1

63 8 1
                                    

PROLOG

Cahaya matahari menyelusup ke celah celah gorden, karena ada seorang wanita tua yang membukanya. "ayo bangun sayang, walaupun hari Minggu nggak boleh malas malasan. " kata perempuan tua itu sambil menggoyang goyangkan tubuh anak itu. "cepet bangun terus mandi, mama tunggu di meja makan" lanjut Lita.

"argghhh," ucap jassy yang sambil menggeliat "Jassy mimpiin papa, berarti Jassy harus ziarah ke sana. Pa, Jassy kangen papa" batinnya.

Setelah menjalankan ritual mandinya Jassy segera menyisir rambutnya yang berantakan "rontok lagi rontok lagi, ya Tuhan kalau Jassy botak gimana. Gak cantik lagi dong" gerutunya dengan kesal.
.
.
.
Merasa penampilannya sudah rapi Jassy segera menuju ke ruang makan "udah selesai sayang? Ayo makan yang banyak biar sehat dan kuat" perintah mamanya. "Jassy gak bakal bisa sehat dan normal kembali ma" sambung Jassy dengan lirih.

Deg.

Itulah yang di rasakan Lita saat ini, ia begitu kaget dengan pernyataan Jassy. "Jassy, kamu gak boleh bilang kayak gitu sayang. Kamu harus optimis kalau kamu bisa sembuh" ucapnya dengan menahan air matanya agar tidak tumpah. Tanpa aba aba Jassy langsung memeluk Lita, dan menangis di dalam dekapan mamanya.

"ma, Jassy mau ke makam papa, Jassy kangen sama papa." ucap Jassy

"iya sayang, tapi maaf mama gak bisa nemenin kamu. Sekarang mama banyak kerjaan, kamu bisa minta antar pak walijo"

"gapapa ma, Jassy bisa berangkat sendiri naik sepeda. " "lagian naik sepeda kan biar sehat, hehe" cengir perempuan itu.

"tapi kalau capek langsung istirahat ya, jangan sampai kecapekan sayang". Lanjut wanita tua itu. "siap mamaku sayang" jawab Jassy dengan gaya hormat.

Jangan lupa voment ya teman teman, jangan lupa juga follow akun ini. Gimana kesan pertamanya nih, udah penasaran belum? Hehe, pokoknya jangan lupa share ke teman teman yang lain ya.

The Last BreatheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang