24 hours with longing [21+]

Betrayal

"Aeri , jangan jauh jauh,  eomma sudah tak sanggup mengejar mu "

"Eomma duduk saja,  Ari ingin bermain dulu "

Chaeyoung tersenyum melihat putri kecil nya yang sudah menginjak usia 7 tahun dengan rambut hitam panjang tergerai begitu indah. 

  "eomma jangan tinggal kan aku ya,  aku ingin membelikan eomma minuman "

  "Aeri,  tidak perlu,  biar eomma saja yang membelikan mu minuman kau di sini dan duduk menunggu eomma.  Eoh"

Chaeyoung menggenggam kedua bahu kecil Aeri putri nya.

"eommaga aniya...  Biar aku saja "

Aeri mengecup pipi rose dan berlari kecil mencari Toko minuman terdekat di taman tersebut.

'Andai saja Appa mu Ada bersama kita , Hikss... Jungkook ah , kenapa kau pergi ' Chaeyoung menagis mengingat kepergian jungkook saat itu.

Aeri prov

"Samchon , aku ingin dua botol Teh hijau dingin "

  "mana ibu mu? "

"ibu ku sedang duduk di taman,  dia kelelahan karena aku sangat aktif samchon "

"yak...  Kau menggemas kan sekali "

"samchon aku ingin dua botol teh hiaju? "

Pria itu tertawa saat melihat wajah cute aeri di hadapan nya.

"aku bukan pemilik toko ini,  aku juga ingin membeli minuman"

Aeri hanya ber Oh ria.. Dengan ucapan pria tersebut.

"siapa nama mu gadis kecil? " tanya pria tersebut dengan tangan terulur mengusap lembut pipi aeri.

"a..  Nama ku Aeri,  samchon sendiri,  aku harus panggil samchon apa? "

"aeri?  Kau tidak punya marga? "

"Jeon,  marga ku Jeon Aeri  , bagaimana dengan samchon? "

"wah...  Kita sama,  samchon juga bermarga jeon,  senang bertemu dengan mu? "

Pria tersebut menjulur kan tangan nya untuk saling bersalaman dengan aeri.

'Dia begitu mirip dengan Chaeyoung'
Batin Jungkook

"ah apa kalian sudah lama disini? " tanya pemilik toko tersebut.

Lamunan jungkook buyar akibat suara pria di sebelah nya.

"Samchon aku ingin dua botol teh hijau dingin "

Aeri meninggal kan jungkook yang masih setia memandang ke wajah nya.

"samchon-ege gomawo." ucap aeri dan bergegas pergi.

"aeri! "

Langkah gadis mungil itu terhenti , mencari sumber suara yang memanggil nya.

"Ne samchon? "