CHAPTER II : Midnight calls?

9 1 0
                                    

CHAPTER II

'Midnight Calls?

~Menunggumu memang hal yang menyenangkan ,

walau ku tau itu tak pasti~

                                             Alecyia Margareth

Namun tak kusadari sesosok kelebat sedang mengintaiku,dan....

Bughh!?

==

Atensi ku terhadap sesosok tersebut buyar karena buku buku novelku yang ada di meja belajar tiba tiba jatuh dan menghancurkan tatanan body care ku.

Kulangkahkan kaki untuk membenahinya,mengatur kembali posisinya.

Namun,ada yang aneh! Aku melihat Bunga Mawar bercak Hitam tergeletak diselip buku novelku.Ini aneh! Aku tak pernah meletakkan Bunga seperti ini di novelku. Bunga ini sebenarnya cantik,namun sayang ada banyak bercak hitam di kelopaknya. Sekilas ini terlihat menyeramkan,Namun setelah lebih lama ku perhatikan ini bahkan lebih indah.

Karena sibuk memerhatikan bunga ini,bahkan aku sampai tak sadar bahwa jari jariku sudah berderah karena durinya yang halus itu.

Ntah kenapa aku harus terlau memerhatikannya,karena itu tanganku harus merasakan perih dan kurasa duri itu telah masuk ke dalam jari manisku.

Lantas ku sesap darahku yang keluar itu dan membuang darahnya ke toilet.

Duri yang menyangkut itu tadinya susah untuk dikeluarkan,namun usahaku tak sia sia setelah sekitar 30 menit akhirnya duri itu keluar dan ukurannya sangat sangat kecil.

Ceklek..

"Al,makan dulu,"ucap adikku yang masuk tanpa mengetuk pintu,dan itu sudah menjadi kebiasannya sekaligus tak memanggilku dengan sebutan kakak. BAMM!! Suara pintu yang dibanting olehnya langsung kudapati setalah pesan singkatnya itu.

Selesai Makan malam,kuputuskan untuk tidur setelah tadi mencuci piring makan malam kami. Kurebahkan tubuhku di kasur nyaman nan empuk itu dan mengambil hp untuk sekedar mengecek saja. Mengecek? Apa yang harus di cek kalau yang ngechat aja gak ada. Emang nasib Jomblo!? Hahaha!!

Biasanaya aku selalu chatan sama Sylvi,tapi ntah kenapa dia lagi gak on Wa. Baru aja aku mau nutup hp,tiba tiba hp ku berdering. Heran!biasanya juga Mana ada yang nelepon aku malam malam gini.

Kulihat nomor yang tak dikenal. Karena aku orangnya agak takut gitu nerima telepon dari orang yang tak dikenal,jadi kuputuskan saja untuk mengabaikannya. Nomornya itu agak aneh,nggak pake +62 kayak orang indo. Aku yakin itu pasti dari Negara luar.Karena angka depannya +1 xxx-xxx-xxxx. Dan setahu ku itu kode panggilan Negara USA.

Aku pikir pikir,Siapa yang menelepon ku dari USA sana.Apa mungkin Galaksi??

Dering hp ku semakin memekakkan pendengaranku.Ku ambil hp ku dan tertulis 5 Missed Calls. Nggak nyangka udah 5 kali aja tuh orang nelepon.

Di dering yang ke 6 kuputuskan untuk mengangkatnya.dengan hati yang waspada kugeser layar hpku dan kubungkam Mulutku sampai tu orang ngomong duluan.

"Halo?Halo! Ini sia kan? Lo masih hidup kan?? Woyy?! Halo! Lo budeg ya sekarang?"ucap seseorang diseberang sana yang sangat kukenali caranya memanggilku.Sia! dia orang yang selalu memanggilku sia. Nama panggilan yang menurutku jelek,namun tetap saja dia tuturkan walau selalu ku toyor kepalanya.

"Eh,elo ternyata.Masih hidup lo?Kemana aja selama ini? Ngilang seenak jidat" ucapku membalasnya dengan kesal.karena dia yang tiba tiba ngilang tanpa bilang. Tau taunya nelepon 3 tahun kemudian dan malah nanyak masih hidup sama gue? Apa gak sialan banget tuh orang. Kalau dia disini gue jamin,gue bakal tampol habis tuh mukak. Biarin aja,biar mukak bulek nya gak kelihat lagi.hahaha!! sadis gue ya? B aja sih!

Destiny MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang