Chanyeol dan Baekhyun telah sampai di mall yang mereka tuju. "Makan siang dulu?" Tawar Chanyeol. Baekhyun mengangguk dengan semangat "Kau yang traktir" lanjutnya dengan senyum lebar. Chanyeol terkekeh mendengarnya "Dasar pengabdi gratisan" ejek Chanyeol. Baekhyun tak ambil pusing dan langsung menarik Chanyeol kesalah satu restoran Jepang.
Mereka duduk dan berbincang sembari menunggu pesanan datang. "Jadi, hadiah apa saja yang pernah kau berikan pada Kyungsoo?" Tanya Baekhyun. Dahi Chanyeol berkerut, tanda ia berpikir keras. "Celana dalam-" "Dasar mesum!!" Teriakan Baekhyun memotong ucapan Chanyeol. Orang-orang langsung menatap mereka. Duh! Chanyeol jadi malu.
"Bisakah tidak berteriak? Orang-orang memperhatikan" dengus Chanyeol. "Salahmu! Bagaimana bisa kamu memberi Kyungsoo hadiah memalukan seperti itu" protes Baekhyun. Chanyeol nampak tak terima "Memang ada manusia yang tidak butuh celana dalam?" Tanya Chanyeol. Baekhyun menghela nafas. Dasar gila!
Baekhyun tak bertanya lagi, ia yakin hadiah yang lainnya juga pasti sama buruknya. Pesanan mereka datang. Sasimi untuk Chanyeol dan ramen super jumbo untuk Baekhyun. Chanyeol mendelik "Kamu tidak berubah" namun kemudian tersenyum. Baekhyun sih tidak perduli, ia sudah lapar tingkat dewa
Sementara dikamarnya Sehun berguling-guling tak jelas. Ini sudah dua jam dan namja kesayangannya belum juga menghubungi. Terlintas perasaan sedih. Apa semenyenangkan itu jalan dengan Chanyeol. Ukh! Sehun tidak cemburu, dia tidak cemburu, pokoknya tid- oh baiklah. Sehun sedikit cemburu.
Ia telentang menatap langit-langit kamarnya yang penuh bintang. Baekhyun bilang ini cantik, Sehun jadi kangen. Ia berpikir untuk menghubungi Baekhyun, namun ditepis jauh-jauh pikiran itu. Bagaimana kalau Baekhyun mengira ia posesif? Bagaimana kalau Baekhyun berpikir Sehun kekanakan? Hell! No!
Sehun akhirnya memilih untuk beristirahat. Baekhyun pasti menghubunginya, pasti. Sehun hanya perlu menunggu, bersabar sedikit.
Chanyeol mengusap peluh didahinya, menatap takjub Baekhyun yang masih segar-bugar setelah berkeliling. "Baek" panggilnya. Baekhyun menoleh, masih tersenyum manis
"Time out. Aku sungguh tak kuat" ucapnya ngos-ngosan. Senyum Baekhyun berubah jadi tawa "Dasar payah! Dasar lemah!" Ucapnya menirukan tokoh anime. Chanyeol hanya nyengir. Apa semua uke memang sekuat ini kalau urusan belanja?Mereka duduk dikursi panjang sambil meminun kopi. Saat itu pandangan Baekhyun langsung tertuju pada toko tanaman hias. Ah! Lampu imajiner menyala diatas kepalanya. "Ayo belikan Kyungsoo tanaman hias" tanpa ba-bi-bu Baekhyun langsung menyeret Chanyeol. Chanyeol hanya bisa pasrah dan berdoa ini adalah toko terakhir yang mereka kunjungi.
"Yang asli atau yang plastik?" Tanya Chanyeol sambil memilih. Baekhyun yang tak kalah antusias pun menyahut "Asli dong. Kyungsoo pasti suka. Bukannya dia hobi banget berkebun?" Chanyeol tersenyum, Baekhyun sangat mengenal mereka, mungkin lebih dari mereka mengenal diri sendiri. "Sehun beruntung memilikimu" lirih Chanyeol yang tak terdengar oleh Baekhyun
Baekhyun bergegas mandi begitu sampai rumah. Ia melihat beberapa kantung belanjaan diatas mejanya, upah dari Chanyeol. Ia melihat jam dinding menunjukkan pukul 9 malam. Baekhyun pun memutuskan untuk tidur, namun ia tak bisa. Ada yang mengganjal tapi ia tak tahu. Baekhyun pun berpikir keras hingga dahinya mengkerut dan alisnya hampir menyatu. Sudahlah. Nanti juga ingat
Walaupun berkata ingin istirahat, nyatanya mata Sehun masih terbuka lebar. Ia mengacak rambut hitamnya gusar. "Baekhyunnie~" rengeknya gusar. Ia pun telungkup, melesakkan wajahnya pada bantal dan kemudian berteriak. Aaaaaaaaaa
Melempar hpnya dengan kesal, kemudian melirik nakas. Pukul 9.30 pm. Kok Sehun jadi merasa sedih ya? Kok merasa terabaikan ya?
Lagu Love Shot mengalun dari benda kotak disampinya. Secepat kilat ia mengangkat paggilan kekasihnya. Ia terdiam, menunggu Baekhyun berbicara. Namun hening untuk beberapa lama, hingga
"Hiks. ." Sehun mendengar suara tangis, ia panik. "Hyung? Apa yang terjadi?" Sehun panik luar biasa
"Hiks. . . Sehunnie~" jantungnya berdegup kencang. Sehun makin panik "Baby. Katakan pelan-pelan, ada apa hm?" Tanyanya lembut memberi ketenangan. Terdengar sesegukan dari seberang telepon, Sehun menunggu. "Mian. Aku lupa mengabarimu. hiks" jantung Sehun meluncur bebas keperut. Ia terkekeh setelahnya "Bukankah kamu sedang mengabariku?". "Tapi aku tak langsung mengabarimu saat pulang, tadi aku tidur dulu. Maafkan Baekkie~ ne" ukh. Sehun gemas. Kekasihnya ini serasa ingin ia telen bulat-bulan "Sehunnie marah?" Tanya Baekhyun lagi "Tentu saja. Aku sudah menunggu lama" ucapnya ketusSesegukan makin kencang dari seberang. Aduh uwu banget pacar Sehun ini. "Sehunnie~" Baekhyun merengek. Sehun tak tahan. "Hahaha. Aku bercanda hyung" "Menyebalkan!!" Teriak Baekhyun "Tapi aku bersungguh-sungguh saat mengatakan aku sudah menunggu lama" ucapnya serius. Sehun yakin Baekhyun pasti cute sekali sekarang ini. Mata berair, hidung dan pipi merah. Akh!! Sehun gemas. "Jangan membuatku merasa bersalah" Sehun tersenyum "Kalau kamu merasa bersalah, maka besok kamu harus pergi kencan denganku. Aku jemput besok pagi. Sekarang istirahatlah"
"Ne. Saranghae Sehun"
"Nado saranghae Baekhyun"
"Yak! Jangan memanggilku hanya dengan nama, tak sopan" klik. Sambungan terputusTBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Takut Kehilanganmu
القصة القصيرةintinya ini HunBaek ship⛵⛵ bxb gak suka? stay away!