5.Kantin(2)

2.2K 125 15
                                    

"Eh ehh buka grup dah, Gab ngirim video nih." ucap Keana, heboh sendiri.

"Video apaan Key?" tanya Vania.

"Kayaknya sih videonya si caker," ucap Keana.

"Demi apa? Gue buka ah," ucap Valerie langsung mengambil hpnya yang berada di kantong seragamnya.

Disaat mereka berempat sedang sibuk menonton video yang dikirim oleh Gab, berbeda dengan Retta yang sepertinya sangat lapar sehingga hanya terfokus pada makanannya tanpa memperdulikan teman-temannya yang lain. Sampai pada akhirnya

"ANJIR NGAKAK PARAHHH, NGAREP BANGET DAPET SURPRISE KALI YA TUH ORANG SAMPE GA BISA PERCAYA KALO ITU CUMA PRANK. NGAKAK LAH NGAKAK,"

Sebuah teriakan milik Vania merusak kenikmatan yang sedang Retta rasakan. Karena teriakan Vania membuat Retta tersentak dan tersedak bakso terakhir yang baru saja masuk kedalam mulutnya.

Uhukk uhukkk

"Eh Rett, lo kenapa?" tanya Valerie dengan watadosnya.

"Udah jelas dia batuk-batuk bego, malah nanya kenapa. Nih minum Rett minum," ujar Vio memberikan gelas berisikan es jeruk milik Retta dan langsung di minum olehnya.

"Hahhh.. Alhamdulillah masih hidup gue," ucap Retta dengan napas yang tidak beraturan.

"Lo kenapa bisa begitu Rett?" Tanya Keana.

"Gue kaget kampret gegara Vania teriak tadi, terus bakso yang baru mau gue kunyah langsung ketelen utuh-utuh." jawab Retta, melirik sinis Vania.

"Gila, ketelen utuh-utuh!? Masih bulet gitu maksud lo!?!" tanya Valerie menatap tidak percaya ke arah Retta, yang langsung mendapat anggukan kepala darinya.

"Sorry deh sorry, gue refleks tadi. Lo harus banget buka grup dan nonton apa yang dikirim Gab deh Rett," ucap Vania meminta maaf.

Merekapun melanjutkan kegiatan menonton yang sempat tertunda karena Retta tersedak tadi, dan

"HAHAHAHAHAHAHAH NGAKAK WOI YAAMPUN, PLIS LAH YA INI MANUSIA BUCINNYA UDAH SAMPE KE PANTAT KALI YA, NGAKAK PARAHH" ucap Retta, tertawa.

"GILA GILAA, OTAKNYA PINDAH KE TENGGOROKAN KALI YA ANJIRRR" ujar Vio dengan suara keras.

"ANJIRRR NGAKAK WOII," ucap Valerie.

"AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA, NGAKAK DONG MASAAA" kata Keana, tertawa ngakak.

Percayalah, suara mereka mengalahkan keramaian di kantin ini, tapi siapa juga yang berani untuk membuat mereka diam? Dengan berani menegur mereka itu sama saja seperti membangunkan macan betina dari tidurnya.

"Emm Key, ada yang merhatiin lo." ucap Vania saat merasa ada yang memperhatikan dirinya juga teman-temannya.

"Jelaslah Van, kan kita ngakak kenceng. Udah pasti jadi tontonan. Gue sih ga perduli," ucap Keana cuek.

"Duh aus gue kebanyakan ketawa," kata Vio sambil menyeruput es jeruk miliknya yang tersisa setengah.

"Kebayang terus anjir mukanya, hahahah" ucap Valerie dengan sisa tertawanya.

"Ekspresinya polos banget sumpahh, " ucap Retta.

"HAHAHAHAHAHHAHAHAHAAH," lagi-lagi dengan tidak tahu malunya Keana tertawa dengan kencang.

"Key," ucap Vania dengan ekspresi yang sulit di artikan.

"Hmm?" Keana hanya bergumam, tanpa mengalihkan tatapannya dari benda pipih miliknya.

"Keyy.." panggil Vania, lagi.

"Apa sih Van? Lo mau bilang mereka merhatiin gue karena ketawa gue kekencengan? Biarin aja Van," ucap Keana mengalihkan tatapannya kearah Vania yang sedang menatap kearah—Arkan!?

KEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang