Happy reading guys
Dear Diary
Senin, 19 Agustus 2013
Udah seminggu berlalu semenjak aku bersekolah di SMA Permata Bangsa. Rasanya lebih senang dibanding saat SMP dulu. Walau, aku nggak bisa ketemuan dengan teman-teman lama aku. Semoga aja aku bisa sekolah terus disini sampai tamat.
AMIN...***
Belakang ini, Clarista selalu memperhatikan Deva. Eits, bukan karena suka. Ia hanya kagum dengan Deva yang selalu bermalas-malasan namun bisa mendapat nilai yang baik bahkan peringkat 1 yang ia raih.
Contohnya saja, sekarang saat yang lainnya sedang fokus pada pelajaran Matematika, ia malah terlihat santai sambil membaca novel di lacinya.
Gue pengen juga kali kaya' gitu. Batin Clarista berteriak.
Clarista berangan angan. Andai ia juga bisa seperti Deva. Ia tak perlu menghabiskan banyak waktunya hanya untuk belajar. Ia juga bisa menghabiskan waktu bersama teman-temannya sebelum ia pindah.
Hehhhhh... Mustahil, itu tak mungkin terjadi. Tapi setidaknya Clarista sekarang sudah bisa membagi waktunya untuk belajar dan bersantai.
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiinnngggg..........
"Cla, Ngantin yuk!" Ajak Christy, Mery dan Luna.
"Bareng kita aja yuk!" Ajak Nando dan Ronal.
"Kalian deluan aja, masih banyak yang mau gue urusin sebelum ke kantin. Sorry ya" begitulah cara Clarista menolak ajakan mereka.
"Ya udah deh, kita duluan ya" seru Ronal.
"Bye Cla" ucap Christy sambil melambaikan tangannya dan meninggalkan kelas.
Clarista hanya tersenyum. Sebenarnya ia ingin ke kantin bersama Tia. Karena belakang ini ia sudah akrab dengan Tia yang bangkunya di depan Clarista.
Tidak mungkin, Clarista menolak ajakan teman-temannya dengan berkata "nggak" atau "gue udah sama Tia" itu pasti akan menyakitkan Clarista dan Ronal dkk yang sudah mau mengajaknya.
"Sorry ya Ris, gara-gara gue lo nolak ajakan mereka." Tia tak enak hati.
"Nggak kok, gue cuman nggak mau aja terlalu akrab dengan banyak orang. Gue cuma mau berteman biasa aja. Karena gue tau gue nggak akan lama sekolah di sini." Jelas Clarista.
"Ooo gitu ya. Terus, kenapa lo mau akrab sama gue?" Tanya Tia.
"Itu k-karena....."
"Rista, Tia ngantin yuk" panggil Flora yang memotong perkataan Clarista.
"Yuk" tanpa basa basi Clarista menarik tangan Tia ke arah Flora dan Sisil yang menunggu di depan pintu kelas.
Mereka berempat langsung bergegas ke kantin sebelum kehabisan kursi.
***
Padahal sudah pukul 3 sore. Tapi, cuaca diluar masih panas. Clarista yang kepanasan pergi ke dapur. Lalu membuka pintu kulkas dan mengambil minuman rasa coklat yang sudah didinginkannya.
Saat ini kebosanan sedang melanda diri Clarista. Papanya masih ke kantor. Mamanya sedang main ke rumah tetangga. Mau main hp bosan. Nonton Televisi nggak ada acara bagus.
"Gue boriiiiingggg...." Rengek Clarista.
Tiba-tiba terlintas sebuah ide di otaknya. Ia segera mandi dan berpakaian dengan model pakaian yang santai asal bikin nyaman menurut nya.
Ia langsung memesan ojek online. Ketika tukang ojek onlinenya datang, Clarista minta diantaalrain ke tempat yang dulu sering ia datangi.
Perpustakaan kota

KAMU SEDANG MEMBACA
" DEAR DIARY "
Teen Fiction"antara rasa suka dan kagum sedang melanda hatiku saat ini" "Mustahil untuk memiliki keduanya" "Tapi tak mungkin aku melepas salah satu dari mereka" "Ada pepatah mengatakan jika kita menginginkan keduanya, maka semuanya akan hilang" "Atau, melepas k...