" dibalik keceriaan yang baru terdapat makna 'sakit' yang rumit" -Mauren
"Ren lo duduk sama gue mau kagak? Amanda nggak masuk kan," pinta Jack.
"Ok Jack,"
"Eh Ren," suara seseorang sembari menyodorkan ponsel nya.
"Hah? Apaa?" Tanya Mauren dengan bingung.
"Hmm gue boleh minta ID line lo nggak?, Kenalin gue Arthur"
"Owh iya nih," jawab Mauren dengan memberikan ID line nya.
Sebenarnya ia tak ingin membagi-bagikan ID line nya kepada orang-orang, tapi apa daya, dia murid baru yang tidak mau dicap murid sombong yang tidak mau berbagi ID line."Eh lo Mauren ya, yang gosip-gosip nya bidadari kembang Nep, padahal juga cantik an gue," suara cewek yang tak terlihat anggun kepada seseorang yang membawa 2 anak buah.
"Heh lo jaga mulut dong kalo bicara, sadar diri juga sya," sahut Jack dengan kesal.
"Ihh lo, yang diajak bicara siapa yang nyaut siapa, dasarr,"
Mauren terdiam. Ia tak ingin memicu keributan. Ia melihat name tag cewek itu. Tasya Veronica. Ya Tasya cewek yang nggak punya sopan santun sama orang.
"OMG, my baby tercintaa kuu," katanya ketika datang seorang cowok dingin itu. Renzeno.
Demi apa dia alay banget, jijik. Apalagi sama cowok berengsek itu. Haduhh seleranya gitu amat. Batin Mauren dengan menyengir melihat Tasya yang begitu mengharapkan Renzeno."Renzeno!! Kapan sii lo mbales cinta gue, gue tuu nungguin tauuu!!" Kata Tasya yang cetar membahana merusak gendang telinga.
"Gausa nungguin," singkat Renzeno dengan kaku
' Sungguh dia cowok yang nggak punya perasaan, kaku kek batu, dingin kek es, ngeselinn.' Batin Mauren.
Tasya kembali ke kelas nya dengan perasaan sakit dan kesal menghadapi Renzeno.
***
Pelajaran berlangsung. Entah kenapa kali ini ia merasa bosan mendengarkan pelajaran sejarah yang lagi-lagi mengungkit masa lalu. Mauren melihat sisi -sisi kelas dan langsung terarah ke pojok belakang, tempat Renzeno. Ia melihat Renzeno 'cakep' batin Mauren tak sadar. 'eh apaan sii, nggak-nggak, gue nggak suka dia. Amit-amit' ucapnya lirih dengan menyengir.
Kringg-kringg. Bel istirahat berbunyi, akhirnya. Dia lupa hari ini tidak ada Amanda, tidak ada yang mengajaknya ke kantin.
" Ren, lo ke kantin nggak?" Tanya Jack.
"Iya, cacing di perut gue udah kepanesan nii," sahut Mauren.
Perkiraan Mauren salah. Ia pikir tidak ada yang mengajak nya selain Amanda, nyatanya tidak, ada Jack yang di sampingnya.Saatnya mengasihani cacing dalam perut-makan.
"Ren, gue minta ID line lo dong!" Kata seseorang yang datang tiba-tiba menyodorkan ponsel.
"Eh lo aja nggak minta ID line gue, kenapa lo minta-minta ke dia?" Sahut seseorang dengan mengambil ponsel tadi.
Ternyata dia. Tasya, yang dari tadi mengawasi gue. Mungkin, sudah menjadi hobinya mencari keributan.
"Ya sorry, gue lebih milih Mauren daripads lo sya wkwk," balas seseorang, tertera namanya 'Radika Seno'.
"Eh lo yaa, berani-beraninya mbandingin gue sama cewek kampungan kek dia, nggakk bangett OMG" balas Tasya dengan logat alay nya.
Mauern dan Jack yang tidak mau ambil pusing, langsung membawa makanannya menuju kelas meninggalkan mereka yang ribut.
"Astagaaa!!nasi rames guee!!!!" Ucap Mauren ketika nasi rames nya jatuh tertabrak cowok kaku itu, Renzeno.
"Makanya jalan tu pakek mata!" Sahut Renzeno dengan wajah tak berdosa.
"Jalan tu pakek kakii woyyy, dasar cowok beregsekkk!!!"
"Serah lo," sahut Renzeno sambil pergi meninggalkan Mauren dan Jack.
"Sumpaa demi apaa Jack, ini nasi rames satu-satu nya di kantin mbok Nyi yang rasa nya plus-plus bangettt, haduhhh kenapaa harus jatuh jugaa siii" cerewet Mauren mulai berirama.
"Astagaa lo ngomong apa ngerap woyy. Cepet amatt," gerutu Jack
"Astagaa, terkutuk lo kutu rambutan" kesal Mauren menunjuk Renzeno yang tak memperdulikannya.
***
Saatnya pulang. Terik nya panas siang membuat Mauren kelelahan. Dia hanya ingin segera pulang dan istirahat dengan pulas."Ren," suara kepala sekolah memanggilnya.
'owh iyaa gue lupaa harus ke rumah kutu rambutan astagaa! Cobaan apa lagi ini'. Batin Mauren.
"Owh iya pak," jawab Mauren terpaksa.Terusin bacanyaa ya
Gabole bosen!! Maksa dikit gaapa la whehe:v
Jangan lupa vote + komen!
Salam dari Author Maurenzo:)
KAMU SEDANG MEMBACA
THX-U Star!
Teen FictionMauren-gadis pemilik paras cantik yang rapuh di setiap kesunyian yang tertutup dengan keceriaannya. Suatu saat ia menemukan satu bintang yang menjadi sinar gelap kelamnya. Renzeno-Lelaki tampan tapi seperti tak bernyawa. Lelaki dingin yang entah kap...