9. Dia di Jogja?

34 2 0
                                    


Saat ini Arkan sedang berada di dalam lift, ia berniat pergi ke minimarket dekat hotel untuk membeli beberapa cemilan dan juga minuman untuk dia dan teman-temannya.

Ketika pintu lift terbuka tanpa pikir panjang Arkan langsung melangkahkan kaki menuju pintu lobby hotel. Sebenarnya tadi Dio sudah menawarkan diri untuk menemaninya tapi ditolak oleh Arkan, dia sengaja pergi sendiri karena memang tempatnya cukup dekat.

Tidak butuh waktu lebih dari lima menit Arkan sudah sampai, namun handphone disaku celananya terus mengeluarkan getaran pendek berulang yang berarti ada pesan masuk untuknya.

Tanpa menghentikan langkahnya Arkan mengeluarkan handphonenya dari saku celana untuk melihat siapa yang mengirimkan dia pesan berulang kali. Ternyata Regan yang minta dibelikan susu kotak.

Brukkk

Karena terlalu fokus dengan handphonenya, Arkan tanpa sengaja menabrak seseorang dan membuat es krim digenggaman orang tersebut terjatuh.

"Anjritt! gue ga ditakdirin makan es krim apa gimana sih. Tadi baru sekali gigit jatoh, sekarang baru juga gue buka bungkusnya udah jatoh lagi," ucap orang tersebut menatap nanar kearah es krim miliknya yang sudah ambyar di aspal.

"S-sorry.. gue ga sengaja," ucap Arkan terbata.

"Pokoknya lo harus gan-" ucapannya terhenti setelah dirinya menatap Arkan, terkejut.

"ELO!?!" pekik mereka berbarengan.

Arkan tidak kalah terkejutnya menatap orang yang ada di depannya saat ini.

"Kok lo bisa ada disini!?" tanya orang tersebut.

"Ga sopan banget lo jadi makhluk hidup. Tanya kabar dulu orang mah." ucap Arkan.

"Ga penting. Jelas-jelas lo ada di depan gue sekarang, berarti lo baik-baik aja" ucapnya. "Kok lo bisa disini?!" ulangnya.

"Ya suka-suka gue lah, emang ada peraturannya gue ga boleh ada disini? Kan engga." ucap Arkan.

"Anjrit kok lo nyolot!?"

"Yakan lo duluan yang ngomongnya ngegas dari tadi." sahut Arkan.

"Iya juga ya, ah bodo amat dah. Tanggungjawab lo sat, gantiin es krim gue!" ucap orang tersebut teringat pada es krimnya yang terjatuh.

"Cih, rewel lo kek anak perawan. Lagian udah tua juga masih aja ngemutin es krim lo dre!"

Orang yang Arkan tabrak adalah Andre, kakak tingkatnya yang sudah lulus.

"Ya terus mau ngemutin apaan? Lagian ga ada larangannya juga anak kuliahan kayak gue ga boleh makan es krim." ucap Andre menatap datar kearah Arkan.

Arkan memutar matanya jenuh, "Serah deh. Yaudah ayo cepetan ikut gue masuk," ucap Arkan berjalan mendahului Andre masuk ke minimarket.

"Kok lo bisa disini?" Andre masih mengulangi pertanyaannya tadi.

"Liburan." jawab Arkan singkat.

"Lo kesini sama siapa?" tanya Andre, masih membuntuti Arkan yang sedang memilih ciki-ciki yang mau dia beli.

"Anak-anak Rextover."

"Semua!?"

"Enggalah, gila kali anggota hampir 300an gue ajak semua. Niatnya liburan malah dikira mau tawuran entar," ucap Arkan. "Cuma inti." lanjutnya.

"Ambil es krim lo, gue udah mau bayar." ucap Arkan setelah meletakkan beberapa minuman kaleng di dalam keranjang belanjaan dan tak lupa susu kotak titipan Regan.

Tak perlu waktu lama Andre sudah kembali membawa empat buah es krim, "Ga usah tanya kenapa gue ambil empat bungkus. Ya kali gue udah kelamaan di luar pas balik ga bawa tentengan." ucap Andre menjelaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang