Bab XIX

875 104 61
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

SECRET LOVE

BAB X

🔆🔆🔆

Mingyu melepaskan lelahnya dengan duduk berselojor di lantai sembari menatapi view didepannya dan pandangan matanya terlihat kagum. Hamparan hutan belantara terpampang luar biasa indah dengan udara sejuk yang tidak akan didapatkannya di kota yang penuh polusi kendaraan. Mingyu sangat suka dengan suasana sunyi dan tenang seperti ini.

Tidak adanya kebisingan atau keributan salah satu alasan ia ingin berada ditempat ini. Tanpa fasilitas dari orang tua. Semua kartunya diblokir dan ingin rasanya ia mengomel di depan ayahnya bahwa pemblokiran itu bukan kiamat untuk dirinya. Ia masih punya uang tunai dan kini ia tinggal dengan seorang kakek dan nenek yang hanya hidup berdua saja di rumah yang sangat sederhana.

Dengan syarat membantu mereka mencari jamur untuk dijual, perutnya tidak akan kelaparan untuk beberapa hari ke depan. Ia pun mempertanyakan diri berapa lama ia akan bertahan di rumah pasangan yang awet dalam pernikahan berpuluh tahun yang lalu itu. Masih terpikirkan soal skripsi dan kuliahnya yang belum kelar. Tentu saja, ia tidak akan meninggalkan bangku kuliah hanya karena orang-orang menyebalkan yang ada di rumahnya.

Namja itu kemudian berbaring dengan meletakkan kedua tangannya sebagai bantal untuk kepalanya. Teringat olehnya momen di dermaga saat So Eun membentangkan kedua tangannya lalu menyuruhnya untuk masuk dalam pelukan wanita itu. "Tega sekali kau nuna," keluhnya dengan helaan napas berat. "Padahal kau sangat hangat waktu itu. Dingin laut yang menerpa badanku tidak bisa mengalahkan kehangatan yang kau berikan waktu itu. Aku pikir es itu sudah cair tapi nuna nyatanya kau hanya mencegah aku tidak berbuat jauh. Apa nuna berpikir aku akan bunuh diri? Nee, aku rasanya ingin sekali menghilang dari hadapan nuna. Menghilang selamanya dari pandangan nuna. Aku pasti terlalu menyakitkan untuk kau tatap setiap harinya."

"Tapi aku juga takut," lanjutnya dengan memejamkan kedua matanya. "Aku takut jika tidak bisa melihat nuna lagi dan yang lain. Apa aku akan dikenang olehmu atau kau melupakanku begitu saja karena lega aku menghilang? Nuna, sebesar apakah rasa bencimu itu pada mamaku? Aku tahu mama salah tapi aku tidak terlibat. Aku sama sekali tidak tahu apapun. Bagaimana aku menjelaskannya padamu,"

Air matanya yang terjatuh segera diusapnya. Mingyu benar-benar terpukul dengan sikap So Eun terhadapnya. Ia merasa dicampakkan kakaknya itu. Merasa sia-sia dengan perasaan bahagianya dicintai oleh So Eun.

Semuanya itu kenyataannya hanya kepalsuan.

🔆

Perjalanan menuju desa Namsangol terpaksa dihentikan sementara sejak terjadi kecelakaan yang membuat KTX terhambat. Sehun yang ikut melihat kecelakaan lalu lintas tersebut tidak bisa membantu banyak dan hanya menjadi penonton seperti penumpang lainnya. Petugas kereta meminta para penumpang untuk masuk kembali ke dalam gerbong dan perjalanan akan dilanjutkan kembali. "Bagaimana?" tanya So Eun yang tetap memilih duduk tanpa niat turun dari kereta.

"Sudah lancar lagi," jawab Sehun sambil melepaskan topi kupluknya. Disibaknya rambutnya yang basah lalu ia menggelengkan kepalanya. "Aku mengantuk," kata namja itu memberitahu seolah info itu penting.

"Yee?" So Eun menatap heran dengan pernyataan itu. "Bisa pinjam pahamu untuk bantal," tanya namja itu.

"Ti-tidak boleh." So Eun menaruh tas ranselnya diatas pahanya.

"Kenapa tidak boleh? Aku kakakmu. Seorang adik harus patuh sama kakaknya."

"Kau bukan kakakku,"

Sehun bersedekap tangan sambil menatapi. "Kau lebih suka yang mana? Aku menjadi kakakmu atau aku menjadi suamimu?"

"Pertanyaan apa itu?" So Eun tertawa dengan menutupi mulutnya lalu eyes smilenya berubah membulat karena Sehun memandanginya lagi. Pandangan mata yang sama seperti saat mereka baru duduk di kursi kereta sejam yang lalu. Pandangan tidak sopan yang tampak ingin menelanjanginya atau mungkin itu hanya pransangkanya saja. Entahlah. Yang pasti tatapan mata itu lumayan mengintimidasi seakan jika tidak beri namja itu bisa berlaku diluar nalarnya. Hal itu membuatnya canggung hingga ia menyingkirkan tas dari atas pahanya lalu menepuk pahanya itu.

💙💛💚 SECRET LOVE 💚💛💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang