Bab 10

29 6 0
                                    

Sesampainya Laura dan Bayu, dirumah Nadia. Laura berlari memeluk Nadia dengan terisak, Nadia yang melihat Laura menangis kaget dibuatnya. Dan bertanya kepada Bayu apa yang sebenarnya terjadi.

"Yu, Laura kenapa? apa lo tau?"

"Tau, dia abis putus tuh sama mantan kesayangannya itu."

"Hah? maksud lo, Reyhan?"

"Iya, siapa lagi emang pacarnya dia."

"Kok bisa sih, keterlaluan bat si Reyhan!" Ucap Nadia dengan emosi.

"Tahan emosi, mending lo tenangin sahabat lo dulu."

"Oke, gue masuk dulu. Lo langsung pulang aja ya, gak enak soalnya ama tetangga. Muka lo mirip maling sih."

"Sembarangan amat, kalo ngmong. Muka ganteng gini, dibilang kek maling." Kesal Bayu.

"Bodo yu, btw makasih udah nganterin Laura."

"Oke, gue duluan." Pamit Bayu seraya meninggalkan Nadia.

Saat Nadia menuju kamarnya, ia mendengar Laura sedang menangis dengan kencang. Dengan cepat Nadia membuka pintu kamarnya, dan mencoba memenangkan Laura.

"Ra, udah ya. Mending lo gak usah pikirin cowok brengsek! kek dia." Ucap Nadia dengan memeluk Laura.

"Gue, gak bisa Nad. Gue udah terlalu sayang banget sama Reyhan."

"Iya gue tau, Ra. Tapi kalo menurut gue buat sekarang mending lo move on dulu deh. Cari kesenengan lo sendiri dulu, jangan mikirin apa-apa yang nantinya malah bikin lo lebih terpuruk." Saran Nadia.

"Iya Nad, Makasih ya. Lo emang top-top banget dah." Balas Laura dengan memeluk Nadia erat.

*****

"Ra, lo yakin? mau pindah ke Jerman buat sementara? tega banget lo ninggalin gue." Ucap Nadia dengan menatap Laura sendu.

"Iya Nad, gue udah mikirin ini mateng-mateng. Dan keputusan gue udah bulet. Kalo gue bakal pindah ke Jerman untuk sementara."

"Jangan lupain kita ya, kabarin kita-kita terus Ra. Kita bakalan kangen banget sama lo." Rina menambahi.

"Siap sayang-sayangan ku, Gue bakalan kabarin kalian terus kok. Karna sahabat lebih berharga dibanding pacar." Balas Laura dengan memeluk kedua sahabatnya itu.

"Yaudah, gue berangkat ya. Dikit lagi mau berangkat pesawatnya. Bye!" pamit Laura seraya mendorong Kopernya dengan perlahan.

maafin gue Nad, Rin. Gue gak bisa di deket kalian lagi. Batin Laura dengan meneteskan air matanya.

"Laura, cewek kuat. Gue yakin dia bisa lewatin ini semua." Ucap Nadia dengan terus menatap arah Laura yang sudah tidak terlihat.

"Pasti Nad, kita doain dia dari sini."

"Pulang yuk." Sambung Rina

"Yuk, tapi nongkrong dulu ya. Tempat biasa" Ucap Nadia.

"Kuy la."

Sesampainya Nadia dan Rina, di tempat mereka biasa nongkrong. Nadia melihat Dani dan Reyhan sedang mengobrol asik, Nadia yang melihat dua orang sahabatnya, menatap jengah. Dan ia memutuskan untuk mencari tempat duduk di tempat lain.

Dani, yang menyadari keberadaan Nadia dan Rina pun. Menghampirinya dan diikuti oleh Reyhan.

"Nad, Rin. Kalian ko cuma berdua." Tanya Dani

"Laura kemana?" sambung Reyhan yang celingak-celinguk mencari keberadaan Laura.

"Pergi." Ucap Nadia datar.

FriendZone part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang