Satu minggu berlalu.
Sudah satu minggu semenjak pernikahan Sehun dan Salsha Irene berubah menjadi pribadi yang dingin jika berada di rumah nya.
Satu minggu yang lalu Sehun resmi menjadi adik iparnya selama satu minggu itupula Irene tidak berbicara kepada Sehun padahal mereka tinggal satu rumah.
Tinggal bersama mantan calon suami yang sekarang menjadi suami adiknya sendiri, bertemu setiap, berada dimeja makan yang sama. Bisa dibayangkan betapa menderitanya Irene sekarang?
Rumah yang semula menjadi tempat ternyaman untuknya kini berubah menjadi seperti neraka. Irene benar-benar ingin keluar dari sana namun Siwon tidak mengijinkan.
"Rene"
Mendengar namanya dipanggil sontak Irene menoleh ke samping.
"Kak Naya?"
Nayara Irawan, putri tertua dari pasangan Taeyeon dan Siwon.
"Boleh kakak duduk disini?" tanyanya.
Yang Irene balas dengan anggukan, lalu kemudian Naya duduk disamping adiknya.
Menatap kosong ke depan berkali-kali Irene membuang napasnya kasar, hal itu tak luput dari penglihatan Naya.
Mengusap punggung sang adik pelan lalu Naya membawa Irene kedalam pelukannya.
"Sudah merasa jauh lebih baik sekarang?" Naya bertanya.
Yang mana Irene langsung tersenyum kecut.
"Menurut kakak?" Irene balik bertanya.
"Kakak ada disini, kakak ada di pihak kamu. Kalau kamu mau cerita sama kakak boleh, dengan senang hati kakak bakal dengerin".
"Gak ada yang perlu aku ceritain kak, kayanya kakak juga tahu permasalahannya" balas Irene seraya tersenyum miris.
"Maafin kakak, maaf kakak gak bisa cegah pernikahan itu--"
"Bukan salah kak Naya, kakak gak perlu minta maaf" ujar Irene kepada kakaknya.
Memang benar jika hal ini terjadi bukan salah Naya. Irene tidak tahu ini kesalahan siapa. Irene juga tidak tahu apa motif dibalik pernikahan adik dan calon suaminya itu.
Melirik jam tangannya, waktu menunjukan pukul delapan. Irene harus bersiap untuk pergi bekerja.
Ini hari pertama Irene kembali bekerja setelah mendapatkan libur selama satu minggu. Dan sekarang jatah liburnya sudah habis jadi mau tidak mau Irene harus kembali ke rumahsakit.
Lebih baik seperti itu daripada Irene berdiam diri dirumah itu sangat memuaskan untuknya.
Semoga aja dengan Irene menyibukan diri di rumahsakit dirinya bisa sejenak melupakan permasalahannya.
"Kak Irene berangkat kerja dulu udah siang" ucapnya seraya melepaskan pelukan sang kakak.
"Yaudah hati-hati dijalan, jangan ngebut ya!" Naya memperingatkan.
"Iya kak" jawabnya seraya memakai jas dokternya lalu mengambil bungkus roti bekas tadi ia sarapan.
"Kak Irene mau berangkat kerja?" tanya Salsha sesaat setelah Irene menaruh gelas bekas nya.
"Hmmm" jawabnya dingin.
Salsha langsung menunduk mendengar jawaban yang amat dingin dari kakaknya itu, lalu Salsha kembali mengangkat kepalanya.
"Yaudah kalo gitu kakak berangkat sama kak Sehun aja, kalian kan searah. Nanti aku bilang ke kak Sehun"
Irene memutar bola matanya malas. Apa coba maksud adiknya itu. Ceritanya Salsha ini ingin pamer kepadanya jika sekarang perempuan itu sudah menjadi istri Sehun?
"Gak perlu, gue bisa berangkat sendiri" jawabnya ketus lalu melengos.
"Kak Irene" panggilnya lagi.
Irene terpaksa menghentikan langkahnya "Apa?" tanpa menatap ke arah adiknya itu.
"Maaf"
Pelan sekali. Namun Irene masih bisa dengar.
Tanpa menjawab ucapan dari Salsha Irene kembali melanjutkan langkahnya.
TBC.
Pendek-pendek ya? Maaf.
Aku gak tambahin cuma revisi sedikkt aja. soalnya bakal merubah part selanjutnya.
Kalo part lama udah abis nanti aku nulis yang lumayan panjang lagi kok.
Mau Next gak? wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
FanfictionTentang Irene Ayraline yang memendam sebuah harapan agar bisa kembali bersama dengan Alvaro Sehun Dinata walaupun Ayra tahu itu adalah sesuatu hal yang sangat mustahil.