Kemarilah, Dengarkan Aku

26 1 0
                                    

Mendekatlah sebentar. Biar kuceritakan padamu tentang seseorang yang pernah kau patahkan hatinya. Yang menangis sejadi-jadinya. Yang merasa hidupnya hancur. Seakan tak punya masa depan. Seolah semua impian tak mempunyai celah lagi. Benar-benar terpuruk. Sungguh merasa buruk.

Dan saat itu kau tak mau tau. Bagimu, seseorang yang kau patahkan hatinya itu hanyalah penghalang. Kau ingin lepas. Kau ingin terbang. Kau ingin liar dan jalang. Kemerdekaanmu adalah melepaskanya. Kau tidak tertarik ketika permohonan untuk tetap tinggal diucapkan kepadamu. Kau tidak menggubris permintaan agar tidak berpaling. Kau benar-benar menganggap seperti pengganggu hidupmu. Sampah. Benalu. Tak berharga sekali. Seseorang itu terpukul begitu keras.

Waktu berlalu dan kau tak pernah mau tahu. Seseorang itu tetap hidup meski tak tau apa yang harus dilakukan. Ia hanya berjalan. Mengikuti aliran hidup. Mencoba perjalanan baru. Pelan-pelan. Tak banyak yang dipunya. Hanya harapan agar sedih hatinya bisa reda.

Hingga, waktu panjang. Perjalanan yang berliku. Tantangan yang mendewasakan. Ia menemukan jalan baru. Hidup yang barangkali tidak terbayang sebelumnya. Ia seolah lahir lagi seperti manusia baru. Lebih tangguh. Ia terus berjuang. Hingga, kau bertemu lagi dengannya. Kau melihat dia tak seburuk yang kau buang. Kau ingin memungut kembali. Tapi, kau lupa satu hal. Ia bukan sampah lagi. Ia punya tempat lebih tinggi. Kau tak akan paham cara memperlakukannya kembali. Sadari itu. Tak semua hal bisa diambil saat kau mau.

-BoyCandra

QuotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang