Seperti fajar dan senja
Yang terbit dan terbenam tanpa
pamit terlebih dahulu
Begitu pun aku dan kau
Seperti kumbang dan kembang
Dengan caranya yang berbeda
dapat melukai
Harus ku katakan apa lagi?
Apakah diamku tak cukup menyadarkan mu?
Sudah lepas saja, tak usah
menahan jika sakit
Kenapa tetap menggenggam?
Luka ku kurang untuk
menamparmu dari hati ini?
Atau kuterlelap saja agar kamu puas?
Seduhan kopi pahitmu terlalu
manis jika kamu cibirkan lagi
Peranmu sudah cukup kurasakan hingga detik ini
Tak usah melerai, seolah kamu berharap aku bertahan
Tak usah teriak, karena tancapan panah luka ini sudah semakin dalam
Acuh saja, aku pun demikian
Seolah nadi tak berdetak
Seolah hati menolak untuk pergi
Terlalu bodoh jika tetap bertahan
Luka ku kian dalam
Hingga ku ingin menepis mu
sekuat-kuat hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Merasa
PoetryMenceritakan kisah-kisah yang terjalin antara aku, kamu, dan kalian. Yang diselimuti kegundahan hati terdalam lalu terlelap dalam dunia nyaman. Yang hanya mampu kutuangkan dengan tulisan perasaan. Tidak terjebak oleh ribuan masalah namun melangkah d...