Hari ini aku sudah mulai beraktivitas kembali setelah 4 hari terbaring di rumah sakit, terdengar sedikit lebay karena pingsan saja dirawat dalam waktu selama itu.
Salahkan saja revan! Dia yang memaksaku untuk tetap di rawat sampai benar benar sembuh, dasar tukang paksa.
Tapi sesungguhnya, dia baik kok! Dia menemaniku sepanjang hari bahkan rela untuk tidak pergi ke sekolah, tapi tetap saja dia menyebalkan garis bawahi menyebalkan.
°^°
Hari ini, aku berniat berangkat bersama jeslyn, tapi semua harapan pupus saat kulihat mobil sport berwarna merah terparkir apik di halaman rumahku.
Awalnya aku menyerit heran, mobil siapa itu? Dan ketika mahluk yang berada di dalamnya keluar dengan gaya sok cool menurutku, aku mendengus kesal untuk apa dia pagi pagi kemari? Menyebalkan!.
"Ara ayo turun ada temen kamu nih" panggil mama ku dari lantai bawah
Aku berjalan dengan malas, tahu siapa orang yang disebut oleh mamaku.
"Ngapain sih kesini pagi pagi, ganggu tau gak" ucapku ketus setelah sampai dibawah.
"Hust, gak boleh gitu kamu ada tamu disambut yang baik dong" tegur mamaku yang hanya ku balas dengusan malas
"Nah nak revan, mau langsung berangkat atau sarapan dulu?" tanya mamaku dengan nada lembut tidak seperti biasanya yang terkesan jutek dan ketus.
"Emm, langsung berangkat aja tante, udah siang" sahutnya
"Yaudah kalian berdua hati" ya" ucap mamaku.
@sekolah
Mobil sport revan sekarang ini menjadi pusat perhatian, bagaimana tidak? Mobil sebagus itu dan hanya orang kaya yang bisa memilikinya.
Aku memainkan jari tanganku gugup, bagaimana pendapat orang lain melihat kami turun dari mobil yang sama? Mungkin ini akan menjadi trending topik di sekolah yang tentu saja bertahan lama.
Aku melirik revan dari ekor mataku, dia terlihat sangat santai tidak ada raut ketakutan atau cemas sama sekali.
Sial, aku kesal melihat raut tenangnya ini seakan tidak terjadi apa apa, padahal aku sedang berada di ambang kehancuran, ini gila.
"Gak mau turun lo?" celetuknya mengejutkanku
"Mau turun gimana? Diluar banyak fans lo tuh, nanti kalau gua dimakan hidup - hidup gimana?!" kesalku
Kulihat revan terkekeh, sejenak aku terkesiap melihat tawanya yang begitu indah.
"Enggak akan, udah ayo turun" ajaknya melepaskan sealbetnya,
Aku menghela nafas,
oke gapapa kok gapapa anggap aja semua itu semut gapapa kei gapapa batinku menyemangati dirikuDan dengan segala kekuatan, aku membuka pintu mobil revan.
Hening
Semua orang menatap syok ke arahku dan revan, pelan tapi pasti aku melewati kerumunan para siswa dan siswi yang masih mematung disitu.
Dan! Kesialanku akan dimulai hari ini.
🐣🐣🐣
-Istirahat-
Aku sedang berjalan menuju kantin bersama jelsyn, di sepanjang jalan menuju kantin banyak sekali pasang mata yang memandangiku, entah itu pandangan benci, kesal, marah dan lain sebagainya.
Feelingku mengatakan bahwa berita aku dan revan semobil bersama sudah tersebar ke seluruh penjuru sekolah.
Dan, dikantin pun semua orang masih sempatnya memandangiku dengan tatapan mencemooh, semuanya ku abaikan lebih memilih untuk menyantap makanan yang kupesan sebelumnya. Aku dan jeslyn makan dalam keadaan hening sampai sebuah suara yang tidak mau aku dengar menyapa telingaku.
"keira? Maksudnya apa jelasin!" ucap kak aldrin dengan nada datar
"jelasin apa" sahutku malas
"apa maksudnya kamu semobil berdua sama revan? Kamu masih pacar aku kei, hargain perasaanku" ucapnya dengan nada marah
Aku meggebrak meja keras, membuat seisi kantin menatapku heran.
"aku? Haragain perasaan kakak? Sedangkan kakak gapernah hargain perasaanku, bahkan kakak berani selingkuh di belakangku!" ucapku menahan tangis
Sedetik kulihat aldrin menegang lalu cepat - cepat merubah ekspresi wajahnya.
"Selingkuh?" ucapnya pura - pura tidak tau
"Udah kak gak usah ngelak lagi aku udah tau semuanya. Gak usah bersikap sok manis lagi, basi tau gak" ucapku ketus dan berlalu pergi meninggalkan kantin tapi aldrin mencekal pergelangan tanganku
"Mau kemana kamu?"
Tanyanya dengan meremas pergelangan tanganku, sial sakit sekali kurasa akan memerah."mau pergi! Gak usah ganggu" balasku berusaha melepaskan cekalan tangannya, dan dibalas dengan tarikan di rambutku
"siapa yang bolehin lo pergi?" ucapnya enteng
"KITA UDAH PUTUS!!" teriakku lantang, dan dia semakin mengeratkan tarikan di rambutku. Aku memejamkan mata menahan sakit tapi tidak berselang lama.
BUGH
Kulihat aldrin tersungkur karena revan yang memberikan bogem mentah pada pipinya.
"Sama cewek jangan kasar bro." ucapnya sinis lalu menarik tanganku pergi, jangan lupakan tatapan mata tajam yang diberikan kepada semua orang.
Aku mengikuti langkah revan yang ternyata menuju ke atap sekolah.
Aku terus menunduk di hadapannya."Mana yang sakit?" ucapnya datar tapi terselip nada khawatir di dalamnya, aku menggeleng menatap hazel coklatnya dalam diam.
"M-makasih revan" ucapku lirih
🌈🌈🌈🌈🌈
Vomment:*
KAMU SEDANG MEMBACA
ketika Cinta Tak Harus Memiliki [Revisi]
Ficção Adolescente------------- "Maaf karena aku pergi tanpa pamit dan kata selamat tinggal, Karena aku yakin kita akan bertemu lagi karena ini hanya perpisahan sesaat. Teruslah tersenyum cintaku. Aku tidak pergi aku masih tetap disini menemanimu, menjadi bayangmu" S...