26.04.19
SingapuraLoren membuka matanya perlahan kepalanya sangat sakit sungguh, memegang kepalannya dengan mata yang masih ia tutup beberapa kali Karna pusing ini karna efek dari cairan yang di kasih oleh hrvy
Loren mengigat kejadian kemarin sore membuat kepalanya semakin pusing. "Aw akh! Sakit!" Beberapa kali Loren teriak kesakitan
Hrvy yang sedang duduk di ruang tamu langsung menemui Loren saat ia berteriak. Membuka pintu kamarnya menatap Loren dengan khawatirnya
Loren membuka matanya perlahan melihat sosok iblis itu lagi yang datang di kehidupannya "KAMU! PERGI!"Loren membanting semua yang di dekatnya ke arah hrvy
"Hiks lu! Akh sakit"Loren memegang kepalanya lagi ini sangat sakit. Hrvy melindungi dirinya dari berbagai benda yang di lempar Loren
"Loren dengerin gw!"sahut hrvy dengan tekanan. Loren menangis saat di dekatnya, bukan ini yang di inginkan hrvy dia hanya ingin Loren tersenyum gembira dan tertawa bersamanya seperti di saat ia bahagia di dekat Shawn
Ya bisa di bilang hrvy cemburu, dia ingin Loren di dekatnya seperti itu tapi apa? Hrvy hanya pembawa sial buat Loren. Hrvy merasa bersalah atas semua ini
"Kamu tidur tenangin diri kamu sendiri"hrvy mendudukkan Loren di kasur besar itu
"Hiks di mana sahabat gw? Di mana Shawn!"Loren masih memegang kepalannya. Hrvy berguman tentang Shawn, bocah ingusan itu.
"Loren tenang, nanti sakitnya ilang kalo lu ga kepikiran lagi"Loren mengaguk ia tidur di kasur itu Loren takut kalo ia berkata lagi hrvy bakalan berubah menjadi psikopat gila itu lagi
Hrvy keluar kamar Loren mengambil minuman hangat untuk nya
"Hanya untuk lima hari ini saja hrvy lima hari saja. Gw harus jaga wanita itu ga boleh lengah sama sekali"hrvy mengaduk teh hangat itu sampai gulanya larut
Hrvy membawa segelas teh hangat dan juga obat
Ceklek
"Minum obatnya dulu ya"hrvy duduk di samping memberikan obat dan teh hangat
"Ga"Loren menatap ke lain arah tanpa melihat muka hrvy
"Loren minum dulu"
"Kalo gw bilang ga ya engk!"sahut Loren penuh tekanan
"Gw ga mau liat lu sakit, nyusahin"hrvy menatap Loren datar
"Itu kan yang lu mau! Jadi yaudah biar gw mati di sini!"
Tak
Gelas itu jatuh Karna Loren mendorong nya tanpa menatap hrvy di sebelahnya. Hrvy kaget saat Loren membanting gelas tersebut membuat emosi nya naik
Hrvy membuang nafasnya kasar "Loren maafin gw, gw ga bermaksud buat ngajakin lu kesini tapi ini demi lu jadi nurut sama gw"hrvy memberikan obat
Kebaikan gw? Ini ajal gw gvlk! Dasar kakel gila!
Loren menatap hrvy dengan sinis menghujatnya di dalam hati mengambil obat tersebut agar ia cepat sembuh dan bisa kabur dari rumah gila ini
"Gw mau beli makanan lu mau ikut?"Loreng mengaguk dengan cepat
Ini kesempatan
"Ywdh lu di sini dulu"hrvy meninggalkan Loren di kamarnya. Setelah pergi Loren tersenyum lebar
"Gw harus pergi dari sini gmn pun juga gw kangen sahabat ngeselin gw"Loren menatap jendelanya melihat mobil hrvy yang sudah jauh
Loren membuka pintunya perlahan melihat sedikit untuk terhindar dari bodyguard nya tapi.. di mana bodyguard nya? Ko sepi? Hati Loren bergembira ia langsung lari ke bawah membawa tas kecil miliknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath || hrvy
Mystery / ThrillerManis" "Ini manis gw suka" dia terus menjilat jari jarinya yang terdapat darah Loren. Loren merinding ketakutan, apa di sikapnya yang cuek terdapat psikopat?