Chapter 1

142 9 5
                                    


'Huuuuh... aku harus menghukum Dewa bodoh itu karena stats tidak masuk akal ini.' Pikir Reinz

"Karena kalian semua sudah mengetahui status kalian semua maka ikutilah aku ke ruang tahta." Kata Elizabeth.

Elizabeth lalu mulai berjalan keluar yang di ikuti oleh orang-orang yang memakai baju ala abad ke-14 dan beberapa prajurit yang menjaga. Untuk beberapa saat teman sekelasku ragu untuk mengikuti Elizabeth tetapi pada akhirnya mereka semua setuju untuk mengikutinya.

Sepanjang perjalanan aku mengagumi bangunan atau bisa disebut istana ini karena indahnya isi istana yang terkesan elegan dan megah. Sesampainya di ruang tahta kami disambut oleh sang raja dan ratunya. 

Ia adalah seorang kakek yang kira-kira berumur 50 tahun. tetapi berbeda dengan perawakanya, auranya memancarkan kekuatan dan kewibawaan seorang raja yang dapat mengalahkan satu batalion prajurit sendirian.

Di sebelah sang Raja, Sang Ratu duduk. Berbeda dengan sang Raja, Ratu ini terlihat seperti baru berumur 30-an dan mungkin saja bisa disalah sangka berumur 20. Auranya yang dipancarkan oleh sang ratu pun berbeda. Tidak seperti sang raja, Ratu ini memancarkan keanggunan, kebijaksanaan dan ketenangan yang bisa membuat makhluk terbuas tenang.

"Selamat datang para pahlawan dari dunia lain! Namaku adalah Gran Ve Sion dan orang yang disebelahku ini adalah istriku yang bernama Risa Liz Vera. Kami sangat senang atas kedatangan kalian semua untuk mengalahkan Demon King!" Seru sang raja.

"Maksudmu penculikan?" kataku dengan dingin.

Raja Sion melihatku dengan tatapan jengkel yang sedang melihat sebuah gangguan yang tidak perlu. Ia dengan cepat mengubah tatapannya kembali dan menghiraukan apa yang aku baru katakan. sepertinya yang lain juga menghiraukanku walaupun ada beberapa orang yang terlihat seperti mau mengatakan sesuatu.

"Baiklah, sekarang aku ingin kalian yang memiliki class Hero untuk maju kedepan." seru Raja Sion.

Gio dan empat orang lain maju kedepan. aku tidak terlalu mengenal ke empat orang yang maju tetapi sepertinya mereka berteman karena aku sering melihat mereka bersama-sama. 

"Baiklah, bagi class yang lain dipersilahkan untuk pergi ke kamar kalian masing-masing yang akan di tunjukan oleh pelayan kami. aku tahu kalian memiliki banyak pertanyaan yang berada di pikiran kalian semua dan aku akan menjawab salah satu pertanyaan itu. bagi kalian yang tidak memiliki class Hero, kalian memiliki pilihan untuk membantu para Hero mengalahkan Demon King atau pergi menjelajah sendiri ke Dunia kami. 

kalau kalian memilih untuk membantu para Hero mengalahkan Demon King, kami akan menjamin kehidupan kalian sementara jikalau kalian memilih pergi... kami akan memberi kalian cukup uang untuk bertahan hidup selama sebulan dan kalian bebas melakukan apa saja. aku berharap kalian bisa menentukanya sekarang." Raja Sion menatapku setelah berbicara yang aku acuhkan.

Seluruh teman sekelasku ribut membicarakan tentang pilihan apa yang akan mereka pilih. tentu saja aku akan memilih pergi dari istana ini. aku tidak ingin ikut dalam masalah "Demon King" ini karena ada masalah tersendiri yang aku punya. 

"Aku akan memilih untuk pergi, yang Mulia." kataku dengan tiba-tiba

"Baiklah, kamu boleh pergi. kamu bisa mengambil uang untuk perjalananmu di parjurit yang berjaga di gerbang luar dan jikalau kau ingin mengambil senjata kamu dipersilahkan." katanya dengan nada tanpa emosi walaupun aku bisa mendengar sedikit nada senang di perkataannya.

akupun mulai berjalan menuju gerbang keluar disaat--

"Aku juga memilih untuk pergi, yang Mulia"

Aku menengok untuk melihat siapa yang berbicara dan ternyata... Leandra. Ia mulai berjalanan kearahku dan disaat ia sampai kedekatku ia berbisik "ayo" . Semua teman menatapku dengan tatapan iri dan marah tetapi mereka tidak ikut. kenapa? karena mereka semua pada akhirnya setuju membantu para Hero karena menurut mereka pilihan itu lebih aman.

Just Another Isekai StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang