Chapter 1 : Nice to know

38 4 2
                                        

Mengenalmu adalah hal yang terburuk di dalam hidupku. Karnamu, aku jadi tau kalau kehilangan terasa sangat menyakitkan.

–Abdul Jaylani.

***

Gelap.

Sangat gelap.

Aku membuka mataku. Nafasku tercekat melihat air yang perlahan-lahan menenggelamkan tubuhku.

Suaraku menghilang. Bahkan tidak keluar sedikitpun walaupun sudah kucoba berkali-kali.

Aku tidak tau kenapa aku berakhir disini. Kaki ku tidak bisa merasakan apapun lagi dan nafas ku mulai berkurang sedikit demi sedikit.

Air lautan yang gelap ini, dengan perlahan menenggelamkan ku.

***

Sma darmawangsa 1 , 10.20 PM

"A-AKU SUKA KAMU JENO! JADIKAN AKU PACAR KAMU!"

Teriakan yang sangat kuat itu membuat seluruh aktifitas di SMA Darmawangsa terhenti secara tiba-tiba.

Bagaimana tidak?

Di lapangan sekolah yang penuh dengan anak-anak yang sedang menikmati bel istirahat mereka, tiba-tiba seorang gadis yang notabenenya adalah seorang kembang sekolah(?) dengan terang-terangan menyatakan perasaannya ke cowok di hadapannya.

Cowok tampan dengan headphone yang bertengger di lehernya itu menaikkan alisnya bingung.

"Kau siapa?"

"Na-namaku Reyna! Kelas Dua Belas IPA DUA!" dengan cepat dia mengulurkan tangannya ke Jeno.

Jeno kembali memakai headphonenya yang sempat terbengkalai. Sejenak, ia menatap gadis di depannya dengan tatapan malas.

"Gak bisa. Aku mau fokus sekolah. Dan kau, cobalah belajar lebih giat. Jangan cowok terus. Dasar cabe-cabean" ucapnya dengan sangat datar.

Seketika semuanya menjadi sangat hening.

"Sudah? Aku mau pergi. Minggir!" ucapnya lagi.

Gadis cantik itu menunduk dalam. Tangannya mengepal kuat. Giginya bergemelatuk rapat.

"Brengsek.."

PLAK— PLAK— BUGH—

"GAK PUNYA HATII!!" Teriak Reyna dan berlari pergi meninggalkan lapangan sekolah.

Semua mata memandang kearah Jeno dengan wajah bonyoknya. Namun yang di pandang hanya memperlihatkan wajah datar tidak perduli.

Jeno meringis pelan sambil mengusap pipinya yang terasa panas sehabis ditampar dan ditinju oleh gadis yang sama sekali ia tidak kenal.

"Ukh.. Sakit juga ternyata." ia berbalik dan terkejut melihat teman-temannya yang tengah menatapnya kesal.

"..What?"

Alvin, Ken, dan Daryan menatap kesal Jeno dengan tampang tidak berdosanya.

"Aku gak merasa punya temen kaya dia." ucap alvin membenahi topi di kepalanya sambil berlalu.

"Sampah masyarakat!" ucap Daryan menambahi

"Manusia berhati ayam!" ucap Ken yang juga ikutan pergi.

Jeno menatap heran teman-temannya sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Did i do something wrong?"

"Guys?"

BACK TO PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang