Chapter 2 : In Swiss

1.5K 71 0
                                    


Swiss

"Sha,kamu udah makan?" Tanya laki-laki yang tiba-tiba duduk di depannya.

Perempuan itu mendongak merasakan ada yang memanggil namanya

"Woh sejak kapan kakak disini?" Kata Sasha terkaget

"Baru saja kenapa kau tak menyadari kehadiranku. Sedang melamun kamu yaa?" Ucap Aaron heran

"Ti-tidak" jawab Sasha tergagap

"Apa kau masih memikirkan dia?" Aaron memandang Sasha jengah,pasalnya adiknya selalu melamunkan tentang dia.

"Ti-tidak kak. Ayo kita makan aku sudah lapar" Sasha mengalihkan pembicaraan

Aaron hanya mendengus karena Sasha sedang mengalihkan pembicaraan mereka

"Baiklah ayo pergi cari makanan" ajak Aaron

Aaron beranjak dari tempat duduknya keluar dari ruangan Sasha

Sasha yang melihat punggung kakaknya yang menghilangkan dari balik pintu,itu berpikir kenapa kakaknya selalu tahu kalau ia sedang memikirkan dia

Sasha yang tak mau membuat Aaron menunggu lama langsung mengambil jaketnya dan melangkah pergi menyusul Aaron.

****

Sesampainya di resto seafood,Sasha dan Aaron langsung memesan makanan

"Kak,bagaimana kabar tentang profesi mu sekarang" ucap Sasha membuka pembicaraan.

"Ehm baik dan aku sangat menikmati nya" jawab Aaron santai

"Lalu bagaimana denganmu?"tanya Aaron.

"Sangat melelahkan" Sasha mencebikkan bibirnya lalu melanjutkan perkataannya "seharusnya kakak yang mengurus semua perusahaan itu"

Aaron yang melihat adiknya begitu hanya terkekeh kecil

"Kamu kan tahu kakak tidak suka hal yang berbau bisnis" ucap Aaron

"Dan juga, aku mendengar bahwa akan ada rapat tahunan lusa ya?"

"Iya. Apa kakak bisa hadir di sana untuk mewakili ku?"tanya Sasha penuh harap

Aaron menggeleng "kakak tak bisa Sha karena ada pembukaan pertandingan balap internasional,maafkan kakak tidak bisa mewakili perusahaan kita untuk tahun ini" jawab panjang lebar dari Aaron.

"Huh padahal aku belum siap bertemu dia" kata Sasha sedih

"Sha kamu akan menghindari dia berapa lama lagi" Aaron memandang adiknya lama

"Entah aku tak tau merasa belum siap aja" ucap Sasha menundukkan pandangan

" Sha sebaiknya yang lalu biarlah berlalu. Kamu harus melihat kedepan" nasihat Aaron

"Baiklah kak" akhirnya Sasha mengiyakan perkataan kakaknya

Benar yang dikatakan kakaknya yang lalu biarlah berlalu, tapi cinta ini masih ada bahkan tak memudar sedikit pun

*****

Keesokan harinya

Di depan bandara internasional terdapat dua orang laki-laki sedang berdiri menunggu jemputan

Tak lama kemudian datang lah sebuah Limosin untuk menjemput mereka

Rob lalu membukakan pintu mobil lalu mempersilahkan

Ya dua kali tadi yaitu Vabio dan Rob

Vabio masuk kedalam mobil dan diikuti oleh Rob

Lalu mobil dijalankan menuju hotel yang akan mereka singgahi untuk seminggu kedepan

"Mr. Ini kunci kamar anda" ucap Rob sambil memberikan kunci ke Vabio

"Hn"

Vabio berlalu menuju kamarnya untuk istirahat

Tapi sebelum tidur ia menelpon Rob

"Halo tuan, ada apa?"

"Siapkan berkas keperluan untuk besok" kata Vabio singkat

Lalu mematikan seenaknya telepon tersebut.

Vabio merebahkan tubuhnya di ranjang bersiap untuk memejamkan mata tapi tiba-tiba wajah Sasha terlintas di otaknya

Inilah yang selama ini Vabio rasakan sebelum tidur pasti wajah Sasha akan terlintas sendirinya seakan tau kalau dirinya sedang merindukan Sasha.

Tapi lama-lama mata kian memberat dan akhirnya Vabio masuk ke alam mimpi.

****

"Kak aku pulang" kata Sasha sedikit teriak

"Kenapa pulang malam sekali Sha?"tanya Aaron

"Aku tadi sibuk mempersiapkan berkas buat rapat besok jadi ya lupa waktu hehehe" Sasha terkekeh

Aaron menggeleng kepalanya karena kalau adiknya sibuk dengan sesuatu pasti akan lupa waktu.

" Ini udah malah, gih tidur besok kami akan terlambat kalau kamu telat tidur" kata Aaron

" Baiklah kakak tampanku " Sasha mengecup pipi kakaknya lalu menaiki tangga dan berjalan ke kamarnya.

Sesampainya Sasha dikamar ia langsung mandi dan setelah mandi ia memakai piyama lalu merebahkan tubuhnya di ranjang

Sasha menatap langit-langit kamarnya, dia masih resah karena besok Sasha akan bertemu dia

"Besok akan baik-baik saja, bersikap seperti biasa dan pura-pura tidak mengenal"

Itulah yang terlintas di pikiran Sasha

Sasha memejamkan mata sebentar lalu membuka matanya lagi

"Ayo Sasha pasti kamu bisa"
Ucap Sasha memberikan semangat kepada dirinya sendiri

Setelah menyemangati dirinya sendiri ia terlelap.


TBC
Maafnya ceritanya pendek 🙇

Future And Past [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang