Ting
Terdengar bunyi pesan masuk di handphone Alanka, tertera nama Arsen di layarnya. Alanka menghela nafas berat, dengan rasa kesal yang masih tertinggal, ia membuka pesan yang dikirim oleh Arsen.
Arsen 08.23pm
Al, besok berangkat sekolah gue jemput.Alanka 08.31pm
Gue punya mobil sendiri.Arsen 08.31pm
Ga usah bawel, gue jemput.Arsen 09.21pm
Selingkuhan lo lagi telephone?Alanka 09.23pm
Iya.Arsen 09.23pm
Iya? Jadi lo punya selingkuhan?Alanka 09.31pm
Iya, besok lo jemput gue-_Arsen 09.32pm
Iya besok gue jemput lo, see you pacar.Alanka hanya membaca pesan itu, ia bahkan sama sekali tak berniat untuk membalasnya. Alanka memejamkan matanya, sedetik kemudian hanphonenya kembali berbunyi.Alanka mengangkat telephon tanpa membuka matanya.
"Apa lagi sih Sen?" Alanka menekan nada bicaranya.
"Gue Aksa." Sahut seseorang di seberang.
Alanka terkejut seketika itu pula ia membuka matanya.
"Aksa?" Jawab Alanka, bingung.
"Iya gue Aksa!"
"Besok kita harus ketemu, bahas camping." Lanjut Aksa.
"Tapi gue, tut tut tuuut" Alanka melongo, kalimatnya terputus karena Aksa sudah mematikan telephonenya.
***
Arsen menghentikan mobilnya tepat didepan gerbang rumah Alanka, ia membunyikan klakson.
"Bentar!" Teriak Alanka dari dalam kamarnya yang berada di lantai atas, sehingga Arsen dapat mendengarnya.
Beberapa menit kemudian, ia sampai di dimobil Arsen."Lama lo," ujar Arsen seraya melajukan mobinya.
" Ngapain aja sih, ngepel rumah?" Lanjut cowok itu.
"Boro-boro ngepel rumah, ngepel muka lo aja gue ogah." Cetus Alanka.
"Jahat amat sih." Arsen mengerucutkan bibirnya. Ia mendapat nasib buruk, karena Alanka sama sekali tak menggubrisnya. Hanya ada keheningan di dalam mobil Arsen, hingga sampai akhirnya mereka tiba di sekolah.
Alanka membuka pintu mobil
"Lan, tungguin gue." Arsen mengejar Alanka yang sudah berjalan beberapa meter didepannya.
"Lemot lo, kek cewek." Cecar Alanka.
"Lelet ya?" Tanya Arsen.
"Iya."
"Nyebelin kan?"
"Iya."
"Rese kan?"
"Iya."
"Cinta kan?"
"Enggak." Jawab Alanka. Arsen hanya terdiam, sedetik kemudian Alanka tertawa melihat tingkah cowoknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd
Teen Fiction" Gue gak percaya, kalo lo itu pacar gue." Alanka menatap Aksa yang duduk disebelahnya. " Gue gak mungkin bisa bikin lo percaya, karena gue sendiri juga gak percaya sama hubungan kita." Aksa melempar pandanganya ke arah langit malam yang dihiasi beb...