Bab 3. Parah

141K 8.4K 277
                                    

Urutan tertua part II :

Nina -

Queensha -

Phoebe -

Citra -


Noted : Di tahun sama, beda bulan aja.


***


            Romeo keluar dari kamarnya setelah selesai bersiap-siap hendak ke sekolah. Terlebih dahulu membantu Queensha bersiap-siap seperti biasa sebelum dirinya. Sudah menjadi rutinitasnya setiap hari seperti itu.

Queensha tidak mau dibantu asisten rumah tangga, meskipun Romeo menolak, tetap saja Queensha datang dan bersikukuh pada cowok tersebut. Untuk mengikat tali sepatunya saja, Queensha tidak becus, hampir tiap pagi Romeo direcoki masalah tali sepatu. Sehingga tidak jarang, Romeo membeli sepatu yang tidak memiliki tali untuknya.

Dasarnya Queensha memang sudah cantik, sehingga sampai sekarang dia tidak pernah memakai riasan seperti yang lain dalam kesehariannya. Cukup rambutnya dikuncir atau digerai saja sudah cukup, Romeo tidak mau membantunya memakai riasan. Kalau mau, pake sendiri!

Romeo mendengkus, sudah yakin kalau Queensha bikin masalah lagi ketika makan. Sekarang cewek itu sedang menangis di meja makan. "Queen nggak suka." Katanya bersusah payah karena sesegukan. "Queen nggak suka sayur."

"Janjinya tadi malam apa?" Romeo duduk di sampingnya.

"Queen nggak mau. Queen udah kenyang." Queensha mendorong piringnya yang masih penuh.

Romeo berdecak, menarik piring tersebut mendekat padanya dan menyodorkan sendok yang berisi sayur brokoli pada Queensha. "Disuapin."

Queensha menutup mulutnya, "Nggak mau. Queen nggak suka. Queen udah kenyang."

"Yaudah, kamu di anterin supir." Romeo mengangkat bahu.

"Nggak mau!" Queensha kembali menggeleng cepat untuk kesekian kalinya sembari menarik tangan Romeo untuk kembali disuapi. "Queen mau makan, aa..." Dia membuka mulutnya lebar.

Selalu seperti ini. Queensha harus diancam terlebih dahulu terutama masalah makan. Jika saja Romeo tidak memperhatikan pola makannya, Queensha tahan tidak makan satu harian hingga keesokan paginya.

Makan roti satu lapis saja sudah cukup. Romeo tidak paham bagaimana Queensha bisa bertahan hidup dengan cara seperti itu. Tetapi setidaknya untuk sekarang Queensha diberi asupan nutrisi dari susu.

Sejak kecil Romeo menjadi pengasuh Queensha hingga sekarang, dia lebih paham akan kebutuhan cewek itu daripada pengasuhnya. Bukan karena pengasuh mereka tidak becus bekerja, hanya saja Queensha berbeda dari anak lain. Dia hanya mau jika Romeo yang memperhatikan semua kebutuhannya.

"Rom, Queen nggak mau di anterin supir." Queensha bergegas mengikuti Romeo yang lebih dulu selesai makan daripada Queensha meskipun cewek itu yang lebih dahulu di meja makan.

"Hm." Romeo hanya berdehem kecil.

Queensha buru-buru ke bagian pintu penumpang sebelum Romeo meninggalkannya. Kalau sudah kesal, Romeo hanya diam lalu meninggalkannya diam-diam. Romeo tidak akan kembali untuk membujuk atau membawanya pergi meskipun Queensha meraung di teras rumah.

Romeo tidak banyak bicara, hanya berdehem kalau Queensha mulai mengoceh bagai burung kelaparan. Berisik dan buang-buang tenaga. Cowok itu melaju cepat sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama tidak di sekolah mereka.

Bangunan mewah yang berada di sekitar perkampungan itu salah satu sekolah favorit di ibukota. Sekitar sekolah tersebut mulai rata oleh proyek pembangunan pusat pemberlanjaan, apartemen dan hotel.

"Romeo..." Panggil Queensha cemberut ketika mereka keluar dari mobil di parkiran sekolah. Romeo menyapa temanp-temannya tanpa menghiraukan Queensha yang ingin di anter ke kelasnya. "Rom..."

Romeo melempar tatapan dingin, tandanya dia tidak bisa diganggu lagi. Queensha cemberut, menatap kepergian Romeo dan teman-temannya melompat ahli melalui pagar samping sekolah.

Tidak ada pilihan lain, Queensha yang malah menghentak-hentakkan kakinya menuju kelasnya yang membosankan. Queensha tidak suka belajar, dia hanya ingin tetap tinggal di rumah dan bermalas-malasan.

Tidak ada cara untuk menemui Romeo lagi, karena cowok remaja itu sengaja menutup semua akses komunikasi dengan Queensha. Cewek itu bahkan tidak mengetahui kemana saja mereka akan pergi.

Lebih parah lagi, Queensha tidak mendapatkan nomor teman-teman Romeo hingga saat ini. Setiap kali mendapatkannya, Romeo memblokir sehingga tidak bisa melacak keberadaannya lagi.

Romeo memang parah sejak dulu!


***


Jakarta, 01.05.19

Pendek?

Sori. Belum ada waktu senggang lagi wuakakka.

Parah sih.


Kalo lagi baik, Romeo ngasih jaketnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo lagi baik, Romeo ngasih jaketnya. Kalo lagi kumat, dibiarin aja.

Romeo kejem, cuy! Anak orang gak diurus kwkwkw


Bedewe gada yang naksir sama Romeo kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bedewe gada yang naksir sama Romeo kan?

Jangan cuy!

Bahayakk!

QUEEN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang