Awal dari Kegelapan 2

11 2 0
                                    

"Apa-apaan ini!!!"

Pengumuman itu berisi bahwa sekolah diliburkan selama tiga hari karena ada tragedi pembunuhan disekolah.

"Apa ini, pembunuhan."

Aya melanjutkan membaca pengumuman itu dan dia menjadi lebih terkejut.

"Apa, kejadianya kemarin malam. Tapi kenapa aku tidak tau. Dan korbannya adalah salah satu guru disekolah."

"Tapi, waktu kejadian tepat saat aku sampai dirumah, apakah Rei mengetahui dengan jelas kejadian itu?"

"Sebenarnya tragedinya bukan hanya itu, Aya apa kamu sudah melihat berita di televisi ?" lamunan Aya seketika buyar mendengar perkataan Rei. Dia pun segera menyalahkan televisinya dan betapa terkejutnya setelah melihat berita bahwa salah satu penjaga sekolah terbunuh tepat 7 menit setelah pembunuhan pertama.

"Apa apaan ini! Pembunuhan lagi!" pekik Aya terkejut dan Rei hanya menjawab dengan angukan kepala.

'Berita terbaru, seorang murit sekolah SMA Phoenix ditemukan telah terbunuh disebuah ruangan kelas, diduga dia dibunuh tepat jam 6 pagi tadi'(suara siaran tv)

Aya tambah terkejut, padahal semester baru dimulai  beberapa hari. Tapi banyak korban pembunuhan.

"Rei, tolong katakan kalau ini bohong. Kenapa semua kejadian itu cuman terjadi disekolah kita."

"Itu memang kenyataan Aya, dan aku tak tahu kenapa." kata Rei dengan santai.

"Rei. Cepat hubungi Ryuto. Aku akan memanggil Karin. Kita akan mengadakan rapat OSIS dadakan untuk membahas hal ini, dan jangan lupa menghubungi  anak-anak yang lain."

"Oy oy, tapi aku bukan anggota OSIS."
kata Rei dengan sangat santai.

"Cepat lakukan saja!!!"

Rei pun mulai menghubungi teman-teman yang lain, sementara Aya pergi ke kamar Karin.

"Karin-ane, cepat kita akan mengadakan rapat." kata Aya sambil menatap Karin.

"Pasti tentang kejadian disekolahkan." kata Karin yang membuat Aya bertanya-tanya."dari mana kau bisa tau"

"Ya ampun suaramu tadi melengking sampai kekamarku. Eh, ada Rei ya. Kayaknya kalian deket banget." Karin mulai menggoda Aya

"Sudahlah. Ayo cepat!" kata Aya sambil menarik tangan Karin, sementara Karin cuman pasrah pada Aya.

Mereka pun sampai di ruang tamu. Aya melihat, Ryuto sudah ada disana bersama dengan Haru dan seorang cowok yang tak terlalu dia kenal, sementara Rei sedang asyik bermain game online dengan santai. Melihat hal itu Aya langsung berdiri didepan Rei dan memukul meja dengan keras.

"Rei!, kenapa kamu malah santai banget, padahal salah satu teman kita terbunuh. Bagamana kalau orang terdekatmu yang terbunuh!!!"

Rei pun mematikan hpnya dan menghelan nafas."memangnya kenapa? Aku tak terlalu peduli karena aku memang tak memiliki keluarga." Aya tersentak mendengar kata-kata Aya.

"Aku anak tunggal dan mereka sudah meninggal sejak aku kecil." Rei mengatakannya dengan santai tanpa ada kesedihan, sementara aya merasa bersalah."maaf, aku tak bermaksud begitu."

Watashi wa Kira desu ka?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang