3 | Abang?

1.1K 80 11
                                    

Tok tok tok

Suara pintu terdengar dengan sangat jelas.

Salma dan keluarganya tengah sarapan di ruang makan. Papi Salma, menyuruh Salma untuk membuka pintunya.

"Dek, tolong buka pintunya"

"Siapasih pagi-pagi gini udah namu dirumah orang. Mau numpang sarapan kali itu, Pi" Saat sedang berbicara seperti itu, ia mendapatkan tatapan tajam dari Maminya.

Salma bangkit, berjalan menuju pintu dan membuka pintu rumahnya itu. Alangkah terkejutnya ia, saat membuka pintu.

"A—bang?"

"Siapa Ca?" tanya Maminya dari dalam. Salma tidak menjawab itu, karena ia masih syok terhadap orang yang tengah berdiri dihadapannya saat ini.

Karena tidak mendapatkan jawaban dari Salma, Maminya keluar dan berniat menyambut kedatangan tamunya itu.

"Loh, Nak Rony"

"Eh, iya Tan"

"Ada apa kesini?"

"Mama nitip ini buat Tante" Rony memberikan titipan Mamanya kepada Evania. Evania menerima itu dengan senyuman.

"Padahal Tante juga kerumah kamu siang ini Ron"

"Waduh ga tau Tan, kata mama suruh mampir kasih ini ke Tante"

"Jadi ngerepotin gini"

"Nggak Tan, Rony juga sekalian ke kantor"

Salma masih dalam posisinya, mematung tak bersuara.

"Ca, Rony nya ko ga disuruh masuk?"

"Hah? Gimana Mah?" semenjak Maminya keluar, Salma memang sudah tidak fokus. Tetapi, sejak tadi Rony terus-terusan memperhatikan Salma.

"Nak Rony sudah sarapan?"

"Kebetulan belum, Tante" Rony menjawab dengan cepat. Entah spontan atau karena ia benar-benar lapar pagi ini.

Mami Salma menyuruh Rony masuk kedalam untuk makan bersama. Salma mengekor pada Maminya dan Rony yang hendak menuju ruang makan.

"Eh Ron" Paul sontak kaget melihat kedatangan Rony.

Rony adalah sahabat Paul sejak kecil, memang persahabatan mereka terjalin karena orang tua mereka yang juga bersahabat. Sama seperti Salma dan Syarla.

Rony duduk dan menatap wajah Salma. Mata mereka bertemu. Salma gugup bukan main. Salma memilih membuang mukanya ke sembarang arah agar tidak lagi bertatapan dengan Rony.

"Ayo Nak Rony, ini ada nasi goreng buatan Caca loh"

"Oh iya, Tante?" Rony mengajukan pertanyaan, tetapi bukan wajah Mami Salma yang ditatap melainkan wajah Salma.

"Iya, cobain dong Ron" goda Mami Salma.

Rony menyicipi nasi goreng buatan Salma.

"Hmm, ini sih enak banget Tante" Rony memberi pujian terhadap nasi goreng buatan Salma. Tanpa Salma sadari, ia tengah tersenyum karena Rony tengah memuji masakannya itu.

"Caca, emang paling jago kalo bikin nasi goreng Ron" ujar Paul memberi paham.

Setelah semuanya menyelesaikan makannya, Rony berpamitan untuk pergi. Saat Rony ingin pergi, ia ditahan oleh Mami Salma. Mami Salma itu meminta agar Rony mengantarkan Salma pergi ke kampus, terlebih kantor dan kampus mereka searah.

"Nak, Salma bareng kamu ya"

"Eh, ga usah Mi. Salma bisa pesen ojek online"

"Mobilnya kemana emang Sal?"

MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang