Bagian 1

49 19 18
                                    


19 Agustus 2020.

Seorang perempuan berparas cantik duduk disudut ruangan Red Café dengan sebuah notebook hitam didepannya. Selang beberapa waktu seorang pelayan café menghampirinya dengan segelas choco tiramisu diatas nampan.

"Kak Letta ya? ini ada titipan surat untuk Kakak." Ucap pelayan café.

Letta mengerutkan dahi, "Iya, dari siapa?"

"Pemilik surat melarang saya memberitahu, Kak."

"Oh makasih Mbak." Ucap Letta sambil mengambil surat.

Seteiah pelayan Itu pergi, Letta pun membuka surat beramplop hijau muda tersebut.

To: Violetta

Apa kabar? Gue harap lo baik-baik aja, selalu.

Gue udah baca cerita lo di wattpad. Menarik, dan gue suka. Oh iya, makasih udah menciptakan karakter gue yang dikagumi para cewe cantik. Hahaha.. Dejavu abis sih bacanya, gimana gue nggak geer, Ta.

Gue nggak nyangka sih ternyata lo berbakat juga, Ta. Lewat cerita lo ini, gue jadi tau banyak isi hati lo dulu yang gue baca dan tarik kesimpulan dalam cerita. Walaupun gue nggak tau hati lo gimana sekarang, tapi ada banyak hal yang mau gue omongin ke lo tapi nggak bisa melalui surat ini. I'll call u and meet u, soon. Semangat ya,Letta.

See ya, Leo yang asli.

Letta mengusap wajahnya sambil menarik nafas panjang. Jantungnya bedegup tak seirama. Perutnya mendadak mulas, dan telapak tangannya sedikit berkeringat. Perasaan senang dan malu mencampur jadi satu.

"Kenapa bisa ketahuan sih.. ah, gue maluuu." Gerutunya dalam hati. "Semoga kabar baik juga sama lo ya, Le." Ucapnya sambil tersenyum dan memasukan surat tersebut kedalam tasnya. Ia segera menutup notebooknya lalu pergi meninggalkan café.

DisappearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang