Happy reading
MASIH RENJUN POV YA ZEYENG
Saya membuka mata perlahan, langit langit kamar menjadi objek yang pertama kali Saya tangkap menggunakam indra penglihat Saya.
Menengok ke arah jendela yang terlihat masih gelap dari luar, menghembuskan nafas pasrah begitu melihat jam yang berada di dekat pintu.
Mengambil handphone yang berada di bawah bantal, ternyata handphone nya masih terhubung melakukan panggilan dengan Hana.
Saya ingat sekarang, tadi malam Saya dan Hana bertelefon sampai ketiduran, lebih tepat nya Saya yang tertidur karena mendengarkan cerita Hana tentang hari nya.
"Selamat malam" ucap Saya lalu memutuskan sambungan telepon secara sepihak, setelah itu Saya kembali menyamankan posisinya di kasur untuk kembali ke alam Mimpi.
•••
"Renjun bangun ayo sekolah" Saya mengerang sebal begitu suara Bunda masuk indra pendengaran Saya, dengan malas Saya membuka mata dan bangkit dari tempat ternyaman yaitu kasur."iya Bun" sahut Saya dan berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap siap berangkat ke sekolah.
•••
Saya mengayuh sepeda dengan kecepatan sedang, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, tujuan Saya kali ini adalah rumah Hana, entah Saya hanya ingin berangkat bersama dengan nya.
Ketika sampai di depan pintu gerbang Hana, Saya melihat Jaemin sedang duduk di atas motornya, memicingkan mata tidak suka Saya berhenti tepat di belakang motor Jaemin.
"Eh Kakak Renjun" Saya menatap datar Jaemin yang memanggil nama Saya dengan nada mengejek, tak ingin ambil pusing Saya mengacuhkan Jaemin dan lebih memilih menghubungi Hana.
HANA
Online|Saya di depan gerbang rumah Kamu, ayo keluar
Setelah mengirim pesan itu tiba tiba ada sebuah mobil hitam yang Saya kenal berhenti tepat di samping motor Jaemin dan sepedah Saya, siapa lagi orang ini.
Tak lama pengemudi mobil itu keluar dengan seragam sekolah yang sama seperti Saya, Dia Kak Mark, Saya tidak terlalu terkejut ketika melihat Dia datang dengan mobil mengingat lelaki belasteran Canada itu menyukai Hana.
Kami bertiga saling pandang tanpa mengucapkan kata apa pun, entah suasana nya dangat canggung sekarang tidak ada yang mau membuka suara bahkan hanya untuk menyapa.
Ceklek
"BANG WOY SEPATU GUA BALIKIN BANGSAT" Saya menengok ke arah Hana yang sedang mengejar Kakak nya untuk mengambil sepatu, Saya tersenyum kecil ketika wajah imut itu terlihat kesal karena tingkah Kakaknya.
"Loh kok ngumpul di sini? " Saya tersenyum lebar begitu melihat Mami Irene keluar dengan membawa kotak bekal, bisa di lihat perutnya semakin membuncit karena sedang mengandung.
"Ada ibu ibu anjay" Hana nyamperin Saya, tidak lebih tepatnya Kami dengan menenteng sebelah sepatu nya.
"Ngapa ngumpul depan rumah Gua, mau demo lu pada" Saya membuka mulut Saya untuk menjawab pertanyaan Hana sebelum suara Jaemin memotong terlebih dahulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/174844657-288-k506635.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
prince | Huang Renjun
Random"saya ga suka perempuan bandel kaya kamu, saya juga ga suka perempuan bodoh jadi kamu bisa menjauh dari saya" -Huang Renjun "Gua bakal rubah sikap ko Kak apa sih yang engga buat Kakak Ganteng" -Kim Hana 'Relakan apa yang sudah pergi jangan memaksany...