''Gimana cel balapan semalem, lo menang kan?" Sania menanyakan tentang balapan yang baru saja di ikuti oleh risyel tadi malam. Dia menanyakan itu, karena semalam sania tidak bisa menghadiri arena balapan.
Risyel sendiri mengikuti balapan itu bukan karena ingin memenangkan hadiah yang sudah dijanjikan, melainkan karena bosan dan ingin mencari hiburan saja.
Entahlah, balapan sudah menjadi hiburan tersendiri baginya.
"Pasti dong. Secara kan seorang Risyel Gerald Altar gitu masa iya kalah, ya nggak?" Deby yang sedang memakan mie ayam nya pun ikut menjawab pertanyaan sania-sahabat nya, dengan menarik turunkan alis hitam nya menggoda risyel.
Risyel yang sedang asik memainkan Handphone nya, kini menatap Deby yang sedang berusaha menggodanya."Apa sih deb, gak usah alay juga napa ngeri gua liat nya" Risyel bergidik ngeri. Semuanya tertawa.
Disana, di sudut kanan kantin mereka a.k.a risyel,deby,sania,zahra,syila sedang berkumpul bercanda seperti biasanya sambil memakan makanan pesanan nya masing-masing. Di SMA Garuda -sekolah mereka sendiri- mereka dikenal seseantero sekolah. Mereka bisa dikenal bukan karena anak kepala sekolah, atau anak kepala yayasan, atau pun karena kepintaran mereka, melainkan karena sikap jutek dan dingin nya mereka lah yang bisa membuat mereka sendiri seperti itu.
Mereka terkenal dengan paras cantik nya, bahkan banyak sekali yang sudah berusaha untuk menjadi pacar salah satu dari mereka tapi tidak sedikit pula yang patah hati karena ditolak.
Mereka mendapat julukan 'bidadari tomboy'. Bukan tanpa alasan bisa mendapatkan julukan itu, tapi karena wajah yang cantik dan sikap yang menunjukkan mereka seperti laki-laki. Salah satunya adalah dengan memakai motor ninja ke sekolah. Itu sudah menjadi kebiasaan mereka dari sejak awal pertama masuk sekolah.
Kringggg....
Bel berbunyi pertanda waktu istirahat telah berakhir. Siswa yang ada di kantin pun pergi tanpa terkecuali.
***
"Woy kita free class!!" teriak beno si ketua kelas di depan pintu kelas XI Bahasa-2. Dikelas risyel, sekarang adalah jadwalnya pelajaran Bu Tini salah satu guru killer di sekolah mereka.
"Seriusan lo? tu guru satu kagak masuk kelas?" Tanya salah satu murid di barisan tengah.
"Iya, katanya sih suami nya masuk rumah sakit" jawab beno sambil melangkah ke arah pojokan menghampiri teman-teman nya.
"Akhirnyaa otak gue bisa bebas juga dari angka-angka luknut itu!" tita si hobby ber-make up teriak histeris.
Dalam hitungan detik, suasana kelas sudah seperti kapal pecah. Ada yang keluar kelas, pacaran, selfie, ngerumpi, mojok, bahkan sampe nyanyi-nyanyi gak jelas. Tapi untuk para kutu buku, mereka cuma duduk manis di meja mereka masing-masing sambil membaca buku.
Risyel merasa bosan, akhirnya dia pun mengambil Headphone dari dalam tas lalu dipasangkan ke ponsel dan memasangkan ke telinga kiri kanan nya. Dia mendengarkan lagu kesukaan nya sambil bersandar ke sandaran kursi, dengan kepala mendongak ke atas.
Deby dan syila yang memang satu kelas dengan risyel pun menghampiri mejanya di barisan ketiga. Dan kebetulan, risyel pun hanya sendiri dibangku itu. Karena baginya terasa lebih enak sendiri daripada harus dengan oranglain.
Syila menepuk pundak kiri risyel. "Cel!" Risyel merasakan ada yang menepuk pundaknya, seketika dia membuka matanya langsung dihadapkan pada syila yang duduk disamping nya dan deby yang duduk di kursi depan mejanya berhadapan dengan syila hanya saja terhalang oleh meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendshit
Teen FictionSiapa yang tidak tahu dengan Risyel Gerald Altar, si gadis cantik yang penuh dengan kejutan. Banyak yang menyukainya, hanya saja dia terlalu cuek akan keadaan sekitar. Hidup nya yang selama ini tenang, harus terganggu karena kedatangan pria yang tak...