Waktu telah berlalu, libur semester pun sudah selesai. Saatnya Salma, Syarla, Novia, dan Nabila masuk kuliah. Saat ini mereka sedang berkumpul di sudut kampus, tepatnya di kantin yang cukup besar.
"Sal, mau ya Lo bantuin gue?"
Syarla memiliki rencana untuk membuat Salma merayu Abang keduanya. Sebenernya Syarla hanya ingin tahu apakah Rony itu menyukai wanita atau tidak.
Sudah lama Rony tidak memiliki pacar, membuat keluarga Syarla sedikit khawatir.
"Kenapa ga mereka aja sih" Salma menunjuk kearah Novia dan Syarla, yang tengah duduk berhadapan.
"Ya kali Novia Sal"
"Ga mungkin juga Nabila kan, dia juga udah pacaran sama Abang lo"
"Lo yang jomblo Sal" Novia menggoda Salma, dan membantu Syarla untuk membujuk Salma.
"Dih nyebelin kalian!"
"Udah Sal, terima aja" bujuk Nabila yang membantu juga.
Memang benar, yang jomblo disini tinggal Salma dan Syarla saja.
Novia telah menikah dengan Nayl. Nabila yang sudah berpacaran dengan Paul—Abang Salma.
Akhirnya Salma pasrah, ia menerima permintaan Syarla. Toh cuman merayu Rony, saat sudah berhasil berarti sudah selesai.
Waduh Sal, serius?
Syarla sangat berterima kasih karena Salma mau membantu dirinya kali ini.
Syarla dan Salma menghampiri Rony dikantornya, setelah Syarla memberi kabar bahwa dirinya akan menemuinya. Syarla meminta agar pada saat makan siang, Rony tidak perlu makan diluar.
Sebelum menuju kantor, Syarla dan Salma menghampiri Restoran untuk membeli makanan disana. Mereka membeli berbagai jenis masakan, termasuk kesukaan Rony.
...
Setelah selesai, mereka pergi menuju kantor dengan menggunakan mobil milik Salma. Sesampainya di kantor, Salma dan Syarla menuju ruangan. Sebelum itu, mereka berpapasan dengan sekretaris Rony—Raka, di loby kantor.
"Bang Raka, Abang adakan?"
"Ada Syar di ruangannya"
"Makasih Bang Raka"
Raka mengangkat jempolnya, kemudian meninggalkan mereka berdua. Syarla dan Salma menuju ruangan Rony. Setelah sampai, Syarla membuka pintu ruang kerja itu.
Terbuka, tetapi kemana Abangnya?
"Abangg" teriak Syarla. Syarla kemudian masuk keruang kerja Rony, diikuti oleh Salma yang berada dibelakangnya.
"Masuk" jawab singkat Rony dari dalam kamar mandi.
Sambil menunggu, Syarla dan Salma menyiapkan makanan di atas meja, dan menyusunnya dengan rapih. Bagaimana ia nanti? takut jika Rony kali ini lebih seram dibanding Nayl. Bukan bermaksud Nayl menyeramkan, namun bagi Salma Nayl cukup tegas dalam setiap situasi.
Syarla memperhatikan Salma sedaritadi. "Tegang banget neng?" goda Syarla.
Bagaimana tidak? Biasanya Salma jika ketemu dengan Rony akan ribut terus, kini ia diminta untuk merayu Rony.
"Apasih, orang ga–" belum selesai Salma berbicara, Rony keluar dari balik kamar mandi.
"Abang" sambut Syarla.
Mata Salma bertemu dengan Rony. Cukup lama mata mereka bertemu, tanpa kata.
"Ayo, makan!"
Syarla mengambil makanan dan memberikannya pada Rony.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milikku
RomanceAngin menghembus begitu kencang Menghilang jauh dari pandangan Membawa daun-daun terbang Membentuk sebuah bayangan ... Syarla yang tidak percaya bahwa Abangnya, tidak menyukai wanita seperti pria normal lainnya. Pasalnya, Abangnya tidak juga memilik...