Prolog

146 20 17
                                    

Di tengah-tengah kegiatan menunggu sang pacar, Dara tertawa mendengar lelucon Kania yang mengejek sekaligus menyemangati dirinya.

"Balik sekarang atau nanti?" tanya Kania pada Dara.

"Gue nanti aja, lo kalo mau duluan juga gak papa," ucap Dara sembari menyandarkan tubuhnya pada dinding kelas, menanti seseorang yang sangat disayanginya.

Menanti sembari sesekali bergurau dan menyapa orang lain yang melewatinya. Dara tersenyum ketika seseorang yang ditunggunya telah menampakkan dirinya, dan tengah berjalan ke arahnya.

Dara melemparkan senyumnya, saat pandangan mata keduanya tak sengaja bertemu. Namun, senyum itu kian memudar saat Dara menyadari sesuatu. Tatapan tajam yang dilemparkan  dan melewatinya begitu saja. Tanpa menyapa Dara sedikitpun.

"Dar."

Dara menggeleng, mengabaikan panggilan dari Kania dan segera menyusul lelaki itu.

"Fa!" panggil Dara sembari menahan lengan sang lelaki untuk berhenti melangkah meninggalkan dirinya.

Dara terdiam, ketika lengan yang ditahannya justru terasa menegang. Namun, hal itu tak berlangsung lama. Karena, lelaki itu justru menyentak tangan Dara kasar.

"Kenapa?" tanya Dara pilu. Semakin bertambah pilu karena pertanyaan itu tak kunjung mendapat jawaban.

"Fa?--"

"KITA PUTUS!! JAUH-JAUH DARI GUE!"

Kalimat itu terucap dengan sangat mudah dari mulut lelaki yang sampai saat ini masih memunggunginya, seolah tak ingin menatap Dara lagi.

Perkataan itu bagai angin lalu yang melewati Dara dengan sebilah pisau, sulit untuk hati Dara menerima kalimat itu. Dirinya tak mengerti kesalahan apa yang telah diperbuatnya hingga membuat sosok yang sangat ia percaya tidak akan membuatnya patah justru mematahkan kepercayaan, juga hatinya.

Di tengah koridor yang ramai, Dara menjatuhkan tubuhnya saat kedua kakinya semakin melemas setelah lelaki itu meninggalkannya dan berjalan menggandeng wanita lain.

Suasana koridor yang ramai tak sebanding dengan kesepian hati Dara, yang menangis meraung-raung. Tidak ingin menerima dan percaya dengan apa yang ia alami sore ini.

Jika saja ku tau, kau hanya singgah bukan menetap. Akanku pastikan jika aku hanya menyuguhkan minuman untukmu, bukan menyuguhkan tempat nyaman hanya untuk kau patahkan.

Semarang, 24 Mei 2019.
Rizputfy

🌠🌠🌠

Haii, Riz kembali lagi:)
Ada yang ngerasa beda? Anw, semoga suka Cerrus versi ini yaa.

CerrusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang