part 5 Encountered robin

2.6K 114 24
                                    

Perasaan yg sangat aneh, terasa hangat saat merasakannya bagai matahari yg sedang tersenyum kepada gelapnya malam, zoro berdiri menatap wanita dihadapannya, kenapa disaat ia melihat wanita dihadapannya zoro selalu merasakan hal aneh, saat dirinya melihat robin menangis di enies lobby, zoro merasakan sakit dalam tubuhnya bahkan lebih sakit daripada tertusuk oleh sebilah pedang, sekarang dirinya merasakan sebaliknya, tubuhnya sangat panas oleh rasa gembira hanya dengan melihat senyum di bibirnya, dirinya tidak tau menau tentang apa yg sedang ia rasakan, yg zoro tau hanya menebas dan memotong, namun sekarang dirinya harus mempelajari hal baru yg bahkan ia tidak tau apa namanya, yg ia tau hanya wanita dihadapannya, Nico robin, merupakan orang yg saat ini selalu menghantui pikirannya.

Robin masih berada dalam posisinya dengan tawa yg masih menghiasi wajahnya.

Zoro : jezzhh....apa kau sudah selesai tertawa hah, sepertinya kau sangat menikmati penderitaanku.

Ucap zoro karena dirinya sudah tidak bisa menahan perasaan aneh dalam tubuhnya yg semakin lama semakin besar, robin yg mendengar ucapan zoro lantas langsung menghentikan tawanya.

Robin : ahh..maaf, aku tidak bisa menahannya,..tapi zoro p-phhh..k-kau..sangat..pp.

Robin tidak bisa menahannya dan ia kembali tertawa juga tersenyum dengan bebasnya.

Yg robin rasakan saat ini dirinya merasa beban nya hilang,yah... beban akan kecanggungan yg tadi pagi ia rasakan bersama zoro, bagi robin tertawa bukanlah hal yg mudah robin lakukan, meski dirinya kadang tertawa dan tersenyum saat luffy, usopp maupun chopper berbuat hal aneh, tetaplah tawa saat itu hanya dimulutnya saja sedangkan pikirannya berada jauh di masa lalu yg kelam miliknya, namun saat ini detik ini dirinya tertawa dan tersenyum seakan dirinya tidak mempunyai otak, tubuhnya seakan ingin tersenyum untuk orang di depannya kini, roronoa zoro.
Dulu hanya laki-laki asing baginya namun entah apa yg zoro lakukan pada dirinya sehingga robin sangat ingin mencari tahu semua tentang zoro, dulu poneglyph dan sejarah dunia merupakan prioritas dalam hidup robin! Namun saat ia bertemu dan sedikit mengenal sosok zoro, dirinya seakan menduakan prioritasnya.

Zoro : kau !!!... kau lebih baik berhenti tertawa dihadapanku!, kumohon.

Ucap zoro sedikit keras namun berakhir pelan.

Robin yg mendengarnya langsung berhenti tertawa dan rasanya dia tidak akan tertawa lagi setelah ini, zoro membentaknya..ya benar membentak!!!, robin bingung apa dirinya telah kelewatan, tapi kenapa zoro memohon?

Robin : ....

Tidak ada yg robin katakan, dia hanya diam karena sedang berfikir, namun saat zoro melihat robin terdiam zoro sekarang gelisah,...

Zoro : aku ...aku tidak bisa melihatmu tertawa!.

Robin mengerutkan dahi nya pertanda dirinya tidak tau apa yg zoro maksudkan? Seburuk itukah tawanya? Hingga zoro berkata demikian.

Robin : baiklah..tapi apa alasannya? Seburuk itukah, sehingga kau tidak tahan dengan tawaku?

Zoro : aku tidak pernah bilang tawamu buruk, hanya saja...hanya saja...

Zoro sendirinya juga bigung dengan apa yg baru saja ia katakan! Itu terjadi begitu saja dan sekarang dirinya terjebak dalam perkataannya sendiri.

Robin : baiklah aku tidak akan tertawa di depanmu ...tapi jika kau juga melakukan hal yg aku katakan.

Zoro : kau serius dengan ucapanmu, baiklah apa itu...apa yg harus kulakukan.

Robin : mudah saja, mulai nanti kau tidak boleh minum sake lagi sebagai gantinya!!!

Plakkk... seperti ditampar oleh sake yg merasa akan di selingkuhi itulah perasaan zoro saat mendengar syarat dari robin,

'bodoh... mana mungkin aku bisa melakukannya! ..cihhh bahkan aku rela kehilangan sebelah tanganku jika itu harus daripada tidak minum sake selama sisa hidupku ini, ..bodoh sekali!, tapi.. arghhh.'
Zoro terdiam sembari berfikir seperti itu dalam benaknya.

Robin : ada apa tuan samurai, kau terlihat sedang berfikir, bukankah aku memberikan syarat yg menguntungkan kesehatanmu, ..

Zoro : apa tidak ada hal lain selain itu...kau sangat licik.

Bantah zoro saat dirinya merasa keberatan dengan syarat yg robin ajukan padanya,

Robin : arraahh... apa aku berlebihan, tapi hanya itu yg aku bisa untuk menjaga kesehatanmu.

Zoro merasa perkataan robin bukanlah hal biasa yg pantas ia dengar, menjaga? Dirinya?.. apa arti dibalik itu! Namun zoro terlalu malas untuk memikirkan itu dan berinisiatif untuk mengakhiri percakapannya dengan robin dan untuk masalah tawa serta senyum mematikan milik robin, dirinya lebih memilih menghindar saat robin tertawa walau itu hal yang sulit.

Zoro : terima kasih atas perhatianmu Nona!, baiklah kalau begitu maaf aku tidak jadi memintamu untuk menjaga tawamu itu, .. melarangku untuk minum sake, hmp.. yang benar saja!

Dengan mendengar ucapan yg zoro lontarkan padanya, robin seketika mulai tersenyum dan sedikit tertawa karena dirinya memenangkan argumen yg baru saja mereka berdua lakukan, zoro terlihat kesal sudah pasti robin tahu itu, tapi itu malah membuat robin semakin ingin tertawa.

Robin : baiklah jadi aku bisa tertawa sesuka ku lagi kan, hmmmppp...hmmpp.. ahh... senangnya bisa tertawa.

Ucao robin di akhir tawa nya itu, sedangkan zoro hanya menghela nafas panjang untuk menahan rasa panas yg mulai merambat keseluruh bagian tubuhnya karena melihat robin tertawa,
Melihat sudah tidak ada lagi yg zoro ingin katakan ia memilih segera pergi untuk mengembalikan bayi pembawa petaka yg saat ini sedang tidur di dadanya, namun sebelum itu.

Zoro : oyyy ...

Sahut zoro pada wanita dihadapannya.

Robin : apa kau perlu sesuatu lagi?..

Zoro : tidak ada, hanya saja... bisakah kau merahasiakan hal ini pada yg lainnya.

Robin tau maksud dari perkataan zoro tapi sangat jarang sekali dirinya bisa berbicara berdua dengan zoro lantas ia memutuskan untuk sedikit bermain kata dengannya.

Robin : hal apa yg kau maksud? Apa itu tentang tawaku ini?..

Ucap robin sambil tertawa di akhir kalimatnya.

Zoro : Zzz... bukan itu, ..tapi kalo bisa itu juga dirahasiakan oke, hal yg aku maksud kan itu tentang ini!!..

Ucap zoro sambil menunjuk ketiga bayi di dada bidangnya dengan sedikit malu...

Robin : kau tau zoro, aku sendiri tidak rela orang lain melihatmu saat ini, kau terlihat seperti seorang ayah yg sedang menjaga anaknya, sangat manis.

Mendengar ucapan robin saat ini zoro semakin dibuat bingung dan linglung olehnya, apa dia sedang dipuji atau sedang di tertawakan, zoro bahkan tidak bisa memutuskannya.

Zoro : ergh... baiklah, terserah kau saja, yang  penting mereka tidak tau,
aku sudah tidak ada urusan lain lagi disini! Kalau begitu aku akan pergi, dan lebih baik kau jangan tanyakan kemana aku akan pergi.

Robin : selama kau akan kembali ke kapal itu aku tidak akan menanyakannya.

Zoro : ...?

Dengan sedikit kebingungan
Zoro bergegas mengambil barang belanjaannya dan segera meninggalkan robin dengan sangat waspada, takut akan terlihat oleh temannya.

Kembali robin mengamati bahu kekar itu yg semakin hilang dari pandangannya, kejadian tadi membuat robin melangkah semakin dekat kepada zoro, setidaknya dirinya sudah bisa berbicara dan sedikit akrab dengannya.

Robin : dia terlihat sangat pandai menjaga anak-anak, hari ini aku melihat sisi baru lagi darinya, zoro...

-------

Krekk... zoro membuka pintu penginapan yg anggota mereka tempati namun baru satu langkah ia memasuki ruangan itu, zoro mendengar dan melihat semua anggotanya sedang tertawa terbahak-bahak termasuk robin, hati zoro merasa panas
.. seketika.. 'mungkinkah..robin menceritakan hal itu pada semuanya.. dasar'...

Brak!!! Bunyi pintu yg zoro banting sedikit keras membuat perhatian seluruh orang yg ada di dalam ruangan itu tertuju padanya.

Zoro : ROOOBIN...!!!

....

BERSAMBUNG!!

Zoro♡Robin Fanfiction.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang