Ch. 06

1K 97 26
                                    

Bagaimana perasaan kalian jika seseorang yang kalian cari-cari selama ini ternyata sudah ditemukan? Senang? Bahagia? Itu sudah pasti 'kan! Terlebih seseorang tersebut amatlah penting dan berharga, sangat kita sayang.

Semua orang akan merasakan hal demikian tanpa terkecuali. Tapi sayangnya hal tersebut tidak berlaku untuk Forth.

Daddy berusia muda tersebut terlihat bahagia namun ekspresi wajahnya terkesan sedih. Manik coklatnya tidak sekali pun menatap minat makanan di depannya. Berbanding terbalik dengan para bawahannya. Mereka semua akhirnya bisa bernafas lega setelah boss mereka menemukan putra tersayangnya. Katakanlah begitu walau mereka benar-benar tidak sepenuhnya merasakan hal tersebut.

"Beamy....."

"No! Beamy tidak ingin berbicara dengan daddy" ujarnya masih enggan menatap wajah sang daddy. Tangannya sibuk menyulang makanan ke mulutnya yang masih penuh dengan makanan.

Forth menatap sedih prilaku putra tersayangnya itu. Manik coklatnya memandang sendu ke arah manik hitam yang sekarang enggan menatapnya balik.

Semua tidak akan terjadi jika Beam-nya tidak meminta sesuatu yang mustahil baginya

.
.
Flashback

"Beamy...." ujar Forth sumringah. Dia berlari ke arah Beam hendak memeluknya namun tangan mungil putranya tersebut seketika terangkat.

"Stop!!"

Forth yang mengerti pun langsung menghentikan langkah kakinya. Saat ini jarak antara Forth dan Beam tidak lebih dari dua meter. Dengan jarak sedekat ini Forth bisa saja langsung melempar dirinya ke Beam, membawa sang putra masuk ke dalam dekapan hangatnya.

"Beamy.... daddy minta maaf naa...." ujarnya memelas "....daddy janji tidak akan melakukan hal itu lagi...." lanjutnya memohon.

Lam yang sedari tadi sibuk mengerjakan pekerjaan boss-nya tersebut langsung menghentikan gerakan tangannya. Sahabat Forth tersebut lebih memilih duduk diam menonton pertunjukan gratis di depannya sambil memakan makanan yang berserakan di meja yang belum Beam habiskan.

"Daddy mohon...." melasnya. Beam mendengus sambil membuang muka. Lam duduk di tempatnya sambil asyik mengunyah makanannya.

"Beamy...." panggil Forth.

Si empunya nama sama sekali tidak merespon. Remaja cantik tersebut malah menyambar makanan di tangan Lam lalu memakannya.

Lam tidak keberatan. Sahabat Forth yang merangkap jadi sekretarisnya tersebut malah membuka bungkus makanan lain. Saat makanan tersebut hendak masuk ke mulutnya Beam tiba-tiba bersuara.

"Jangan dimakan! Semua makanan ini punya Beamy" ujarnya melotot, membuat mata bulatnya makin bertambah bulat. Makanan yang sebelumnya ada di tangan Lam sekarang berpindah ke tangan Beam.

Reflek Lam mengangkat ke dua tangannya ke udara setelah mendapat plototon lucu dari Beam, tanda menyerah. Bukan, bukan Beam tapi di seseorang yang melihatnya dengan tatapan membunuh yang membuatnya mengangkat tangan, urung mengambil makanan lainnya. Dia mencoba memilih keberuntungan lain yakni dengan mengambil minuman kaleng daripada menerima amukan sahabatnya tersebut. Dan beruntunglah Beam tidak keberatan.

"Beamy....."

Hening sesaat.

"Ok. Beamy akan memaafkan daddy...." ujarnya yang membuat Forth langsung mengembangkan senyum bahagia. Kata-katanya ibarat angin yang berhembus di musim semi, terasa sejuk dan menyegarkan "....tapi ada satu syarat yang harus daddy kabulkan" lanjutnya seraya menatap wajah bahagia sang daddy.

Baby BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang