Annyeonghaseyo, yeorubun💕😘
Selamat pagi, siang, sore, malem semuanyaaaa🙌
Thanks banget apresiasinya sampai saat ini😭
Seandainya nanti ini udah selesai aku mau up cerita baru🙏Tolong kasi vote dong buat part kali ini😂 #ngemis
Dan aku mau nanya, menurut kalian....siapa idol cewe yang paling cocok dengan kepribadian Kaira?
Happy reading guys❤..
..
..
..
..
..Jung masih tampak tercengang mendengar apa yang dikatakan oleh eommanya. Ia kemudian tertawa kecil sambil memalingkan wajahnya kesamping, sebelum akhirnya mengubah pandangan matanya menuju padaku yang tengah terbaring dengan wajah lusuh. Mungkin ia sedang tertawa di dalam hatinya, karena ibunya meminta membayar nyawanya kepada gadis upik abu sepertiku.
"Aku khawatir eomma sedang tidak sadar saat ini. Apa maksudnya?" tanyanya dengan tatapan ditempat semula. Tatapannya membuatku takut, aku memilih menundukkan kepala lemas. Ia mungkin tidak tau bagaimana efek tatapan mata bermanik hitam miliknya itu terhadapku.
"Yang dilakukan gadis ini adalah apa yang mungkin tidak putraku lakukan setelah debutnya." sahut wanita dihadapannya.
Aku bersama Hee hanya bisa menunduk. Bedanya, aku sedang mati rasa dan Hee yang masih belum hilang keterkejutannya.
Dering handphone menyelamatkan suasana canggung luar biasa. Jung dengan cepat mengangkat benda itu dari saku hoodienya.
"Yeoboseo." ucapnya sedatar tembok. Kenapa saat seperti ini suaranya membuatku ingin meloncat menggapai atap rumah sakit. Memabukkan, sungguh!
"............."
"Ne. Katakan pada Rain aku masih dirumah sakit."
Rain? Itu leader BTX! Oh Tuhan, situasi apa ini?!
Jung tampak mendesahkan nafasnya. "Aku tak apa. Aku bersama eomma." kemudian mematikan sambungan telponnya.
"Eomma, aku tidak punya banyak waktu untuk bercanda. Aku mohon, ikutlah denganku." bujuk Jung. Nyonya Kim tampak menatap ketus kearah Jung yang menanti jawaban.
"Songsae-nim. Kamsahamida, telah membawaku kemari. Maafkan aku, merepotkanmu." kataku sesopan mungkin. Aku bahkan mencoba mengabaikan fakta siapa orang dihadapanku sekarang.
Nyonya Kim melangkah mendekatiku. Bisa kudengar hembusan nafas dari Jung lagi. Aku tak berani melihat bagaimana mimik wajahnya saat ini.
"Aku yang minta maaf. Aku pergi sebentar." ucapnya lembut. Matanya juga menampakan sorot mata yang amat tulus, aku jadi ragu apakah Jung punya kepribadian yang sama.
Aku berusaha membentuk satu buah senyuman meskipun rasanya amat terpaksa. Kuharap nyonya Kim tidak salah tanggap.
Keduanya meninggalkan ruanganku. Dan setelah detik kesepuluh, aku menghembuskan nafas panjang. Melepaskan suatu degup yang tersekat didada sejak kedatangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
P R O M I S E || Kim Seok Jin
Fanfiction"Bagaimana aku tahu ini cinta atau rasa kasihan? Saat tanpamu saja aku begitu kesepian." ucapnya sambil memalingkan wajah. Im Kai Ra nama Korea gadis dengan kepribadian keras itu. Ia begitu mencintai biasnya layaknya seorang k-popers pada umumnya. M...