07.40 am.
Lulu mencium punggung telapak tangan ibunya lalu segera berlari mengambil sepeda imut miliknya
"Bu Lulu berangkat dulu!" pamit Lulu pada ibunya.
"Iya sayang,hati-hati" balas Nilam pada anaknya.
Dengan sekuat tenaga dan secepat mungkin Lulu mengayuh sepedanya,ia berusaha keras agar tidak terlambat lagi ke sekolah.
Suasana jalan raya di ibu kota mulai nampak ramai dan padat,apalagi hari ini adalah hari senin,hari dimana semua kesibukan manusia berawal.
Dari kejauhan terlihat Mang Ujang sudah hampir menutup gerbang,dengan keringat yang bercucuran Lulu sebisa mungkin mengayuh sepeda lebih cepat lagi agar ia tidak terlambat.
"MANG! MANG! STOP MANG!" teriak Lulu menghentikan Mang Ujang.
"Oalah neng,hampir saja terlambat lagi"
"Huh! Huh! Iya Mang" jawab Lulu dengan nafas yang masih terengah-engah.
"Yaudah atuh neng,sok cepetan masuk"
"Baik Mang"
Lulu segera masuk ke area sekolah dan memarkir sepedanya dengan rapi lalu segera menuju ke lapangan upacara.
"Astaga Lulu,hampir saja kamu terlambat lagi" tegur bu Siska guru BK SMA Cempaka.
"Maaf bu"
"Yasudah cepat kamu baris dengan teman-teman mu"
"Iya baik bu"
Semua mata menyorot tajam pada dirinya,ia hanya menunduk dan berjalan menyesuaikan barisan dengan teman-teman yang lain.
Tiga puluh menit upacara telah berlangsung,matahari begitu terik membuat semua siswa merasa kepanasan dan keringat mereka bercucuran.
Lulu segera ke parkiran mengambil tasnya,tadi ia buru-buru ke lapangan upacara dan tak sempat ke kelas untuk menaruh tasnya.
Ia berjalan menuju kelas,sesampainya di kelas seperti biasa ia harus membersihkan kertas yang berserakan di mejanya dengan tulisan olokan dari teman sekelasnya.
Yah,setiap hari ia menerima kertas dengan tulisan olokan dari temannya,entah apa yang membuat temannya melakukan hal itu,tapi sejak ia masuk dan bersekolah di SMA Cempaka ia sudah mendapat perlakuan tak senonoh dari teman-temannya.
Tak lama kemudian pak Udin guru sosiologi pun masuk.
"Pagi anak-anak"
"Pagi pak" jawab para siswa serempak.
"Baik kita mulai pelajaran hari ini,buka halaman 178"
•••
Kring.... Kring....Suara bel istirahat berbunyi,semua siswa berhamburan keluar menuju kantin,begitu juga Lulu,ia segera bergegas menuju kantin.
Setelah memesan makanan,ia duduk di meja kantin yang tersisa,suasana kantin hari ini sangat ramai dengan siswa-siswi yang perutnya minta di kasih makan.
Disaat Lulu ingin menyantap makanannya tiba-tiba Liona dan teman-temannya datang.
BRUK!!
Ia memukul meja dengan kerasnya membuat Lulu kaget."Minggir lo!"
"Ta..tapi kan Li,meja cuma tinggal ini" balas Lulu gagap dan takut.
"Maka dari itu meja tinggal ini,makanya gue nyuruh lo pindah!" bentak Liona.
"Te..terus aku duduk di mana?"
"Yah mana gue tau,lo duduk aja noh di lantai"
"Gimana kalo kita duduk aja di sini bareng-bareng" balas Lulu dengan rasa tak berani.
"Enak aja lo! Lo tuh gak pantes semeja ama kita,anak culun aja blagu lo!" sindir Liona dengan sinisnya bersama dengan kedua temannya yang sok cantik Vivi dan Alexa.
"Sana lo pergi!"
Lulu segera mengambil makanan nya dan pergi meninggalkan Liona cs.
Lulu membuang nafasnya kasar,dia benar-benar apes hari ini,dan sekarang ia harus berdiri menunggu salah satu siswa selesai makan agar ia mendapat meja.
•••
Bel pulang berbunyi.
Semua siswa berhamburan menuju parkiran,begitu juga dengan Lulu.Saat sampai di parkiran matanya membelalak.
"Sepeda ku mana?"
Sepeda Lulu hilang.
"Perasaan tadi aku parkir disini"Lulu kebingungan mencari sepedanya.
Ia mencari disemua sudut parkiran namun tak juga ia temukan.Sampai akhirnya pandangannya tertuju pada ring basket di lapangan.
Ia menepuk jidatnya frustasi
"Ya Tuhan,siapa sih yang ngelakuin ini"
Ia kemudian minta bantuan kepada pak satpam.
"Mang bantuin Lulu...lagi ya Mang"
Lulu memang sering meminta bantuan Mang Ujang setiap kali sepedanya bermasalah.
"Kenapa lagi toh neng?"
"Bantuin ambilin sepeda Lulu di situ Mang" sambil tangan Lulu menunjuk ke arah ring basket.
"Astagfirullah neng,kok bisa sepeda nya disitu?" mang Ujang kaget melihat sepeda Lulu tengah bergantung manja di ring basket.
"Gak tau Mang,bisa bantu turunin gak?"
"Ia neng bisa,tunggu sini ya"
"Iya Mang"
Tak lama kemudian mang Ujang datang dengan sepeda imut milik Lulu.
"Makasih banyak ya Mang udah dibantuin"
"Iya neng,sama-sama.Lagian siapa sih neng yang tega ngelakuin ini sama eneng,kemarin bannya di copotin,pernah juga dikempesin,rantainya di putusin,lah sekarang digantungin,emang dipikir jemuran kali yak"
"Hm,gak tau Mang"
"Yaudah besok-besok Mang Ujang jagain deh sepeda nya biar gak dikerjain lagi"
"Wah,beneran Mang?" Lulu nampak sangat senang dengan tawaran mang Ujang.
"Iya atuh neng serius,lagian kalo dikerjain terus mang Ujang juga yang repot,heheh"
"Makasih banyak ya Mang,maaf Lulu ngerepotin terus"Lulu sedikit merasa bersalah pada Mang Ujang.
"Iya neng sama-sama"
"Yaudah kalo gitu Lulu pamit pulang dulu Mang"
"Assalamualikum"
Lulu mencium punggung telapak tangan mang Ujang lalu dengan sigap mengayuh sepedanya pulang.
"Iya neng ati-ati" balas mang Ujang sambil tersenyum.
Pemula guys😄
Maaf dengan penggunaan kalimat yang amburadulButuh comment nih (saran+kritik)
Jangan lupa vote yah😉❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
Teen Fiction"Kamu adalah karunia dari Tuhan,aku bersyukur akan semua itu,tapi kini,semua telah hilang,semua hanya tinggal angan yang akan selalu terkenang di hati ku" -Lulu Maharani-