0.0 🍒RED

2K 121 0
                                    


-o0o-

Keramaian menyerang pusat perbelanjaan kota indah itu. Kebanyakan remaja berlalu lalang di jalan atau kedai ataupun caffe.

Karena sekarang adalah waktunya dimana hari kasisayang,benar sekarang adalah 14 February dimana banyak orang yang mencurahkan kasi sayangnya pada pasangan masing-masing.

Ia tersenyum kecut saat mengingat hal itu, sungguh miris.

"tae-ah kita jadikan ke restoran baru itu?". Suara lembut seperti emas yang terkena tetesan air gua.

Yeoja dengan paras dewi itu bergelanyut manja dilengat nya posisi mereka sekarang ada ditaman dekat tempat nya bertugas.

Iya,ia seorang pimpinan kepolisian yang bertugas melindungi negaranya juga masyarakat nya.

"kau ingin?". Tanyanya yang langsung di angguki dengan antusias.

"kita pergi sekarang sebentar lagi jam makan siang ku habis". Taehyung menggenggam tangan nya erat dan masuk dalam mobil mewah miliknya.

~~


Sesampainya mereka dalam restoran yang baru di buka tadi pagi mereka mencari tempat duduk.

Keadaan restoran bernuansa modern itu lumayan ramai pelanggan maklum mereka baru buka.

Seorang pelayan menghampiri mereka menanyakan pesana mereka.

"nunna mau apa?". Ia bertanya tanpa mengalih kan pandanganya dari buku menu.

"sama kan dengan mu saja tae". Jawabnya dengan senyuman manis nya.

"baiklah, terserah ku. cup cake rasa red velvet, tteobboki, juga Jjajangmeon dan ah satu lagi kue mochi. Untuk minumanya cola". Entah kenapa akhir-akhir ini ia sering makan manis-manis padahal ia tidak terlalu suka hal yang manis.

Ah Ya perkenalkan yeoja tadi adalah Bae Irene dan tunanganya.

Irene di tinggal pasangannya nya dua tahun yang lalu saat mereka akan berjalan ber.dampingan ke altar.

Entah alasan apa mereka bisa bertemu.

"tae kenapa akhir-akhir ini kau sering makan manis-manis?". Jangan katakan kalau mereka sudah lama memeiliki hubungan yang lama, pada nyatanya mereka baru bertemu tiga bulan yang lalu.

Dan satu minggu yang lalu mereka resmi bertunangan.

"entahla aku juga tidak tau, ah ya bagaiman pekerjaan mu hari ini?".

Seketika raut wajah seindah dewi itu murung dengan mengerucutkan bibirnya lucu.
Yang mampu membuat seorang taehyung gemas sendiri.

"aku ingin sekali membunuh pria botak itu". Aduhnya.

"yang sabar ya baby". Taehyung mengelus puncak kepala Irene namun pergerakan itu mengambang.

Ya mengambang saat mata setajam elang itu tak sengaja bertemu dengan sosok yang sebenarnya adalah pemilik nya dalam artian benar-benar milik hatinya namun dengan teganya ia membuang begitu saja.

Mata mereka yang memancarkan rasa tak tentu satu dengan tatapan sendu dan yang satunya entahla.

Netra mereka berubah sering dengan rasa rindu itu. Miliknya yang akan berubah kebiru-biruan seperti jernihnya laut Sedangkan sosok sebrang sana akan seindah senja sore.

Tidak akan ada yang bisa merubah takdir sekuat apapun karena benang merah telah terikat sangat erat yang tidak akan mudah putus.

Dan dengan bodohnya seseorang mencoba menghindari takdir indahnya yang malah melukai malaikat ciptakan Tuhan untuknya.

Matanya tanpa sadar menitikan sebutir Krystal bening. Dengan cepat ia menghapus setetes krystal bening itu.

'jimin-ah'. Hatinya meraung memanggil saat namja itu di tarik keluar dari restoran.

Meninggalkan kekosongan rongga hatinya meski sekarang ia berhadapan dengan seseorang yang sebentar lagi akan menjadi istrinya namun entah kenapa hatinya selalu merasa kosong dan entah bagiaman otaknya tidak bisa mencerna dengan baik.

'apa yang kau pikirkan tae, didepan mu sudah ada seseorang yang tulus mencintai mu, itu tidak benar apa yang kau lakukan Sekarng sudah benar tae '.pikiran dan hatinya berargumen cukup hebat.

"tae makan nanti kau sakit". Gerutu nya. Ia hanya bisa membalas dengan kekehan kecil.

Taehyung mencoba untuk tidak memikirkan lagi sosok namja yang sebenarnya adalah 'soulmate ', pasangannya.

Pendamping hidupnya namun keegoisan nya, menghancurkanya.

Tapi siapa yang tahu takdir itu akan berjalan.
Benang merah tidak akan pudar sampai salah satu dari mereka pergi menyusul Tuhan disisinya.

Namja berperawakan mungil itu hanya menatap sendu. Bahkan meski ia telah tersakiti bahkan terbuang ia tidak bisa membencinya sedikit pun.

Hatimu terlalu lembut untuk disakiti 'Park jimin-ssi'

"Ayo, Baekhyun sudah menunggu ". Jimin hanya bisa menganggukan kepalanya menuruti hyungnya.

'takdir ini akan terus membawa mu kembali padaku tae'
Parkjimin


TBC




*note*
Maafakan cici yang amatiran karena emang baru bikin nih book jadi maapkan kalau typo dimana mana.

Part ini didefiniskan untuk kak mycimolmphi95

[soulmate]~in the name of love~ = {vmin} ((END)) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang