleh seseorang berlapang dada, yang pikirannya senantiasa positif, yang hatinya selalu berprasangka baik.
Karena akan selalu ada jalan untuk dipertemukan kepada yang baik, dengan sebaik-baiknya keadaan.
Dan akan selalu ada jalan untuk dijauhkan dari yang tidak baik, dengan sebaik-baiknya alasan.
-Anonymous-