kisah pertama

3 3 0
                                    

"Mau belajar apaan?" Tanya Mauren dengan gugup untuk memecah keheningan.
"Belajar??buat apa?! Dibayar berapa lo sama nyokap gue?!" Sahut Renzeno.
"Hah?? Di kehidupan ini lo diajarin buat belajar, salah satunya belajar menghargai orang lain." Jawabnya dengan kesal.
" Minta dihargai berapa?"
" Lo jadi orang ngeselin banget sih!" Gerutu Mauren.
"Nama lo siapa??" Tanya Renzeno dengan nada yang tak biasa.
"Mauren," jawab singkatnya
"Owh, Mauren sekarang bisa pulang!"
"Itu yang gue pengenin," jawabnya dengan bergegas pergi dari tatapan Renzeno.
**

"Mauren dari mana aja?? Jam segini baru pulang?!?" Tanya wanita berparas cantik dengan tak santai, siapa lagi kalau bukan azra, mamanya.
"Tadi masih disuruh sama kepala sekolah,"
Jawab Mauren dengan tak enak.
Bagaimana tidak? Mauren merasa mood nya hancur kali ini. Bertemu cowok berengsek dan lagi-lagi bertemu pertanyaan berintonasi tinggi.
Mauren bergegas membersihkan diri dan pergi ke kamar untuk melaksanakan rutinitas nya. Membuat coretan di kertas bergaris- yapp menulis diary tercinta menjadi rutinitas nya.

Day 1 Nep School- hari dimana gue nemuin suasana baru, sahabat baru-Amanda, gadis pemilik lesung pipi yang dalam membuat mimik wajah nya manis bak gula. Gue mengenal Jack- cowok yang sifatnya beda seratus persen dari cowok berengsek yang baru gue kenal, Renzenonendra-anak kepala sekolah yang populer di Nep, yang ngeselin nya pakek banget.
Yahh gue terpaksa harus jadi temen belajar nya gegara ngikutin permintaan nyokap nya, selain itu gue pengen memperbaiki krisis ekonomi gue. 'Gue berharap ada satu bintang menyinari rapuh nya hati ini'. Semoga saja:).

Coretan yang di hari nuansa barunya.
Berharap jauh dengan kata rapuh lagi. Ia sudah kenal dengan 'rapuh' sejak lama. Bahkan hatinya sudah bersahabat dengan yang namanya 'rapuh'. Sungguh menyakitkan.
"Huftt," gerutu Mauren.
"Gue harus tidur sekarang kalo nggak gue besok bakal telat!" Memaksa dirinya sendiri.
****
Kreoo kreooo
Bunyi alarm yang sudah ia pasang.
Dengan mata yang belum sempurna ia harus bergegas mandi untuk pergi ke sekolah.
--selesai menyiapkan semua nya ia langsung pergi ke sekolah tanpa memakan apapun. Kebiasaan emang, bukannya dia tak mau sarapan, tapi selalu tidak ada makanan pagi yang hadir.

"Hai Ren," sapa salah seseorang yang membuat heningnya jalan pecah.
"Owh Jack, hai jugaa Jack," jawabnya menampilkan senyum lebarnya yang manis. 
"Gimana rasanya hari kedua lo di Nep?"
"Baik kok,"
"Hmm btw gue boleh minta ID line lo nggak?" Tanya Jack dengan gugup.
"Owh boleh kok" ucap Mauren sambil mengeluarkan ponsel nya.
"Makasih ya," ucap Jack setelah mendapat ID line dari Mauren.
***
"Non Mauren," panggil satpam Nep School.
"Iya pak, kenapa ya pak?" Jawab Mauren.
"Ini, titip surat dari Amanda, dia sakit katanya," ucap pak satpam sembari menyodorkan kertas beramplop putih.
"Owh iya pak, nanti saya sampein,"
"Makasih non," ucap satpam dan langsung pergi.
"Eh Ren, btw lo itu baru 2 hari di Nep, lo famous bangett, sampe sekampung Nep kenal lo, buktinya tuhh pak satpam sampe kenal lo," ucap Jack.
"Owh ya kah?? Wkwk menurut lo gegara apa gue bisa famous gitu?" tanya Mauren heran.
" Kata rakyat Nep sih, lo itu kek bidadari yang turun dari Mars," kata Jack membesar-besarkan.
"Wkwkwk sa ae"
"Hayooo berduaan ajaa," suara Leo yang datang tiba-tiba dari arah belakang.
"Ya berarti lo jadi setannya," sahut Jack.
Mauren yang saat itu hanya diam dan membatin 'adakah makna lain dari ucapan mereka tadi selain sebagai canda gurauan?'



Hayy kaliaannn, tunggu kisah Mauren dan Jack yaa! Eh bentar Mauren-Jack? Or Mauren-Renzeno?
Pokok baca aja kisah selanjutnya eaa:)
Jangan lupa vote komen!
Salam dari Author buat kalian para zeyengkuu wheheh:v

THX-U Star!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang